Warga DKI Disarankan Pelihara Ikan Cupang Lawan DBD


Ikan cupang. Foto: instagram @bettaanangmasberto
MerahPutih.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengakui ada temuan kasus penyakit Demam Berdarah (DBD) yang menyerang warga ibu kota. Tapi jumlahnya tidak mengkhawatirkan yang masih diambang batas normal.
Tak dipungkiri demam berdarah sering kali terjadi saat musim penghujan. Sebab, selama hujan turun terdapat banyak genangan air di lingkungan sekitar rumah.
Baca Juga
"Belum terlihat ada peningkatan yang signifikan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI, Widyastuti di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (28/1).
Widyastuti menyangkal bila menutup-nutupi kasus DBD di Jakarta terkait dengan masifnya kasus COVID-19 di DKI. Menurut dia Dinkes DKI memiliki forum informasi tentang penyakit melalui sistem dinkesdki.net
Situs Dinkes DKI itu memperlihatkan pergerakan kasus penyakit yang terjadi di Jakarta bukan hanya DBD, penyakit menular Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti penyakit diare, cacar, dan campak bisa dipantau dalam sistem tersebut.
"Kalau ada kasus yang berpotensi menjadikan KLB harus lapor secara sistem dalam kurun waktu 24 jam," terang Widyastuti.

Cara gampang mengatasi penyakit DBD ini menurut Widyastuti, dengan cara alami menggunakan ikan cupang. Ia pun menyarankan kepada setiap warga untuk memelihara cupang di rumahnya masih-masing.
Widyastuti beralasan, karena pakan ikan cupang adalah jentik nyamuk. Adapun nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue penyebab penyakit deman berdarah.
"Sekarang lagi musim ikan cupang kan?? Nah. Ikan cupang rakus jentik nyamuk, jadi ayooo pelihara ikan cupang!!! Jadi dia tren," tuturnya.
Widyastuti juga meminta kepada generasi muda untuk menjadi garda terdepan dalam mengentaskan penyakit DBD ini dengan menjadi kader juru pemantau jentik (Jumantik).
Ia menyesalkan, sampai saat ini yang masuk kelompok Jumantik merupakan kaum perempuan yang notabennya ibu-ibu. Harusnya anak muda bisa berperan aktif membantu menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan.
"Kami sih saat ini memang kader jumantik tidak keliling karena menghindari kontak fisik (di masa pandemi COVID-19)," tutupnya. (Asp)
Baca Juga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Tren Kasus DBD Meningkat di Jakarta, Pramono Anung Bakal Lakukan Pendataan Bareng Dinkes DKI

Dewan PSI Minta Pemprov DKI Distribusikan Alat Fogging untuk Tangani DBD

Dinkes DKI Imbau Warga Jakarta Waspadai Lonjakan Kasus DBD saat Musim Hujan

Nyamuk Aedes Aegypti Ternyata Bisa Bertelur di Sendok, Warga Jakarta Diingatkan Jangan Biarkan Air Tergenang

Hadapi Musim Hujan, Kemenkes Ingatkan Waspada DBD

RW di Kembangan Utara Kendalikan Nyamuk Aedes Aegypti Wolbachia

Kemenkes Klaim Nyamuk Wolbachia Mampu Pangkas Kasus DBD Hingga 77%

1.185 Warga Kembangan Jakbar Jadi Orang Tua Asuh Nyamuk Wolbachia

Cikal Bakal Nyamuk Wolbachia Jadi Pengendali DBD

Dinkes DKI Lepas Nyamuk Wolbachia di Kembangan Jakbar Pekan Depan
