Kesehatan Mental

Merasa Kesepian Setelah Bermain Media Sosial? Ini Kata Psikolog

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Kamis, 02 September 2021
Merasa Kesepian Setelah Bermain Media Sosial? Ini Kata Psikolog

Kenali mengapa kamu merasa kesepian setelah bermain media sosial (Foto: pixabay/nastya_gepp)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEMUA masalah rasanya hilang saat mengarungi jagat media sosial. Apalagi postingan dapat 100 likes, dan kolom komentar dibanjiri pujian untuk kamu. Tapi nih ya, kok hati jadi hampa lagi pas log out dari Facebook, Twitter, atau Instagram? Kamu malah merasa kesepian.

Secara psikologis hal ini memang wajar terjadi. Psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia, Inez Kristanti mengatakan perasaan sepi itu bisa terjadi terhadap siapa saja. "Tidak apa-apa bila main media sosial tapi masih merasa kesepian, saya rasa itu hal yang bisa dipahami," jelas Inez, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Baca Juga:

Ini Rahasia Bikin Konten Video Menarik untuk Jualan di Media Sosial

Menurut Inez, hal tersebut terkait dengan kualitas interaksi yang hasilnya tidak bisa setara ketika kamu berkomunikasi dengan orang lain secara tatap muka. Inez menuturkan berinteraksi lewat teknologi seperti media sosial bisa menjauhkan yang dekat, serta mendekatkan kamu dengan yang jauh.

Kualitas berinteraksi lewat media sosial tidak bisa disetarakan dengan hubungan personal langsung. (Foto: pixabay/averyanovphoto)

"Di media sosial meski kita berinteraksi dengan orang, tapi kualitasnya tidak bisa disetarakan dengan hubungan personal," ucap Inez.

Kendati demikian, Inez mengungkapkan tidak ada salahnya memanfaatkan teknologi untuk sekadar menyapa dan bertanya kabar orang-orang terkasih di tengah situasi pandemi COVID-19.

Oleh karena itu, Inez mengimbau sebaiknya selain menggunakan media sosial, kamu juga harus punya waktu untuk berinteraksi dengan orang lain. Tidak harus tatap muka karena pandemi belum selesai. Cukup menggunakan Zoom call dengan grup teman-teman atau bertanya tentang kabar keluarga.

Baca Juga:

Kemenparekraf Dorong UMKM untuk Manfaatkan Dompet Digital

Dari media sosial, kita memang bisa mendapat banyak manfaat. Seperti terhubung dengan orang lain, hingga memiliki akses mudah ke informasi. Tapi ada juga kerugian bermain media sosial yang jarang diketahui.

Seperti yang dikutip dari Psychology Today, sebuah studi tentang interaksi media menunjukkan bahwa berkomunikasi lewat Facebook mungkin memiliki implikasi negatif untuk kesejahteraan. Hal tersebut bisa merusak keadaan afektif pengguna dan meningkatkan kecemburuan.

Waspada dengan dampak negatif dari media sosial. (Foto: Pixabay/erik_lucatero)

Agar hal itu tidak terjadi, David Braucher dari Faculty of the William Alanson White Institute's Division menyarankan sebaiknya kamu menggunakan media sosial dengan bijak. Batasi jumlah waktu yang kita habiskan untuk bermain media sosial setengah dari biasanya.

Sementara itu, untuk anak-anak serta remaja, solusinya bukan mencegah menggunakan media sosial. Tapi menurut Psikolog dari Florida Atlantic University, Yamila Lezcano, solusinya adalah orang tua tidak perlu ikut serta mengajari anak dan remaja soal perilaku yang pantas saat bermain media sosial.

Namun, orang tua juga harus mengajari anak-anak dan remaja soal perilaku yang pantas dan tidak pantas di media sosial dengan menjelaskan potensi efek positif dan negatif. (ryn)

Baca Juga:

Pandemi COVID-19 Dorong Pertumbuhan Transaksi Digital

#Kesehatan #Kesehatan Mental #Media Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Imbas Konten Pornografi, X Harus Bayar Denda Rp 80 Juta ke Pemerintah
X telah membayar denda Rp 80 juta ke pemerintah. Hal itu imbas dari konten pornografi yang tersebar di platform tersebut.
Soffi Amira - Minggu, 14 Desember 2025
Imbas Konten Pornografi, X Harus Bayar Denda Rp 80 Juta ke Pemerintah
Indonesia
Polda Jabar Bakal Selidiki YouTuber Resbob Terkait Dugaan Ujaran Kebencian
Kasus ini mencuat setelah dalam salah satu siaran di YouTube, Resbob melontarkan ucapan bernada penghinaan terhadap pendukung Persib dan masyarakat Sunda. Tayangan tersebut kemudian viral dan memicu kemarahan publik.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 Desember 2025
Polda Jabar Bakal Selidiki YouTuber Resbob Terkait Dugaan Ujaran Kebencian
Indonesia
DPR Usul Buzzer Bisa Langsung Diusut Tanpa Aduan, Revisi UU ITE Kembali Diungkapkan
Agar dilakukan revisi terhadap Undang-Undang ITE, agar konten dari buzzer yang berpotensi memicu kerusuhan dapat ditindak tanpa harus melalui delik aduan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 08 Desember 2025
DPR Usul Buzzer Bisa Langsung Diusut Tanpa Aduan, Revisi UU ITE Kembali Diungkapkan
Indonesia
Indonesia Resmi Atur Anak di Ruang Digital, Sanksi Bagi Platform Tengah Dirumuskan
PP Tunas juga tidak hanya mengatur media sosial, tetapi juga mengatur seluruh penyelenggara sistem elektronik (PSE) mengingat semua platform digital juga memiliki fitur komunikasi dengan orang tidak dikenal.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 08 Desember 2025
Indonesia Resmi Atur Anak di Ruang Digital, Sanksi Bagi Platform Tengah Dirumuskan
Indonesia
Menkomdigi Tegaskan Batas Usia Pengguna Medsos Wajib Dipatuhi, PSE Siap Kena Sanksi
Meutya Hafid menegaskan batas usia anak untuk akun media sosial dalam PP Tunas. PSE wajib mematuhi aturan atau menerima sanksi dari pemerintah.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 08 Desember 2025
Menkomdigi Tegaskan Batas Usia Pengguna Medsos Wajib Dipatuhi, PSE Siap Kena Sanksi
Dunia
Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Diperkirakan, 150 ribu pengguna Facebook dan 350 ribu akun Instagram akan terdampak.
Dwi Astarini - Kamis, 04 Desember 2025
 Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Olahraga
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Raphael Varane mengaku dirinya mengalami depresi saat masih membela Real Madrid. Ia menceritakan itu saat wawancara bersama Le Monde.
Soffi Amira - Rabu, 03 Desember 2025
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Buntut Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pramono Kaji Pembatasan Medsos Bagi Siswa
Pemprov akan menerapkan sanksi bagi pelaku pelanggaran dan menegakkan aturan secara konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 November 2025
Buntut Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pramono Kaji Pembatasan Medsos Bagi Siswa
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Bagikan