Merawat Pasien Kanker Bisa Melelahkan, Begini Cara untuk Bertahan


Banyak orang mengesampingkan kebutuhan mereka sendiri saat merawat orang yang dicintai yang terkena kanker. (Foto: freepik)
MERAWAT orang yang dicintai yang mengidap kanker adalah salah satu ekspresi cinta terbesar. Mengesampingkan kesibukan hidup untuk merawat orang yang kurang beruntung bisa sangat bermanfaat.
Pada saat yang sama, bertanggung jawab atas perawatan anggota keluarga atau teman dapat melelahkan. Jika perhatian yang memadai tidak diberikan pada perawatan diri, hal itu dapat menyebabkan kelelahan, fisik maupun mental.
Baca Juga:

Membantu terlalu banyak tanpa dukungan orang lain juga dapat menciptakan perasaan dendam yang menetap lama setelah masa krisis berakhir. Apa yang dapat kamu lakukan untuk merawat diri sendiri sambil merawat orang lain?
Istirahat yang cukup, olahraga, dan nutrisi yang baik lebih penting daripada sebelumnya ketika kamu merawat orang lain. Terlepas dari pentingnya perawatan diri, banyak orang mengesampingkan kebutuhan mereka sendiri saat merawat orang yang dicintai yang terkena kanker.
Mengabaikan kesehatan sendiri, bagaimanapun, tidak hanya berbahaya, tetapi juga mengurangi kemampuan kamu untuk menjadi perawat terbaik. Sama seperti pramugari yang memberi tahu orang-orang untuk memakai masker oksigen mereka sendiri terlebih dahulu. Tidak hanya penting tetapi juga perlu untuk mengutamakan perawatan diri dalam daftar to do teratas.
Bagi kamu yang masih merasa bersalah mempertimbangkan kebutuhan sendiri. luangkan waktu sejenak untuk mempertimbangkan apa yang kamu harapkan jika situasinya terbalik.
Baca Juga:
Cari dukungan

Mendapatkan dukungan fisik dan emosional memungkinkan kamu untuk men-support orang yang dicintai dengan kemampuan terbaik.
Menemukan orang untuk membantu merawat orang yang dicintai adalah penting dalam memberi kamu cukup waktu dan sumber daya untuk merawat diri sendiri pada saat yang sama. Ini mungkin melibatkan meminta anggota keluarga dan teman lain untuk membantu, bahkan jika kamu kesulitan meminta bantuan.
Berikan sebanyak yang kamu bisa tetapi ketahui batasan diri. Banyak orang menjadi kewalahan, tertekan, marah, atau kesal karena merasa tidak nyaman mempertahankan batasan pribadi.
Berhentilah secara berkala dan pikirkan tentang apa yang sudah kamu lakukan. Apakah kamu merasa senang dengan usahamu? Memberi di luar kemampuanmu dan mengorbankan kebutuhan diri sendiri mungkin membuat kamu merasa kesal dan sakit hati.
Jika tidak dapat menemukan bantuan dari orang lain, kamu dapat memulai mengungkapkan perasaan dalam jurnal. Menulis jurnal bisa menjadi cara yang bagus untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang tidak dapat kamu ungkapkan secara terbuka, atau dapat membantumu mulai memahami apa yang kamu rasakan.
Memeriksa kembali tulisan lama dalam jurnal juga dapat membantu kamu memantau tingkat stres dan mengetahui apakah kamu terlalu memaksakan diri. Studi telah menemukan bahwa ada manfaat membuat jurnal bagi penderita kanker, dan manfaat yang sama juga ada untuk keluarga pasien kanker.
Satu peringatan adalah bahwa membuat jurnal dapat menjadi kerugian jika kamu mendapati diri 'melatih' kemarahan atau kebencian, atau terus-menerus menulis tentang masalah negatif yang sama. Jika kamu mendapati diri melakukannya, ajukan pertanyaan pada diri sendiri. Apakah masalahnya sesuatu yang bisa diubah, atau sesuatu yang tidak bisa diubah?
Jika tidak dapat diubah, mulailah menulis tentang cara-cara untuk melepaskan perasaan itu. Jika perubahan memungkinkan, lakukan brainstorming cara-cara di mana perubahan itu dapat terjadi.
Baca Juga:
Lakukan untuk diri sendiri

Kamu harus mulai menambah pengetahuan tentang penyakit yang diderita. Mempelajari sebanyak mungkin tentang penyakit orang yang dicintai dapat membantu kamu memahami lebih banyak tentang apa yang mereka alami. Itu juga dapat sedikit mempersiapkan diri untuk menghadapi kesulitan yang tak terhindarkan ke depannya.
Beberapa orang takut untuk belajar lebih banyak tentang kanker orang yang dicintai. Mereka takut melihat sesuatu yang akan terjadi, seperti ramalan yang tidak mereka inginkan, akan menjadikannya nyata.
Namun, ketidakpastian bahkan lebih buruk. Mengetahui apa yang mungkin kamu hadapi setidaknya dapat membantu melihat opsi seperti rencana B, rencana C, dan rencana D, daripada mengkhawatirkan apa yang mungkin terjadi.
Kamu juga harus mulai memanjakan diri. Mandi atau manjakan diri dengan pijatan. Dengarkan musik favoritmu. Bacalah buku yang membangkitkan semangat atau inspirasi. Perawatan diri secara teratur itu penting, tetapi meluangkan waktu untuk memanjakan diri sendiri dan menghargai diri sendiri sebagai perawat orang dengan kanker itu sulit. Padahal, jika itu dilakukan, kamu melanjutkan hidup dengan langkah yang sedikit lebih ringan.
Selain merawat diri secara fisik, mental pun perlu dijaga kesehatannya. Luangkan waktu untuk menjaga persahabatanmu. Merawat orang lain tidak berarti melepaskan kebutuhan dan keinginan diri sendiri. Buat daftar siapa dirimu selain sebagai pengasuh orang dengan kanker, dan luangkan waktu dalam hidup untuk menjadi orang itu. Hilangnya identitas ketika merawat orang dengan kanker dapat menjadi ranjau hidup yang dapat menyebabkan kelelahan.
Kamu juga dapat menjaga kesehatan mental dengan menonton film lucu. Minta teman untuk mengirimimu meme lucu. Atau bandingkan perawat dan dokter di sekitarmu dengan karakter kartun favorit. Kanker adalah penyakit yang serius dan menakutkan, tetapi terkadang tawa adalah obat terbaik. Tertawa tapi jadilah sensitif. Ada waktu untuk tertawa dan ada waktu untuk berduka.
Setelah melakukan hal-hal di atas, pikirkan juga tentang bagaimana menjadi perawat orang dengan kanker telah mengubahmu secara positif, dan terus mencari hikmahnya di sepanjang perjalanan. (aru)
Baca Juga:
Hidup Penyintas Kanker, Bukan Hanya Soal Kemenangan Melawan Penyakit
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
