Wamendag Gagas Literasi Kripto


Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Jerry Sambuaga. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menyebut perlu adanya literasi terkait uang kripto agar tidak ada kebingungan dan meningkatkan pemahaman di tengah-tengah masyarakat.
"Perlu adanya upaya untuk meluruskan hoaks yang beredar di masyarakat agar tidak ada kebingungan, mispersepsi mengenai kripto. Yang namanya kripto itu bukanlah alat bayar, kripto adalah komoditas," kata Jerry Sambuaga dikutip dari Antara, Jumat (19/8).
Baca Juga:
Oleh karena itu, ia mendukung pembangunan T-Hub milik Tokocrypto di Solo agar bisa memberikan literasi kepada publik terkait komoditas tersebut.
"Jangan ada persepsi yang menyamakan kripto dengan robot trading, dengan Binomo. Kripto ini diatur regulasinya, pengaturannya, ekosistemnya oleh Bappepti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) di bawah Kemendag," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, saat ini kepercayaan masyarakat terhadap kripto juga terus meningkat, terlihat dari angka transaksi yang mengalami kenaikan cukup pesat. Pihaknya mencatat jika pada tahun 2020 transaksi kripto di Indonesia sekitar Rp 64,9 triliun, pada tahun 2021 mengalami kenaikan menjadi Rp 859,4 triliun.
Sedangkan yang aktif bertransaksi kripto per hari ini lebih dari 15 juta orang. Menurut dia, ini menunjukkan angka yang luar biasa, artinya antusiasme dan kepercayaan dari masyarakat ada.
"Kami yakin ini akan terus meningkat pesat walaupun tren global akan sedikit mengalami dinamika fluktuasi. Investasi itu pasti ada risiko, sekarang bagaimana tugas kami memberikan literasi kepada publik, bagaimana masyarakat bisa berinvestasi dengan baik dengan pilihan yang rasional," katanya.
Baca Juga:
Di sisi lain, pihaknya ingin mengatur secara baik terkait transaksi kripto. Dalam hal ini, dikatakannya, perlindungan kepada konsumen harus dijaga.
"Contohnya ada layanan call center, orang bisa datang, melihat, menyaksikan, menanyakan apapun investasi di bawah Bappepti agar masyarakat dapat info yang sesuai. Kami juga mengatur tidak semua token kripto bisa diperdagangkan, hanya ada 383 dari sebelumnya 229. Itu pun tidak semua lolos, walaupun kami evaluasi secara terus-menerus nilainya, karakternya, kinerjanya. Ini menunjukkan kami serius untuk memastikan aset kripto mana yang memang valid, bisa diakui," katanya.
Terkait dengan pembukaan T-Hub milik Tokocrypto tersebut, COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan Solo memiliki potensi yang luar biasa untuk pengembangan komoditas tersebut.
"Memang Solo masih di luar top 5 besar kota yang paling banyak diperdagangkan. Namun digitalisasi di Solo sangat progresif, perlu kehadiran tingkat edukasi yang lebih proper juga, yang lebih baik. Jadi hadirnya T-Hub bukan hanya melihat seberapa besar pengguna Tokocrypto tapi juga seberapa besar potensinya," katanya. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Main Kripto Jadi Lebih Mudah Lewat HP, Begini Cara Unduh Aplikasinya di Android

Cermat Memilih Aplikasi Crypto Wallet: Ketahui Fitur, Jenis, hingga Tips Aman Penggunaannya

Pintu Hadirkan Crypto Museum di Festival Crypto Terbesar di Asia

UOB My Digital Space Bekali 90 Ribu Pelajar Indonesia dengan Keterampilan Digital, Gandeng Ruangguru sebagai Mitra

Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar

Kemendag Masih Kawal Penyelesaian Pengembalian Dana Tiket Konser DAY6

Wamendag Tanggapi Isu Bendera One Piece, Penjualan Merah Putih Diklaim Tak Menurun

Pintu Hadirkan Imbal Hasil Kripto Hingga 25% Lewat Fitur Baru Ini

Aturan Anyar Pajak Kripto: Pajak Penghasilan 0,21 Sampai 1 Persen Per Transaksi, PPN Tidak Dikenakan Lagi

Cegah Anak Kecanduan Ponsel, Masjid-Masjid di Jakarta Bikin Pojok Baca
