Waktunya Melepaskan Masa Lalu dan Hubungan Buruk


Belajarlah memaafkan orang lain. (Unsplash/Priscilla Du Preez)
PENULIS Jack Kornfield pernah berkata, "Melepaskan bukan berarti membuang. Melepaskan berarti membiarkan. Ketika kita membiarkan dengan belas kasih, segala sesuatunya akan datang dan pergi dengan sendirinya."
Bertahan ada rasa sakit tidak akan memperbaiki apapun. Memutar ulang masa lalu berulang kali tidak akan mengubah apapun. Berharap pada hal-hal yang telah berlalu bisa terjadi secara berbeda adalah tidak mungkin.
Kalau kamu merasa sulit untuk melepaskan masa lalu, hubungan yang buruk, rasa iri dan dendam, dan sebagainya, penulis R.D. Asti membagikan tipsnya dalam buku berjudul Everything About Overthinking.
Baca Juga:

Menerima
Kamu bisa belajar menerima diri sendiri dan orang lain dengan apa adanya saat ini. Seiring berjalannya waktu, kamu terus belajar bahwa segala sesuatu tidak selalu berjalan sesuai rencana. Dan itu tidak apa-apa. Kalau kamu menyadari diri sendiri dan peranmu dalam hubungan itu, semua akan membaik. Walau begitu, kamu mungkin juga harus menerima fakta tentang orang-orang tertentu dalam hidupmu.
Jangan berekpektasi
Ekspektasi bisa membuat kita terjebak, membuat kita takut pada hasil tertentu. Ketika berurusan dengan orang lain, tidak ada jaminan dalam hidup dan tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan hasil seperti yang benar-benar diinginkan. Ketika ekspektasi atau kebutuhan kita tidak terpenuhi, maka kitia perlu merespons secara rasional dan tepat. Kadang-kadang ini berarti menetapkan batasan dan juga melepaskan.
Kontrol diri
Kita hanya memiliki kendali atas diri kita sendiri dan bagaimana kita bertindak, bukan orang lain. Kita tidak bisa mengubah orang lain, jadi jangan buang waktu dan energi untuk mencobanya. Ini adalah faktor terkuat yang bisa mendorong seseorang untuk mempertahankan perilaku yang membantu, seperti kebutuhan untuk menyenangkan orang lain.
Baca Juga:

Tentang diri sendiri
Mulailah memprioritaskan bagaimana perasaan kita tentang diri sendiri. Seperti kata Mahatma Gandhi, "Kebahagiaan adalah ketika apa yang kami pikirkan, apa yang kamu katakan, dan apa yang kamu lakukan, semua selaras." Kamu tidak bisa hidup dengan nilai-nilai dirimu jika hidup demi pengakuan orang lain.
Memaafkan
Kebencian dan keengganan untuk memaafkan akan membuat kita terkunci di masa lalu dan mencegah kita melangkah maju dengan hidup. Ingat, ketika kita memaafkan, kita tidak melakukannya untuk orang lain, tetapi untuk diri sendiri. Jika tidak ada alasan lain selain itu, maafkan dan lepaskan. (and)
Baca Juga:
Ruminasi, Ketika Seseorang Terus Mengingat Kejadian Secara Berlebihan
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja

Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
