Cara Menghadapi Teman saat Patah Hati


Coba ajak mereka keluar rumah. (Foto: Unsplash/Kristina Tripkovic)
KETIKA teman patah hati, biasanya ia akan menghubungimu untuk bercerita atau menyampaikan keluh kesahnya. Lantas, apa yang harus kamu lakukan ketika menghadapi mereka?
Saat temanmu patah hati yang karena baru putus, wajar jika kamu ingin melakukan segala hal untuk membuatnya merasa lebih baik. Kamu mungkin akan berkomentar bahwa mereka lebih baik tanpa mantannya atau segala “motivasi” lainnya. Namun, mengumbar kebencian bukanlah cara terbaik untuk membantu temanmu move on.
Ini disampaikan oleh Amy Chan, seorang kolumnis yang sering memberikan nasihat hubungan serta penulis dari buku Breakup Bootcamp: The Science of Rewiring Your Heart.
“Sangat mudah untuk terhubung dengan rasa sakit dan itu sebenarnya tidak membantumu dalam jangka panjang. Ini seperti memiliki junk food. Kamu merasa lebih baik saat ini dan itu sebenarnya merugikanmu di kemudian hari,” kata Chan, seperti dilansir Insider.
Baca juga:

Daripada menghina mantan pacar temanmu, prioritaskan untuk mengalihkan pikirannya dari patah hati dan hubungan asmara yang gagal. Chan menyarankan untuk menunjukkan dukungan dengan cara yang lebih nyata untuk mengeluarkan mereka dari kesedihan setelah putus.
“Apa yang terjadi ketika seseorang mengalami putus cinta adalah mereka akan melakukan hal-hal yang sebenarnya sangat merugikan, misalnya mengisolasi diri. Mereka mungkin berhenti makan. Jika kamu melihat temanmu kesulitan mengurus dirinya sendiri, dorong dia untuk keluar dari kondisi itu,” ujar Chan.
Hal lain yang bisa kamu lakukan adalah mengajak mereka untuk jalan-jalan di sekitar lingkungan. Atau mungkin pergi ke mall, bioskop, atau tempat makan agar bisa menyegarkan pikiran dan perasaan.
Baca juga:

Kalau rumah kamu jauh, kamu bisa melakukan pendekatan virtual, seperti menulis surat elektronik atau pertemuan melalui platform video.
“Ketika orang yang sedang bersedih memiliki keinginan untuk menghubungi mantannya atau melihat feeds di media sosial mantanya, mereka sebenarnya bisa mencari cara lain untuk mendapatkan dopamin itu,” kata Chan.
Kalimat lain yang sebaiknya jangan dilakukan adalah mengatakan, "Semua terjadi karena suatu alasan". Sentimen ini bisa terasa melemahkan orang yang baru putus dan masih sedih atas perpisahan.
Cukup beritahu mereka bahwa kamu ada di sisinya untuk mendengarkan apa yang mereka rasakan dan pikirkan. (and)
Baca juga:
Tidak Mau Main Hati? Pakai Cara Klasik ini untuk Menolak Cintanya
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
