Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD, DPR RI: Harus Antisipasi Politik Uang
Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda. (Foto: Dok. Media DPR)
MerahPutih.com - Wacana proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) dikembalikan ke DPRD menuai kontroversi. Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda menyebut bahwa pada awalnya pemilihan kepala daerah sempat dilakukan melalui DPRD.
Namun dalam implementasinya justru kontraproduktif. Bahkan, pemilihan melalui DPRD saat itu rentan terjadi ‘premanisme politik’ seperti politik uang.
“Tentu saja kita harapkan hal semacam itu tidak terulang,” ujar Rifqinizamy kepada wartawan di Jakarta, dikutip Rabu (18/12).
Ia menerangkan, politik uang yang terjadi dalam praktik pemilihan langsung maupun tidak langsung menjadi pertimbangan dalam implementasi sistem pilkada. Pasalnya, politik uang merusak tatanan budaya politik dan demokrasi.
Baca juga:
Dia menilai, wacana pemilihan kepala daerah tidak langsung harus diantisipasi potensi terjadinya premanisme politik itu.
“Kita harus mencari formula yang tepat agar korupsi dan money politics itu tidak beralih ke partai politik dan DPRD, agar traumatik politik masa lalu tidak terulang,” tutup dia.
Sekadar informasi, Presiden Prabowo Subianto sebelumnya mengusulkan pesta demokrasi untuk memilih DPRD saja. Setelah itu, DPRD yang nanti akan memilih gubernur hingga bupati.
Menurut Prabowo, sistem itu lebih efisien dan bisa menekan banyak biaya. Opsi itu bisa dilakukan untuk menekan banyaknya anggaran yang dialokasikan untuk menggelar Pilkada.
Anggaran sebesar itu, kata Prabowo, lebih baik digunakan untuk kebutuhan masyarakat. Belum lagi banyaknya anggaran politik yang harus dikeluarkan peserta pilkada. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Gas Elpiji Langka Hingga Dapur Umum Bencana 'Mati Suri' di Aceh, Pertamina Diminta 'Gercep' Lewat Udara
Dokumen Hilang Saat Bencana Aceh-Sumut, Imigrasi Diminta Bebaskan Syarat dan Biaya Penerbitan Kembali Paspor
Setop Narasi Cuaca Ekstrem! DPR Tegaskan Bencana di Sumatera Buntut Kasus Perusakan Hutan Massif
Pemerintah Didesak Segera Setop Izin Alih Fungsi Usai Bencana Hidrometeorologi di Sumatera
Reformasi Radikal Polri Diharap Fokus pada Perubahan Kultural, Bukan Struktural
Pemerintah Diharap Segera Ganti Status Bencana Hidrometeorologi yang Menghantam 3 Provinsi di Sumatera
DPR Blak-Blakan Soal Lemahnya Pencegahan Longsor dan Banjir, Desak Prabowo Segera 'Sikat Habis' Mafia Penebangan Liar
Pemerintah Diharap Evaluasi Mitigasi Bencana Usai Banjir Bandang Beruntun di Sumatera
DPR 'Sentil' Bima Arya Agar Pengurusan Dokumen Warga Terdampak Bencana Wajib Tanpa Biaya
DPR Kritik Keras Pejabat Minim Empati di Tragedi Banjir Sumatra