Ingin Segera Vaksinasi, Menkes Budi Minta Masyarakat Bersabar


Menkes Budi Gunadi Sadikin didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau pelaksanaan vaksinasi terhadap lansia di Surabaya, Sabtu (27/2). ANTARA Jatim/Willy Irawan
MerahPutih.com - Proses vaksinasi COVID-19 di Indonesia masih terus dilakukan oleh pemerintah. Namun, sampai saat ini jumlah penerima vaksin masih terbatas.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat bersabar jika ingin mendapatkan vaksin. Sebab, prosesnya dilakukan secara bertahap dan di satu sisi vaksin masih menjadi rebutan dunia internasional hingga saat ini.
Baca Juga
Seluruh Prajurit TNI AD Selesai Divaksin COVID-19 pada April
"Banyak negara belum bisa mendapatkan vaksinnya. Dari total 7,8 miliar populasi manusia di bumi, sebanyak 70 persennya atau sekitar 5,5 miliar jiwa butuh 11 miliar vaksin agar mendapatkan herd immunity, maka proses vaksinasi bertahap dan butuh waktu," kata Menkes Budi di kantor MUI, Jakarta, Rabu (3/3).
Menurutnya, persaingan dalam mendapat vaksin COVID-19 tak mudah karena seluruh negara sama-sama tengah membutuhkannya untuk keluar dari krisis.

Indonesia, kata dia, tergolong beruntung karena telah mendapatkan vaksin dan proses vaksinasi masih terus berjalan. Sementara beberapa negara di Asia lainnya baru memulai vaksinasi beberapa hari lalu.
"Beberapa negara maju baru mulai vaksinasi, jadi Indonesia ini bersyukur kita bisa dapat, karena (vaksin) masih menjadi rebutan di seluruh dunia," ucapnya dikutip Antara.
Ia mengatakan bahwa pemerintah akan terus mengebut vaksinasi agar Herd Immunity bisa tercapai dan diharapkan sampai Juni tahun ini bisa menyentuh angka 20 persen.
Untuk mencapai Herd Immunity harus ada 70 persen masyarakat usia 18 tahun ke atas yang divaksin. Dia menargetkan sebanyak 181 juta penduduk Indonesia bisa mendapatkan vaksin.
"Memang bertahap ini vaksinasinya, jadi bapak dan ibu mohon bersabar, sampai Juni mungkin 20 persen penduduk yang bisa divaksin, kita berusaha mendapatkan vaksin sebanyak-banyaknya, sisanya pada Juli Insya Allah bisa sebagian rakyat divaksin," katanya.
Sementara itu menanggapi vaksinasi di MUI, Menkes berharap upaya yang dilakukan pimpinan MUI ini bisa meyakinkan masyarakat untuk ikut serta dalam program vaksinasi, sehingga Indonesia bisa cepat keluar dari krisis pandemi COVID-19.
"Terima kasih teman-teman, mudah-mudahan bisa membangun gerakan vaksinasi untuk Indonesia dan tolong didukung agar semua teman-teman, semua rakyat ini merasa nyaman dan aman," pungkasnya. (*)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
