Kesehatan

Ruminasi, Ketika Seseorang Terus Mengingat Kejadian Secara Berlebihan

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Selasa, 30 Mei 2023
Ruminasi, Ketika Seseorang Terus Mengingat Kejadian Secara Berlebihan

Jangan memikirkan sesuatu secara berlebihan. (Foto: Unsplash/Anthony Tori)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERNAHKAH kamu kepikiran sesuatu yang sudah terjadi kemarin atau minggu lalu? Atau enam bulan lalu? Atau 10 tahun lalu? Aneh, ya. Padahal sesuatu yang kita pikirkan itu sudah berlalu, tetapi stresnya masih terasa hingga hari ini.

Kalau kamu pernah mengalaminya, artinya kamu sedang melakukan ruminasi. Ruminasi, menurut R.D. Asti dalam bukunya berjudul Everything About Overthinking, berarti kamu membiarkan pikiran-pikiranmu berulang secara berlebihan di kepala sampai kamu tidak bisa memikirkan hal lainnya. Biasanya, ruminasi dialami oleh orang-orang yang memiliki gangguan kecemasan atau gangguan obesif-kompulsif. Namun, orang biasanya juga bisa mengalaminya.

Ruminasi juga memunculkan perasaan tak berdaya karena merasa tidak mampu mengubah apa yang telah terjadi. Kita merasa stres karena dulu tidak bisa menyelesaikan persoalan dengan sempurna, karena tidak menanggapi atau membalas seseorang dengan baik di masa lalu. Kita pun terus memutar ingatan itu di kepala hingga merasa tidak berdaya dan akhirnya stres.

Baca juga:

Atasi Overthinking Sebelum Ganggu Kesehatan Mental

Mengenal Ruminasi, Ketika Seseorang Terus Mengingat Kejadian Secara Berlebihan
Cobalah bicara dengan teman. (Foto: Unsplash/Duy Pham)


Selain ruminasi, ada juga yang disebut co-rumination, yaitu situasi ketika kamu terus-menerus membicarakan hal-hal yang sudah berlalu kepada teman-teman atau orang-orang di sekitarmu. Kamu mengulang-ulang membicarakan hal yang sama, dan ini lama-kelamaan bisa membuat mereka merasa muak dan kemudian mengabaikanmu.

Menurut American Pscyhological Association, ada beberapa alasan seseorang melakukan ruminasi, yakni keyakinan bahwa dengan memikirkan sesuatu terus-menerus, akan mendapatkan wawasan baru tentang hidup atau masalah. Mereka juga memiliki riwayat trauma emosional atau fisik, serta menghadapi pemicu stres berkelanjutan yang tidak dapat dikendalikan.

Ruminasi juga umum terjadi pada orang-orang yang memiliki karakteristik kepribadian tertentu seperti perfeksionisme, neurotisisme, dan yang memiliki kecenderungan menilai hubungannya dengan orang lain terlalu tinggi. Alhasil, mereka rela mengorbankan apa saja demi mempertahankan hubungan.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi ruminasi:

1. Mengalihkan perhatian

Saat menyadari bahwa kamu mulai beruminasi, temukanlah sesuatu yang bisa mengalihkan pikiranmu. Lihat sekelilingmu, dan dengan cepat pilih hal lain yang bisa kamu lakukan. Cobalah untuk menelepon sahabat, mengerjakan tugas-tugas rumah yang ringan, menonton film, menggambar, membaca buku, atau sekadar berjalan ke depan rumah.

2. Membuat action plan

Daripada mengulang-ulang pikiran negatif yang sama, buatlah rencana untuk mengatasinya. Dalam selembar kertas atau buku catatan, tulislah garis besar setiap langkah yang sekiranya perlu kamu ambil. Tulislah secara spesifik dan serealistis mungkin, selaraskan dengan harapan-harapanmu. Membuat action plan juga akan mengalihkan ruminasi, sehingga kamu bisa bergerak maju untuk menghilangkan pikiran-pikiran negatif dari kepala.

Baca Juga:

Begini Mengatasi Teman yang Sukanya Iri

Mengenal Ruminasi, Ketika Seseorang Terus Mengingat Kejadian Secara Berlebihan
Ruminasi juga memunculkan perasaan tak berdaya karena merasa tidak mampu mengubah apa yang telah terjadi. (Foto: Unsplash/Magnet.me)

3. Menyesuaikan kembali tujuan hidup

Perfeksionisme dan kecenderungan untuk menetapkan tujuan yang tidak realistis bisa menyebabkan ruminasi. Jika kamu menetapkan tujuan yang tidak realistis, kamu mungkin mulai berfokus pada mengapa kamu belum juga bisa mencapai tujuan, atau bagaimana ang seharusnya kamu lakukan untuk mencapainya.

4. Bicaralah dengan teman

Beruminasi bisa membuatmu merasa sendirian dan terisolasi. Cobalah membicarakannya dengan seorang teman yang kamu percaya untuk mendapatkan perspektif lain yang bisa membuatmu memutus siklus. Ingat, jangan berbicara untuk mencari perhatian atau mendapatkan belas kasihan orang lain. Tujuanmu adalah mendapatkan sudut pandang baru, bukan memperburuk situasi. (and)

Baca Juga:

Tidak Sulit untuk Sampaikan Rasa Sayang ke Orang Tua

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Bagikan