Warga Harus Sadar Setiap Aksi Kemungkinan Ada Penunggang Gelap, Suarakan Aspirasi Dengan Damai

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Warga Harus Sadar Setiap Aksi Kemungkinan Ada Penunggang Gelap,  Suarakan Aspirasi Dengan Damai

Founder Restorasi Jiwa Indonesia Syam Basrijal/ istimewa

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Aksi demontrasi yang menjalar ke berbagai daerah, terutama setelah adanya kematian pengemudi ojek online Affan Kurniawan (21) akibat dilindas mobil Baracuda Brimob, rawan disusupi berbagai kepentingan.

Pemerhati politik Syam Basrijal, menilai fenomena penunggang gelap kerap muncul dalam dinamika sosial di Indonesia. Salah satunya dating dari aktor yang tengah tersudut karena skandal korupsi.

Ia menilai, situasi seperti ini berbahaya karena dapat mengalihkan sorotan dari kasus utama, menciptakan kegaduhan, dan bahkan melemahkan proses hukum yang sedang berjalan.

Dalam kerumunan besar, individu sering kali kehilangan rasionalitasnya dan mudah terhanyut oleh emosi massa.

Baca juga:

Presiden Prabowo Perintahkan Polisi dan TNI Tindak Tegas Perusuh Saat Demo Berlangsung

Hal itu sejalan dengan kajian psikologi sosial tentang bagaimana kerumunan dapat memicu perilaku destruktif.

"Massa yang awalnya ingin menyuarakan aspirasi damai bisa dengan cepat berubah menjadi destruktif,” kata Syam, Sabtu (30/8).

Founder Restorasi Jiwa Indonesia menegaskan, risiko terbesar dari fenomena ini adalah hilangnya kemurnian gerakan rakyat.

Apabila aspirasi masyarakat ditunggangi oleh pihak-pihak yang sedang terpojok, maka perjuangan untuk menegakkan keadilan justru bisa berbalik merugikan rakyat itu sendiri.

"Fenomena penunggang agenda bukan sekadar teori. Dalam setiap momentum rakyat turun ke jalan, ada kemungkinan pihak-pihak yang sedang terpojok oleh kasus korupsi besar ikut mengail di air keruh,” ungkapnya.

Sebagai jalan keluar, Syam menawarkan pendekatan restoratif yang menekankan pentingnya mengubah energi amarah rakyat menjadi arus kesadaran kolektif.

Masyarakat perlu selalu waspada terhadap provokasi agar tidak mudah percaya pada isu-isu yang menyulut emosi.

“Publik harus melawan penyusup dengan kejernihan berpikir sehingga agenda tersembunyi tidak bisa menunggangi aspirasi rakyat,” ucap dia.

Ia menekankan, jalan kritis namun damai akan jauh lebih kuat karena menjaga kemurnian suara rakyat tanpa dicampuri kepentingan gelap.

"Masa depan Indonesia tidak ditentukan oleh siapa yang berteriak paling keras di jalanan, tetapi oleh siapa yang mampu menjaga kejernihan di tengah arus massa,” tegas Syam.

Di tengah riuh skandal korupsi dan gaya hidup mewah elit politik, Syam menegaskan bahwa rakyat memang sedang mengalami kelelahan sosial. Kelelahan itu jangan sampai berubah menjadi kebutaan kolektif yang bisa dimanfaatkan oleh para penyusup, termasuk koruptor.

"Saatnya bangsa ini memilih jalan kesadaran—agar suara rakyat benar-benar menjadi energi pemulihan, bukan sekadar bahan bakar bagi permainan koruptor," pungkasnya.

Dalam negara demokrasi, menyampaikan pendapat di muka umum merupakan hak konstitusional setiap warga negara. Namun, pelaksanaannya harus dilakukan secara damai, bertanggung jawab, serta menghormati hak orang lain tanpa merusak fasilitas publik maupun mengganggu ketertiban umum. (Knu)

#Demo Rusuh #Demo Ojol #Ormas Anarkis
Bagikan

Berita Terkait

Berita Foto
Aksi Demo Mahasiswa Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Aksi massa mahasiswa membakar ban bekas dalam peringatan satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran di Jl Merdeka Selatan, Silang Monas, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Didik Setiawan - Senin, 20 Oktober 2025
Aksi Demo Mahasiswa Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Indonesia
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Aksi demonstrasi oleh kelompok Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua (AMPPTAP) yang berlangsung di kawasan traffic light Abepura, Kota Jayapura, pada Rabu (15/10) siang, berakhir ricuh dan anarkis.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Indonesia
17 Aktivis Ditahan Polisi Minta Perlindungan, LPSK Ngaku Punya Wewenang Terbatas
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, LPSK hanya berwenang melindungi saksi, korban, pelapor, ahli, dan saksi pelaku yang bekerja sama atau justice collaborator.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
17 Aktivis Ditahan Polisi Minta Perlindungan, LPSK Ngaku Punya Wewenang Terbatas
Indonesia
Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung
Gedung tersebut memiliki nilai historis tinggi sehingga perlu dilakukan perbaikan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung
Indonesia
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
Lebih jauh, ia menekankan bahwa penyampaian aspirasi adalah hak konstitusional warga negara
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
Berita Foto
Mengintip Perbaikan Bangunan Gerbang Tol Dalam Kota Pasca Demo Rusuh Telan Biaya 80 Miliar
Aktivitas pekerja menyelesaikan pekerjaan perbaikan gerbang pintu Tol Dalam Kota di Kawasan Pejompongan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 30 September 2025
Mengintip Perbaikan Bangunan Gerbang Tol Dalam Kota Pasca Demo Rusuh Telan Biaya 80 Miliar
Indonesia
Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi
Menjamin agar kegiatan unjuk rasa dapat dijalankan secara aman, tertib dan tidak mengganggu hak warga negara lainnya
Dwi Astarini - Selasa, 30 September 2025
Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi
Indonesia
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
KPAI menerima 203 laporan pengaduan melalui Sistem Informasi Sahabat Anak (SIGA) yang memperkuat temuan awal.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 30 September 2025
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
Berita Foto
Aksi Unjuk Rasa Sopir Tolak Penghentian Operasional Truk Tambang di Cigudeg Bogor
Massa yang terdiri dari sopir truk tambang dan keluarga mereka serta sejumlah anggota Asosiasi Transporter Tangerang-Bogor (ATTB) melakukan aksi unjuk rasa dengan membakar ban bekas di Kawasan Cigudeg, Bogor, Jawa Barat, Senin (29/9/2025).
Didik Setiawan - Senin, 29 September 2025
Aksi Unjuk Rasa Sopir Tolak Penghentian Operasional Truk Tambang di Cigudeg Bogor
Indonesia
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Sebelumnya, ada 959 orang yang ditetapkan sebagai tersangka kerusuhan di sejumlah daerah pada akhir Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, 295 di antaranya anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 26 September 2025
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Bagikan