Vaksin Kebal COVID-19 Diharap Tersedia Pertengahan Tahun Depan

Dokumentasi - Botol kecil berlabel stiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik medis, terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada (10/4/2020). ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/pri.
Merahputih.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap vaksin untuk menciptakan kekebalan terhadap COVID-19 dapat tersedia pada pertengahan 2021 atau bahkan lebih cepat dari itu, sehingga pandemi dapat segera berakhir.
"Kita sepenuhnya mendorong dan mendukung upaya tersebut, sehingga target tersedianya vaksin pada pertengahan tahun depan dapat terealisasi, bahkan kita doakan bisa lebih awal lagi," kata Ma'ruf saat menyampaikan sambutan dalam acara Dialog Virtual Nasional Lintas Iman yang diselenggarakan Badan Pengelola Masjid Istiqlal dari Jakarta, Selasa (14/7).
Baca Juga:
Vaksin dan obat yang masih diteliti menyebabkan angka kasus penderita dan kematian akibat COVID-19 terus meningkat di Indonesia.
Hal itu membuat pandemi masih menjadi ancaman serius karena tingkat penularannya masih tinggi, hingga mencapai 75.699 orang terpapar, 36.455 orang dalam perawatan, dan 3.606 orang meninggal dunia berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
"Pandemi ini masih merupakan ancaman yang serius mengingat tingkat penularan yang masih tinggi. Meskipun sejauh ini vaksin atau pun obat COVID-19 belum tersedia, berbagai upaya terus dilakukan oleh berbagai negara, termasuk Pemerintah Indonesia," beber dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Pemerintah akan bekerja sama dengan perusahaan farmasi untuk memproduksi vaksin COVID-19 pada Januari hingga April 2021. Pemerintah menargetkan produksi vaksin pada 2021 akan mencapai 170 juta, dari kebutuhan 347 juta vaksin bagi masyarakat.
"Kebutuhan kita hitung 347 juta vaksin, karena satu orang tidak bisa hanya sekali divaksin. Karena orang yang sudah divaksin bisa mental lagi, jadi harus divaksin lagi," kata Jokowi.
Baca Juga:
Vaksin tersebut nantinya akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan kelompok rentan COVID-19 yang berada di zona merah.
Uji klinis ketiga vaksin COVID-19, sebagaimana dikutip Antara, mulai Juli dilakukan PT Bio Farma (Persero) bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi asal China, Sinovac Biotech Ltd. Selain itu, uji klinis vaksin juga sedang dilakukan PT Kalbe Farma Tbk, yang bekerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan, Genexine Inc. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
