Warga DKI Disarankan Pelihara Ikan Cupang Lawan DBD

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 28 Januari 2021
Warga DKI Disarankan Pelihara Ikan Cupang Lawan DBD

Ikan cupang. Foto: instagram @bettaanangmasberto

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengakui ada temuan kasus penyakit Demam Berdarah (DBD) yang menyerang warga ibu kota. Tapi jumlahnya tidak mengkhawatirkan yang masih diambang batas normal.

Tak dipungkiri demam berdarah sering kali terjadi saat musim penghujan. Sebab, selama hujan turun terdapat banyak genangan air di lingkungan sekitar rumah.

Baca Juga

Pasien COVID-19 Punya Risiko Kena DBD Lho

"Belum terlihat ada peningkatan yang signifikan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI, Widyastuti di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (28/1).

Widyastuti menyangkal bila menutup-nutupi kasus DBD di Jakarta terkait dengan masifnya kasus COVID-19 di DKI. Menurut dia Dinkes DKI memiliki forum informasi tentang penyakit melalui sistem dinkesdki.net

Situs Dinkes DKI itu memperlihatkan pergerakan kasus penyakit yang terjadi di Jakarta bukan hanya DBD, penyakit menular Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti penyakit diare, cacar, dan campak bisa dipantau dalam sistem tersebut.

"Kalau ada kasus yang berpotensi menjadikan KLB harus lapor secara sistem dalam kurun waktu 24 jam," terang Widyastuti.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI, Widyastuti di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (28/1).
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI, Widyastuti di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (28/1). Foto: MP/Asropih

Cara gampang mengatasi penyakit DBD ini menurut Widyastuti, dengan cara alami menggunakan ikan cupang. Ia pun menyarankan kepada setiap warga untuk memelihara cupang di rumahnya masih-masing.

Widyastuti beralasan, karena pakan ikan cupang adalah jentik nyamuk. Adapun nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue penyebab penyakit deman berdarah.

"Sekarang lagi musim ikan cupang kan?? Nah. Ikan cupang rakus jentik nyamuk, jadi ayooo pelihara ikan cupang!!! Jadi dia tren," tuturnya.

Widyastuti juga meminta kepada generasi muda untuk menjadi garda terdepan dalam mengentaskan penyakit DBD ini dengan menjadi kader juru pemantau jentik (Jumantik).

Ia menyesalkan, sampai saat ini yang masuk kelompok Jumantik merupakan kaum perempuan yang notabennya ibu-ibu. Harusnya anak muda bisa berperan aktif membantu menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan.

"Kami sih saat ini memang kader jumantik tidak keliling karena menghindari kontak fisik (di masa pandemi COVID-19)," tutupnya. (Asp)

Baca Juga

Kemenkes Catat 65 Ribu Kasus DBD

#Ikan Cupang #Demam Berdarah Dengue
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Tren Kasus DBD Meningkat di Jakarta, Pramono Anung Bakal Lakukan Pendataan Bareng Dinkes DKI
Senin harus dilaporkan dan akan kita putuskan tindakan apa yang harus dilakukan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 Maret 2025
Tren Kasus DBD Meningkat di Jakarta, Pramono Anung Bakal Lakukan Pendataan Bareng Dinkes DKI
Indonesia
Dewan PSI Minta Pemprov DKI Distribusikan Alat Fogging untuk Tangani DBD
Kasus DBD di Jakarta meningkat.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 14 Februari 2025
Dewan PSI Minta Pemprov DKI Distribusikan Alat Fogging untuk Tangani DBD
Indonesia
Dinkes DKI Imbau Warga Jakarta Waspadai Lonjakan Kasus DBD saat Musim Hujan
Jumlah kasus DBD di Jakarta meningkat hingga 77 persen pada Januari 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 13 Februari 2025
Dinkes DKI Imbau Warga Jakarta Waspadai Lonjakan Kasus DBD saat Musim Hujan
Indonesia
Nyamuk Aedes Aegypti Ternyata Bisa Bertelur di Sendok, Warga Jakarta Diingatkan Jangan Biarkan Air Tergenang
Kalaupun, wadah penampungan air tak memungkinkan dikuras seminggu sekali, maka tutuplah
Angga Yudha Pratama - Kamis, 13 Februari 2025
Nyamuk Aedes Aegypti Ternyata Bisa Bertelur di Sendok, Warga Jakarta Diingatkan Jangan Biarkan Air Tergenang
Indonesia
Hadapi Musim Hujan, Kemenkes Ingatkan Waspada DBD
Kasus demam berdarah dengue pada 2024 sampai minggu ke-30 yakni sebanyak 202.012 kasus terkonfirmasi.
Dwi Astarini - Jumat, 08 November 2024
Hadapi Musim Hujan, Kemenkes Ingatkan Waspada DBD
Indonesia
RW di Kembangan Utara Kendalikan Nyamuk Aedes Aegypti Wolbachia
1.279 Orang Tua Asuh (OTA) dari 11 RW di Kelurahan Kembangan Utara telah bersedia berpartisipasi
Angga Yudha Pratama - Jumat, 25 Oktober 2024
RW di Kembangan Utara Kendalikan Nyamuk Aedes Aegypti Wolbachia
Indonesia
Kemenkes Klaim Nyamuk Wolbachia Mampu Pangkas Kasus DBD Hingga 77%
Teknologi Nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia dalam pengendalian DBD merupakan upaya pelengkap program yang sudah ada sebelumnya.
Wisnu Cipto - Jumat, 04 Oktober 2024
Kemenkes Klaim Nyamuk Wolbachia Mampu Pangkas Kasus DBD Hingga 77%
Indonesia
1.185 Warga Kembangan Jakbar Jadi Orang Tua Asuh Nyamuk Wolbachia
Kembangan telah ditetapkan sebagai lokasi implementasi penanggulangan DBD dengan metode Wolbachia di Jakarta Barat pada 2023.
Wisnu Cipto - Jumat, 04 Oktober 2024
1.185 Warga Kembangan Jakbar Jadi Orang Tua Asuh Nyamuk Wolbachia
Indonesia
Cikal Bakal Nyamuk Wolbachia Jadi Pengendali DBD
Program pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia ini telah diuji coba dengan positif dalam mengurangi jumlah kasus DBD.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 25 September 2024
Cikal Bakal Nyamuk Wolbachia Jadi Pengendali DBD
Indonesia
Dinkes DKI Lepas Nyamuk Wolbachia di Kembangan Jakbar Pekan Depan
Jakarta Barat menjadi salah satu area yang diprioritaskan untuk penerapan teknologi ini
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 September 2024
Dinkes DKI Lepas Nyamuk Wolbachia di Kembangan Jakbar Pekan Depan
Bagikan