Kesehatan Mental

Fenomena Lelah Hidup di Kalangan Lansia

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 31 Mei 2023
Fenomena Lelah Hidup di Kalangan Lansia

Banyak orang tua merasa lelah hidup meski hidupnya memuaskan. (Foto: Freepik/Freepik)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

“CAPEK hidup, lalu tekan tombol twit."

Begitu keluhan yang biasa terlontar oleh generasi Millenial dan Z di media sosial. Capek menghadapi kehidupan menjadi fenomena yang semakin sering terjadi dalam masyarakat saat ini.

Namun, fenomena ini bukan dirasakan oleh generasi Milenial dan Z saja, tetapi juga oleh para lansia.

Menurut The Conversation, banyak orang tua yang merasa hidup mereka sudah mencapai titik puncak dan tidak lagi memiliki arti.

Contohnya saja Molly, seorang perempuan berusia 88 tahun, yang mengaku sudah lelah hidup kepada The Conversation, seperti dikutip oleh Indiana Express.

Meskipun dalam keadaan sehat, Molly merasa tidak ada lagi yang berarti dalam hidupnya. Dia telah kehilangan orang-orang terdekatnya: suami, saudara kandung, teman-teman, dan putra satu-satunya.

Molly merasa kesepian, tidak dihargai, dan merasa bahwa tidak ada lagi yang tersisa untuknya di dunia ini. Dia bahkan berharap bisa pergi dengan cepat.

Menyikapi fenomena kelelahan hidup ini, sejumlah peneliti di Eropa mencoba mencari tahu penyebabnya. Penelitian pun digelar. Para lansia jadi subjek penelitian untuk memahami fenomena ini serta mencari solusi yang tepat.

Baca juga:

White Noise Bisa Menjadi Alternatif Pengobatan ADHD

lelah hidup
Kelelahan hidup bukan hanya menimpa milenial, tetapi juga orang tua. (Foto: Freepik/Pressfoto)

Beberapa masalah yang diidentifikasi oleh peneliti adalah rasa kesepian yang menyakitkan, rasa sakit yang terkait dengan ketidakpedulian, kesulitan dalam ekspresi diri, kelelahan eksistensial, dan ketakutan menjadi sangat tergantung.

Kelelahan hidup bukan hanya terjadi pada mereka yang menderita secara fisik atau mengalami penderitaan sepanjang hidupnya. Bahkan orang yang merasa telah menjalani kehidupan yang memuaskan pun bisa mengalami kelelahan hidup.

Mereka merasa bahwa hidup mereka telah kehilangan makna dan sulit untuk membangun kembali tujuan hidup yang hilang.

Dalam konteks ini, beberapa ahli perawatan dan peneliti berpendapat bahwa ada suatu tahap di usia tua yang membuat seseorang secara bertahap melepaskan diri dari kehidupan dan siap untuk mengakhiri hidup mereka.

Kelelahan hidup memiliki karakteristik yang berbeda dengan penderitaan yang kita hadapi dalam kehidupan lainnya. Ini bukan hanya tentang meratapi masa depan yang hilang atau ketakutan akan masa depan yang tidak pasti.

Baca juga:

Apa itu Social Loafing? Si Pemalas dalam Kelompok

lelah hidup
Salah satu penyebabnya adalah karena generasi sekarang mengasingkan orang tua yang menyebabkan kesepian. (Foto: Freepik/Freepik)

Kelelahan hidup adalah perasaan mendalam bahwa perjalanan hidup telah berakhir tanpa harapan dan terus berlarut-larut dengan rasa sakit yang tak terbatas.

Para peneliti menemukan fenomena kelelahan hidup menggambarkan bagaimana masyarakat modern telah menjauhkan orang tua dari masyarakat. Mungkin orang tua tidak lagi dihormati karena kebijaksanaan dan pengalaman mereka sudah dianggap tersaingi oleh hal lain seperti informasi dari dunia internet.

Maka penting untuk menyadari perasaan dan penderitaan orangtua yang mengalami hal ini. Masyarakat perlu mulai memberikan perhatian dan dukungan kepada mereka, serta mencari solusi yang sesuai untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan kualitas hidup yang baik dan bermakna. (kmp)

Baca juga:

Merawat Pasien Kanker Bisa Melelahkan, Begini Cara untuk Bertahan

#Kesehatan Mental #Kelelahan #Usia Lansia
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan