Wajar Bila Merasa Kesepian Setelah Bermain Media Sosial


Beberapa orang masih merasa kesepian. (Foto: Unsplash/Anthony Tran)
BERMAIN media sosial menjadi salah satu cara menghilangkan rasa kesepian, entah karena habis diputusin pacar atau memang sekadar bosan saja. Namun beberapa orang tetap saja masih merasa kesepian setelah bermain media sosial. Hal ini pun dianggap wajar oleh psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia, Inez Kristanti.
“Tidak apa-apa kalua main media sosial tetap merasa kesepian, saya rasa itu hal yang bisa dipahami,” ujarnya dalam sesi virtual, mengutip ANTARA.
Menurut Inez, ini terkait kualitas yang hasilnya tak bisa setara saat kamu berkomunikasi dengan orang lain secara tatap muka. Dia mengatakan, berinteraksi melalui teknologi seperti media sosial bahkan bisa menjauhkan yang dekat dan malah mendekatkan si dia yang jauh.
“Di media sosial walau kita berinteraksi dengan orang kualitasnya tidak bisa disetarakan dengan hubungan personal,” katanya.
Baca juga:
Merasa Kesepian Setelah Bermain Media Sosial? Ini Kata Psikolog

Walaul begitu, memang tak ada salahnya memanfaatkan teknologi untuk sekedar menyapa atau menanyakan kabar orang-orang tersayangmu, di tengah pandemi COVID-19 saat ini.
“Pastikan setiap harinya selain menggunakan media sosial, kita juga memiliki waktu untuk berinteraksi dengan orang lain. Tidak harus face to face karena di masa pandemi bisa Zoom call dengan grup teman-teman atau menanyakan kabar keluarga,” ujarnya.
Telepas dari manfaat positif media sosial, seperti terhubung dengan orang lain dan memiliki akses mudah ke informasi, sebenarnya ada sejumlah kerugian, seperti diungkap Psychology Today.
Sebuah studi tentang interaksi media menunjukkan berkomunikasi melalui Facebook mungkin memiliki implikasi negatif untuk kesejahteraan sehingga merusak keadaan afektif pengguna dan meningkatkan kecemburuan.
Baca juga:

Menurut David Braucher dari Faculty of the William Alanson White Institute’s Division, agar ini tidak terjadi, cobalah menggunakan media sosial secara bijak, salah satunya membatasi jumlah waktu yang kita habiskan untuk bermedia sosial menjadi setengah dari biasanya.
Sementara untuk anak-anak dan remaja solusinya bukan mencegah mereka menggunakan media sosial, tetapi perlu orang tua dan pendidik untuk mengajari anak-anak dan remaja tentang perilaku yang pnatas selama bermedia sosial. (and)
Baca juga:
Cara Move On Dari Kecanduan Media Sosial, Nomor 3 Solusi Terbaik!
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif

Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi

Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa

19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur

Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
