Vaksin Sinovac Didaftarkan ke LPPOM MUI
Kedatangan vaksin Covid ke Bio Farma, Bandung. (Dok Bio Farma)
MerahPutih.com - Vaksin COVID-19 asal Tiongkok, Sinovac tengah didaftar ke Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia atau (LPPOM MUI).
"Jadi masalah kehalalan merupakan juga salah satu perhatian sangat besar bagi Bio Farma,” kata Manajer Riset dan Pengembangan PT Bio Farma, Dr Neni Nurainy dalam keterangannya, Minggu (13/12)
Baca Juga
Uji klinis vaksin Sinovac dilakukan BUMN produsen vaksin PT Bio Farma bersama peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad).
Ia menuturkan, Bio Farma bukan produsen vaksin kemarin sore. Perusahaan ini merupakan produsen vaksin satu-satunya di Indonesia yang sudah berdiri sejak 130 tahun lalu, yakni zama Belanda.
“Kita BUMN, dan produknya sudah digunakan dan diekspor ke 150 negara termasuk 157 negara Organisasi Konferensi Islam (OKI),” katanya.
OKI merupakan negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Mereka mau memakai berbagai jenis vaksin buatan Bio Farma karena kualitas dan kehalalannya.
Menurutnya, sudah lama Bio Farma menerapkan sistem jaminan halal. “Kita sudah mendapat sistem halal dari MUI, beberapa produk kita sudah dapat sertifikat halal,” katanya.
Selain itu, lanjut Neni, Bio Farma juga sudah memenuhi standar WHO. Sehingga keamanan dan kemanjuran vaksin buatan Bio Farma sudah tidak diragukan lagi.
Begitu juga dengan vaksin Sinovac yang kini sedang uji klinis fase 3. Karena itu ia berharap masyarakat tidak meragukan vaksin Sinovac.
“Ini diharapkan masyarkat itu diharapkan tidak ragu vaksinnya karena diproduksi oleh produsen yang sudah punya reputasi di dunia internasional,” katanya.
Sekarang vaksin Sinovac masuk uji klinis fase 3. Rencananya Bio Farma mengajukan emergency use authorization (EUA) ke BPOM pada Januari 2021. Dengan mendapat EUA, vaksin tersebut akan bisa dipakai vaksinasi massal.
Ada 1.620 relawan yang telah mendapatkan suntikan 1 dan 2. Perlu diketahui, uji klinis ini melakukan dua kali penyuntikan vaksin.
“Saat ini semua relawan sudah disuntik baik suntikan 1 maupun 2 dan sekarang sudah pada periode monitoring sekitar 1.500-an progres sesuai target bahkan melebhi target kita dari segi waktu,” katanya. (Iman Ha/Jawa Barat)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI