PM Sharma Oli Mundur Setelah Demonstrasi yang Tewaskan Warga Nepal
Demonstrasi ricuh di Nepal tewaskan 16 orang.(foto: Instagram @thecurrent_india)
MerahPutih.com - Perdana Menteri (PM) Nepal KP Sharma Oli resmi mengundurkan diri dari jabatannya sehari setelah demonstrasi besar-besaran berujung bentrokan berdarah yang menewaskan sedikitnya 19 orang.
"Saya telah mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri terhitung mulai hari ini," kata Oli, dalam surat pernyataan pengunduran dirinya, dikutip media, Selasa (9/9).
Aksi protes besar-besaran rakyat Nepal itu dipicu larangan pemerintah terhadap media sosial dan tuntutan pemberantasan korupsi.
Baca juga:
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dalam surat pengunduran yang ditujukan kepada Presiden Nepal Ram Chandra Paudel itu, Oli menyatakan keputusan mundur dari jabatan PM diambil untuk menjaga stabilitas negara.
“Demi mengambil langkah lebih lanjut menuju solusi politik dan penyelesaian masalah,” imbuh PM Nepal itu, dikutip Antara.
Pemerintah Nepal sendiri akhirnye mencabut larangan terhadap platform media sosial. Keputusan itu diambil sehari setelah polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran yang menewaskan 19 orang pada Senin (8/9) kemarin.
Baca juga:
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Sejumlah situs media sosial, termasuk Facebook, YouTube, dan X, tidak dapat diakses di Nepal sejak Jumat (5/9), setelah pemerintah memblokir 26 platform yang belum terdaftar.
Pemblokiran sejumlah aplikasi medsos di negara Himalaya itu diberlakukan setelah mereka gagal mematuhi persyaratan baru untuk mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
RUU tersebut mewajibkan perusahaan menunjuk kantor penghubung atau titik kontak di Nepal. Kelompok-kelompok hak asasi menyebutnya sebagai upaya pemerintah untuk membatasi kebebasan berekspresi dan hak-hak fundamental.
Baca juga:
PM Sharma Oli Mundur Setelah Demonstrasi yang Tewaskan Warga Nepal
Kebijakan pemblokiran itu membuat rakyat Nepal marah dan turun ke jalan. Mereka dihadang peluru karet, gas air mata, meriam air, dan pukulan tongkat oleh polisi. Bentrokan itu menyebabkan belasan warga sipil tewas. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Delpedro Kalah Praperadilan, Ibunya Histeris: Anakku Tak Bersalah, Ku Tuntut di Akhirat
Kalah Praperadilan, Status Aktivis Delpedro Marhaen Tetap Tersangka
Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya
Demo 1 Tahun Pemerintahan Prabowo, Warga Diimbau Jauhi Istana Negara, DPR dan Gedung Danantara
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Imbas Demo di Gedung Trans7, Sejumlah Layanan Transjakarta Terganggu
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
TikTok Akhirnya Serahkan Data Detail Live Demo Agustus, Komdigi Cabut Status Pembekuan Izin
Usman Hamid Desak Bentuk TGPF Independen Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Tantang Demonstran Datang ke Rumahnya, Siap Lawan Sendirian