Aplikasi Threads Capai 100 Juta Pengguna


Threads jadi salah satu aplikasi media sosial paling digemari saat ini. (Foto: Threads)
APLIKASI Threads dari Meta telah mencapai 100 juta pengguna. Hal ini menjadikannya aplikasi dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah. Capaian ini terjadi pada Senin (10/7), seperti yang terlihat dari angka yang dipublikasikan di setiap akun Threads.
Sebelumnya, rekor pertumbuhan tercepat dipegang oleh aplikasi ChatGPT OpenAI. Namun, dibutuhkan waktu dua bulan bagi aplikasi tersebut untuk mencapai 100 juta pengguna. Threads, yang diluncurkan pada Rabu malam, hanya membutuhkan beberapa hari untuk mencapai jumlah yang sama.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, telah merilis beberapa pembaruan selama beberapa hari tersebut dan menyatakan bahwa pertumbuhannya jauh melampaui harapan mereka, dengan mencapai dua juta pengguna dalam dua jam, dan sepuluh juta dalam tujuh jam seperti diungkapkan The Independent, Selasa (11/7).
Baca juga:
Threads Dirilis Hari Ini, Begini Cara Unduhnya

Menurut pernyataan yang dibuat sebelum Elon Musk membelinya akhir tahun lalu, Twitter memiliki 229 juta pengguna aktif bulanan pada Mei 2022. Namun, data terbaru dari Statista menunjukkan angkanya kini mencapai 436 juta.
Twitter telah merespons dengan mengancam akan menuntut Meta, menurut laporan dari Semafor yang mengutip surat yang dikirimkan oleh seorang pengacara untuk Twitter kepada Zuckerberg. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut dan Twitter belum memberikan komentar.
Meta menyatakan bahwa tidak ada mantan karyawan Twitter di tim teknik Threads. Wall Street Journal melaporkan bahwa kehadiran Threads berdampak negatif pada lalu lintas ke Twitter.
Setelah pembelian Twitter senilai USD 44 miliar (Rp 666 triliun) oleh Musk tahun lalu, banyak pesaing Twitter bermunculan, diikuti dengan keputusan-keputusan kontroversial yang membuat pengguna dan pengiklan merasa terasing.
Baca juga:
Menghapus Akun Threads Sama dengan Menghapus Akun Instagram?

Kejatuhan Twitter memberikan kesempatan bagi pesaing yang didanai dengan baik seperti Meta Platforms, terutama karena aksesnya ke pengguna Instagram dan kekuatan iklannya.
Menurut Niklas Myhr, seorang profesor pemasaran di Universitas Chapman, peluncuran Threads oleh Meta datang pada waktu yang tepat untuk bersaing dengan Twitter setelah gejolak yang terjadi akibat pembatasan jumlah tweet yang dapat dilihat pengguna. Dia mengatakan bahwa jika pengguna mengadopsi Threads, maka pengiklan juga akan mengikutinya.
Pesaing lain seperti Mastodon, sebuah aplikasi serupa dengan Twitter, memiliki 1,7 juta pengguna aktif bulanan menurut situs webnya, sementara Bluesky yang didukung oleh salah satu pendiri Twitter, Jack Dorsey, memiliki sekitar 265.000 pengguna. (waf)
Baca juga:
Threads vs Twitter, Ini Perbedaannya
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan

Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung

Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun

Legislator PKB Usulkan Pembatasan Akun Ganda Media Sosial dalam RUU Penyiaran

Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran

Mengenal PoliceTube, Platform Milik Polri yang Mirip dengan YouTube dan TikTok

16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password

AS Perketat Visa Pelajar, Wajib Cantumkan Akun Media Sosial di Formulir
