Cara Move On Dari Kecanduan Media Sosial, Nomor 3 Solusi Terbaik!


Media sosial adalah panggung sandiwara (Foto: Pexels/Fancycrave.com)
SEKARANG ini orang sulit sekali hidup tanpa media sosial. Kamu pasti termasuk salah satunya. Banyaknya aplikasi media sosial memang membuat semua orang kecanduan. Seakan, media sosial menjadi jawaban atas hampanya kehidupan nyata.
Media sosial sebenarnya tidak salah. Yang salah adalah penggunanya. Kenyataan yang ada media sosial membuat seseorang mengisolasi dirinya dari kehidupan nyata. Lebih parahnya lagi media sosial juga membuat mereka cemburu dengan orang lain.
Misalnya saat seseorang tidak bisa pergi ke suatu tempat. Namun ia melihat temannya dapat mengunjungi tempat itu. Dalam kolom komentar, ia akan mengatakan "Wah keren banget tempatnya" kepada temannya itu. Namun, bisa jadi di dalam hati ia memendam rasa iri karena keduluan.
Karena itu sangat penting untuk kamu mengatasi kecanduan media sosial. Cukup gunakan media sosial sekadarnya. Jangan sampai terlarut lama, seakan waktu kosongmu hanya untuk mengecek media sosial.
Kamu bisa move on dari kecanduan media sosial dengan cara ini.
1. Media Sosial Tidaklah Nyata

Media sosial tidak pernah nyata bagi penggunanya. Mungkin kamu bisa terkenal di media sosial. Tapi selanjutnya apa? Kamu tetap memiliki panggung, tapi di dunia yang tidak pernah ada. Lalu, misalnya kamu menggemari seseorang melalui media sosial. Tapi apakah kamu sebenarnya tahu, cerita sebenarnya dari orang itu? Percayalah tidak semua orang bahagia di media sosial. Toh untuk apa memposting kesedihan di media sosial bukan? Mayoritas postingan adalah tentang kebahagiaan.
2. Batasi Waktu Penggunaan

Masalah kecanduan apapun harus diatasi dengan membatasinya. Terkait media sosial, kamu harus mengatasinya dengan memberikan batasan waktu. Cara ini memang sulit. Tapi kamu tidak perlu khawatir. Kamu bisa menjalaninya dengan cara bertahap. Misalnya kamu biasa terlarut di media sosial selama tiga jam. Kuatkan diri kamu, mulai besok cobalah membuka media sosial hanya dalam waktu 2,5 jam. Seterusnya, kurangi waktu pemakaian sedikit demi sedikit.
3. Media Sosial Bukan Bak Sampah

Tidak jarang saat seseorang sedih, media sosial adalah wadah pelampiasan. Caranya dengan menulis status sedang sedih di akun media sosial. Tentu hal ini malah membuka 'dapur' kamu sendiri. Karenanya, jagalah privacy kamu di media sosial kamu. Lalu, saat kamu sedih jangan pernah melihat kebahagiaan orang lain di media sosial. Yang ada kamu malah merasa bahwa dunia ini tidak pernah adil. So, bersikap bijak ya.
4. Media Sosial Bukan Untuk Waktu Luang

Saat kamu tidak ada kerjaan tidak perlu membuka media sosial. Carilah hal lain yang lebih bermanfaat. Misalnya membaca buku. Atau kalau kamu ingin meringankan pikiran, kamu bisa menonton film untuk mengusir rasa bosan. Jika memang sulit lepas dari gawai, lebih baik kamu membuka portal berita online. Dengan membaca artikel, kamu bisa menambah wawasan.
Sahabat Merah Putih, yuk move on dari kecanduan media sosial. Sayangi waktu kamu untuk melakukan kegiatan bermanfaat. (ikh)
Baca juga: Penentuan Batas Usia Pemakai Gawai Cegah Perundungan
Bagikan
Berita Terkait
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif

Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa

19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur

Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
