Wadah Pegawai KPK Dapat Angin Segar untuk Kasus Novel

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Sabtu, 27 Juli 2019
Wadah Pegawai KPK Dapat Angin Segar untuk Kasus Novel

Teatrikal penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan saat melakukan aksi damai di halaman gedung KPK, Jakarta, Selasa (20/9). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ketua Wadah pegawai KPK, Yudo Purnowo Harahap menyebut masyarakat Indonesia pesimis kasus penyiraman air keras terhadap Penyidik KPK Novel akan terungkap.

Hal ini merujuk pada Tim Pencari Fakta (TPF) tidak berhasil menemukan dan menyebut pelakunya setelah tugasnya berakhir. Bahkan, salah satu rekomendasinya adalah agar dibentuk tim teknis dengan masa kerja 6 bulan lagi sama seperti TPF.

Baca Juga: Tim Teknis Pengusutan Kasus Novel Pelajari Laporan Setebal 2.700 Halaman

Namun, Yudo menyebut, ada angin segar yang membangkitkan optimisme yang pertama, yaitu ketika Presiden Jokowi secara tegas menyatakan bahwa memberi waktu 3 bulan kepada jajarannya dan kepolisian untuk mengungkap kasus Novel Baswedan.

Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. (Foto: merahputih.com/Ponco Sulaksono)
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. (Foto: merahputih.com/Ponco Sulaksono)

"Adanya waktu limit dari Pak Jokowi yang jatuh pada tanggal 19 Oktober 2019 atau 1 hari sebelum pelantikan Beliau menjadi Presiden untuk periode ke-2 merupakan sinyal bahwa beliau ingin kasus ini cepat selesai dan pelakunya tertangkap agar tidak menjadi beban bagi jalannya pemerintahan kedepannya. Sekaligus merealisasikan janji Presiden bahwa kasus ini akan dituntaskan," kata Yudo dalam keterangannya, Sabtu (27/7).

Ia melanjutkan, Kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan menjadi perhatian dunia internasional ketika Amnesty Internasional (lembaga penegak HAM internasional) lantaran sampai membahasnya di Kongres Amerika.

"Pembahasan ini terjadi karena ada ruang peniadaan keadilan dan akuntabilitas yang dibiarkan selama lebih dari dua tahun kasus penyerangan air keras kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan. Yang mengakibatkan terjadinya kejahatan impunitas ( Ketiadaan penghukuman kepada mereka yang melakukan kejahatan atau pelanggaran hukum dan HAM) menimpa diri Novel Baswedan," jelas Yudo.

Ia menilai, upaya yang dilakukan oleh Amnesty International adalah bentuk penggalangan solidaritas dan dukungan internasional dari berbagai penjuru dunia untuk mengakhiri praktik impunitas yang terjadi pada kasus Novel.

Amerika Serikat adalah satu dari banyak negara yang membangun hubungan bilateral dengan Pemerintah Indonesia. Hubungan bilateral mencakup banyak aspek, beberapa hal yakni isu ekonomi, keamanan pertahanan, pemberantasan korupsi.

Baca Juga: Kasus Novel Bikin Bekas Bos KPK Tidak Percaya Jokowi

Dalam isu ekonomi, keamanan dan pemberantasan korupsi hari-hari ini di tingkat global juga diperkuat dengan agenda perlindungan pembela HAM untuk mereka yang melakukan aktivitasnya; termasuk dalam hal ini status pembela HAM juga melekat pada aktivitas Novel Baswedan — sebagaimana Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga mempertegas dalam banyak forum internasional yang digelar.

Aspek-aspek hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat juga harus memperhitungkan kualitas penegakan hukum dan HAM.

Bahkan jauh sebelum digelarnya hearing oleh Kongres AS, US Department State sudah mengeluarkan Indonesia 2018 Human Rights Report khususnya dalam bagian Section 4 Corruption and Lack of Transparency in Government yang memberi perhatian serius terhadap serangan Novel Baswedan.

"Kepercayaan yang tinggi diberikan kepada Pemerintah Indonesia untuk mampu menyelesaikan kasus serangan Novel, sebagaimana kredensial juga selalu diberikan komunitas internasional kepada Indonesia dalam berbagai forum bergengsi lainnya," imbuh Yudo

Dengan adanya upaya diatas, Yudo berharap di 19 Oktober 2019 nanti pelakunya baik dilapangan maupun pelaku intelektualnya akan tertangkap. "Sehingga diadili atas kejahatannya," pungkas Yudo. (Knu)

Baca Juga: Minggu Depan, Polri Bentuk Tim Teknis untuk Kasus Novel Baswedan

#Novel Baswedan
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Novel Baswedan Ditunjuk Jadi Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara yang bertugas mendampingi kementerian agar dapat meningkatkan penerimaan negara dalam berbagai sektor.
Frengky Aruan - Senin, 16 Juni 2025
Novel Baswedan Ditunjuk Jadi Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara
Indonesia
Novel Baswedan Soroti Pencalonan Nurul Ghufron sebagai Hakim Agung: Harusnya Gagal Administrasi
Novel Baswedan mengingatkan bahwa seorang Hakim Agung harus memiliki standar etik yang tinggi karena berperan sebagai tangan Tuhan di dunia.
Frengky Aruan - Rabu, 16 April 2025
Novel Baswedan Soroti Pencalonan Nurul Ghufron sebagai Hakim Agung: Harusnya Gagal Administrasi
Indonesia
MK Mulai Sidangkan Gugatan Novel Baswedan Terkait Syarat Usia Capim KPK
Pegawai KPK yang telah menjabat lima tahun juga berhak mendaftar sebagai calon pimpinan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 Juli 2024
MK Mulai Sidangkan Gugatan Novel Baswedan Terkait Syarat Usia Capim KPK
Indonesia
Saat Hasto PDIP Duduk Berdampingan dengan Rocky Gerung hingga Novel Baswedan
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghadiri Koentjaraningrat Memorial Lecture XXI/2024.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 03 Juni 2024
Saat Hasto PDIP Duduk Berdampingan dengan Rocky Gerung hingga Novel Baswedan
Indonesia
Novel Baswedan Harap Nawawi Pomolango Bisa Perbaiki KPK
Posisi Nawawi di pucuk pimpinan KPK memunculkan harapan baru.
Zulfikar Sy - Selasa, 28 November 2023
Novel Baswedan Harap Nawawi Pomolango Bisa Perbaiki KPK
Indonesia
Abraham Samad Cs Gunduli Rambut Bentuk Rasa Syukur Firli Tersangka
Menurut Samad, aksi cukur rambut juga menjadi simbol bahwa KPK harus dibersihkan dari sesuatu yang kotor.
Andika Pratama - Kamis, 23 November 2023
Abraham Samad Cs Gunduli Rambut Bentuk Rasa Syukur Firli Tersangka
Indonesia
Novel Baswedan Sebut Firli Bahuri Berpotensi Melarikan Diri
"Besar kemungkinan Firli akan melarikan diri. Penyidik mestinya pertimbangkan untuk dilakukan upaya paksa atau penangkapan agar kasusnya bisa segera tuntas," kata Novel
Andika Pratama - Senin, 23 Oktober 2023
Novel Baswedan Sebut Firli Bahuri Berpotensi Melarikan Diri
Indonesia
Selain SYL, Ada Kepala Daerah Diduga Jadi Korban Pemerasan Oknum KPK
Novel Baswedan memperoleh informasi terkait kepala daerah yang juga menjadi korban dugaan pemerasan oknum di lembaga antirasuah.
Zulfikar Sy - Minggu, 15 Oktober 2023
Selain SYL, Ada Kepala Daerah Diduga Jadi Korban Pemerasan Oknum KPK
Indonesia
Penangkapan SYL Disebut Upaya Ketua KPK Tutupi Dugaan Pemerasan
Polda Metro Jaya tengah menyidik kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terkait dengan penanganan kasus dugaan korupsi Kementan.
Zulfikar Sy - Jumat, 13 Oktober 2023
Penangkapan SYL Disebut Upaya Ketua KPK Tutupi Dugaan Pemerasan
Indonesia
Novel Baswedan: Wibawa KPK Runtuh karena Banyak Praktik Korupsi di Internal
Marwah KPK hancur lantaran banyaknya skandal korupsi yang dilakukan insan KPK di era kepemimpinan Ketua KPK Firli Bahuri.
Zulfikar Sy - Rabu, 11 Oktober 2023
Novel Baswedan: Wibawa KPK Runtuh karena Banyak Praktik Korupsi di Internal
Bagikan