Vaksin Booster Kedua untuk Lansia Beri Perlindungan Optimal Hadapi COVID-19

Mula AkmalMula Akmal - Kamis, 24 November 2022
Vaksin Booster Kedua untuk Lansia Beri Perlindungan Optimal Hadapi COVID-19

uru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro meminta setiap keluarga untuk segera mengajak lansia mendapatkan melakukan suntik vaksin booster kedua untuk menekan keparahan dan risiko kematian dalam menghadapi COVID-19.

“Ada berita gembira bagi lansia yang sudah melakukan booster pertama atau sudah melakukan suntik ketiga, kini per tanggal 22 November 2022 sudah bisa melakukan booster kedua atau suntik keempat sama seperti tenaga kesehatan yang sudah melakukannya beberapa bulan yang lalu,” kata Reisa dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.

Baca Juga:

Vaksinasi COVID-19 Booster di Indonesia Capai 66,09 Juta Penduduk

Reisa menuturkan berdasarkan riset dan monitoring yang dilakukan pemerintah, vaksin booster sangat penting untuk melindungi lansia karena mayoritas pasien COVID-19 yang dirawat dengan kondisi berat hingga kritis di rumah sakit dan yang telah meninggal dunia merupakan pasien yang tidak divaksin.

Hingga 22 November 2022, sebanyak 65,7 juta orang atau 28,01 persen telah menyelesaikan dosis ketiga atau sudah melakukan booster pertama.

“Padahal seperti yang telah dijelaskan oleh Menteri Kesehatan, di mana tercatat dalam periode 4 Oktober-8 November 2022, dari sebanyak 27.082 pasien terkonfirmasi positif COVID-19, yang mendapatkan perawatan di rumah sakit, hampir separuh atau sebanyak 10.639 pasien memiliki gejala sedang-berat hingga kritis,” katanya.

Reisa mengatakan sekitar 74 persen di antaranya belum melakukan vaksinasi booster. Pada periode yang sama, terdapat 1.373 pasien meninggal dunia, dengan 84 persen di antaranya belum melakukan vaksinasi booster.

Mengingat manfaat dari vaksin dalam membentuk antibodi, Reisa menyarankan semua keluarga untuk segera mengantarkan lansia mendapatkan booster kedua. Syarat interval dari booster pertama adalah enam bulan yang dapat diakses di fasilitas pelayanan kesehatan dan atau di pos pelayanan vaksinasi COVID-19 yang tersedia di seluruh Indonesia.

Baca Juga:

Varian XBB Serang Warga Kota Bandung yang Sudah Divaksin Booster

“Jadi apabila sudah mendapatkan e-ticket pada Aplikasi PeduliLindungi, maka lansia yang sudah berusia 60 tahun ke atas sudah dapat segera melakukan booster kedua,” katanya.

Pemerintah juga telah mendistribusikan vaksin tersebut ke seluruh pelosok Indonesia, dengan panduan vaksinasi lengkap baik booster atau booster keduanya, dapat disaksikan dalam tabel yang berdasarkan surat edaran Dirjen P2P Kemenkes RI Nomor SR.02.06/C/5339/2022 per 11 November 2022.

Sebagai contoh pada pemberian booster kedua lansia, bagi lansia yang booster pertamanya menggunakan Pfizer, maka dapat menggunakan Pfizer atau AstraZeneca dengan dosis penuh.

Begitupun sebaliknya, apabila booster pertamanya menggunakan AstraZeneca, booster keduanya dapat menggunakan AstraZeneca dosis penuh atau Pfizer separuh dosis. Pemberian vaksin booster ini akan disesuaikan dengan ketersediaan vaksin yang ada di setiap daerah.

“Jadi, jangan abaikan kesempatan untuk memproteksi diri dengan melakukan booster dan booster kedua untuk lansia. Mari ajak mereka, kita antar orang tua, kakek, nenek, sanak saudara kita, teman, tetangga untuk melengkapi booster dan booster kedua,” katanya. (*)

Baca Juga:

Pemkot Bandung Sebarkan 24 Ribu Dosis Kejar Vaksinasi Booster

#COVID-19 #Vaksin Covid-19 #Usia Lansia #Kemenkes
Bagikan
Ditulis Oleh

Mula Akmal

Jurnalis dan profesional komunikasi dengan pengalaman memimpin redaksi, menggarap strategi konten, dan menjembatani informasi publik lintas sektor. Saat ini menjabat sebagai Managing Editor di Merah Putih Media, dengan rekam jejak kontribusi di The Straits Times, Indozone, dan Koran Sindo, serta pengalaman strategis di Yayasan Konservasi Alam Nusantara dan DPRD DKI Jakarta. Bagi saya, setiap berita adalah peluang untuk menghadirkan akurasi, relevansi, dan dampak nyata bagi pembaca.

Berita Terkait

Indonesia
Etomidate Resmi Masuk Narkotika Golongan II, Penyalahgunaan Bisa Dijerat UU Narkotika
Pemerintah menetapkan etomidate sebagai narkotika golongan II melalui Permenkes 15/2025. Penyalahgunaan dapat dijerat UU Narkotika dan memperoleh rehabilitasi.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 Desember 2025
Etomidate Resmi Masuk Narkotika Golongan II, Penyalahgunaan Bisa Dijerat UU Narkotika
Indonesia
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Apabila ditemukan indikasi pelanggaran, akan dikenakan sanksi tegas bagi rumah sakit yang diduga menolak pasien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Indonesia
Pemerintah Siapkan 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis Buat Dikirim ke Seluruh Berbagai Daerah
Pendidikan dokter spesialis kepada putra daerah dimaksudkan agar mereka dapat berbakti di kampung halamannya, termasuk ke daerah-daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Pemerintah Siapkan 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis Buat Dikirim ke Seluruh Berbagai Daerah
Indonesia
Ingin Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta Bukan BPJS, Wamenkes: Menkes Terpeleset
Dante menjelaskan mengenai sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang nantinya akan dibagi menjadi dua.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
Ingin Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta Bukan BPJS, Wamenkes:  Menkes Terpeleset
Indonesia
Perubahan Rujukan BPJS Kesehatan Bisa Bikin RS Tipe A Alami Penumpukan Pasien
Layanan primer sebagai penyaring rujukan tetap penting.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 16 November 2025
Perubahan Rujukan BPJS Kesehatan Bisa Bikin RS Tipe A Alami Penumpukan Pasien
Indonesia
49.152 Warga Jakarta Mengidap TBC, Ini Yang Dilakukan Gubernur Pramono
Hingga saat ini, telah terbentuk 563 Kampung Siaga TBC berbasis RW di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 November 2025
49.152 Warga Jakarta Mengidap TBC, Ini Yang Dilakukan Gubernur Pramono
Indonesia
Kaltim Raih Penghargaan Penurunan Stunting Terbaik di Rakornas 2025, Gibran: Kuncinya Sinergi Pusat dan Daerah
Wapres Gibran Rakabuming Raka membuka Rakornas Stunting 2025 dan menegaskan pentingnya sinergi pusat-daerah untuk mencapai target 14,2% pada 2029. Kaltim raih penghargaan terbaik.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
Kaltim Raih Penghargaan Penurunan Stunting Terbaik di Rakornas 2025, Gibran: Kuncinya Sinergi Pusat dan Daerah
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Bagikan