Vice President Instagram Ingin Jauhkan Threads dari Pergulatan Politik


Threads bukan wadah isu politik. (Foto: Unsplash/Dave Adamson)
SEPEKAN terakhir publik ramai cakap seputar aplikasi media sosial baru Threads yang dibuat oleh grup Meta, pengembang Instagram. Mark Zuckerberg, pemilik aplikasi Instagram, disebut meluncurkan Threads sebagai pesaing Twitter yang mulai banyak dikeluhkan pengguna sejak beralih kepemilikan ke Elon Musk
Threads tak butuh waktu lama untuk mengumpulkan pengguna. Dikutip dari Hypebeast (11/7), ada sekira 100 juta orang yang menggunakan aplikasi Threads dalam jangka waktu kurang dari satu minggu.
Ini didukung oleh mudahnya mengakses akun Threads lewat Instagram. Keduanya terhubung sehingga pengguna tidak sulit untuk mengakses media sosial tersebut.
Terkait anggapan Threads sebagai pesaing Twitter, Vice President Instagram Adam Mosseri membantahnya. “Threads tidak dibuat menggantikan Twitter. Threads ada untuk menjadi ruang baru para pengguna Instagram yang memilih untuk tidak menggunakan Twitter,” ujar Mosseri dalam Hypebeast.
Baca juga:

Ruang baru para pengguna Instagram yang memilih untuk tidak menggunakan Twitter.
(Foto: Instagram/@threadsapp)
Adam Mosseri mengungkapkan bahwa Threads menjadi wadah untuk para pengguna media sosial yang tidak agresif dan digunakan untuk hiburan serta mengakses informasi yang ringan. Lahirnya Threads bukan untuk urusan politik. Threads benar-benar ingin menyaring informasi yang masuk.
Mosseri ingin menjauhkan Threads dari dampak buruk beragam berita politik yang ada di seluruh dunia.
“Masih banyak komunitas yang memberikan vibe vibrant ke Threads. Seperti olahraga, musik, fesyen, kecantikan, dan hiburan,” ujar Mosseri.
Baca juga:
Menghapus Akun Threads Sama dengan Menghapus Akun Instagram?

Apa yang diungkapkan oleh Adam Mosseri sebenarnya sudah dijalankan oleh Meta. Grup ini mengurangi sudut pandang berita politik di Facebook dalam beberapa tahun terakhir. Karena semakin banyak isu politik yang tersebar di media sosial, penyebaran berita hoaks terus meningkat.
Langkah Meta menekan berita yang membahas isu politik yang beredar di media sosial dianggap sudah tepat. Beberapa pengguna Threads yang memiliki banyak penggemar seperti Awkarin pun mulai mengarahkan kemungkinan Threads untuk menangkal hoaks dan unggahan negatif.
Sementara Najwa Shihab membuat unggahan agar para pengguna Threads juga bersenang-senang saja. Dia mengibaratkan Threads sebagai nostalgia Twitter saat awal.
"Gak usah tegang dan jadi beban mai di mari. Secukupnya kita itu udah cukup. Selebihnya kita buat beban hidup yang lain aja. Demikian dek," unggah Najwa. (zvw)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
PM Sharma Oli Mundur Setelah Demonstrasi yang Tewaskan Warga Nepal

Misi Gila Zuckerberg! Rekrut Langsung Tim Superintelligence Demi AI Selevel Manusia

Meta Janji Bantu Penegak Hukum Dalam Menyelidiki Group Fantasi Sedarah

Komdigi Take Down 30 Konten ‘Fantasi Sedarah’, Disebut Merusak Mental Anak-Anak

Skandal Grup Facebook "Fantasi Sedarah", Polda Metro Jaya Turun Tangan Buru Dalang Inses Online

Praktik Inses di Grup Facebook 'Fantasi Sedarah' Terendus, Meta-Kemkomdigi Bersatu Lawan Kejahatan Digital

Meta Hadapi Gugatan Hukum atas Rencana Gunakan Data Pengguna Eropa untuk AI

PP TUNAS Bakal Amankan Dunia Digital Anak Indonesia, Fokus pada Regulasi dan Batasan Medsos

Meta AI Jadi Platform Mandiri yang Terpisah dari Media Sosialnya, Tantang ChatGPT dan OpenAI

PP TUNAS Perlindungan Nyata Anak-Anak di Dunia Maya, UNICEF Akui Indonesia Visioner
