Unpad Soroti Lambatnya Penyerapan Anggaran COVID-19 di Jabar


Vaksinasi COVID-19. (Foto: Humas Kota Bandung)
MerahPutih.com - Universitas Padjadjaran (Unpad) merekomendasi percepatan penyerapan anggaran untuk penanggulangan pandemi COVID-19 di Provinsi Jawa Barat. Rekomendasi dilakukan berdasarkan kajian para akademikus yang disampaikan Rektor Unpad Rina Indiastuti.
Rektor Rina menjelaskan, isu ini dilaterbelakangi oleh data statistik COVID-19 yang mulai menurun angkanya. Meski demikian, Unpad memandang bahwa masyarakat tetap harus waspada karenabelum sepenuhnya hilang.
Ia mengatakan, anggaran menjadi instrumen penting untuk menstimulus, menjaga, hingga menjamin masyarakat bisa melanjutkan hidup dengan aman dan dapat berdampingan dengan COVID-19.
Baca Juga:
Salwa Naya Syakirah Jadi Mahasiswa FH Unpad dalam Usia 16 Tahun
Di sisi lain, Pemprov Jabar sendiri telah lakukan berbagai kebijakan berupa refokusing hingga pergeseran anggaran agar APBD mampu mencukupi dalam upaya penanganan. Meski demikian, melihat data yang ada, per Juli 2021, serapan anggaran Jabar baru terserap 17,6 persen.
"Kami memandang bahwa percepatan realisasi anggaran itu penting dan jadi salah satu instrumen untuk menjamin masyarakat bisa hidup berdampingan dengan COVID-19,” kata Rektor.
Penanganan COVID-19 merupakan masalah kompleks. Penanganan tidak hanya di sektor kesehatan saja, tetapi di aspek lainnya, salah satunya di aspek yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Yang dikhawatirkan, kalau masyarakat tidak tersentuh di dalam penanganan Covid-nya, dikhawatirkan menimbulkan ketidakpercayaan pada pemerintah,” kata Rektor.
Karena kompleksitas tersebut, para akademikus melakukan kajian berasal dari berbagai bidang keilmuan, yaitu hukum, ekonomi, kebijakan publik, kesehatan masyarakat, hingga komunikasi. Rektor mengatakan, bidang keilmuan tersebut diintegrasikan menjadi bahan untuk penyusunan ringkasan kebijakan (policy brief).
Kajian ini merumuskan beberapa evaluasi. Kendala pada proses testing, tracing, dan treatment yang belum sebanding dengan jumlah penduduk Jabar, dana alokasi umum dari pemerintah pusat yang dikirim bertahap, serta komunikasi dan koordinasi antar pemangku kepentingan yang belum berjalan sebagaimana mestinya.
Selanjutnya, aspek perundangan yang tumpang tindih antar kelembagaan, kekosongan hukum dalam pengambilan keputusan anggaran, birokrasi yang dihantui tindakan maladministrasi, penyaluran bantuan sosial yang tidak tepat sasaran, hingga pembangunan ekonomi yang berjalan tidak lancar akibat adanya ketakutan dan kecemasan di masyarakat.
Berdasarkan evaluasi tersebut, tim Unpad menyiapkan sejumlah rekomendasi. Di bidang kesehatan, perencanaan dan evaluasi penanganan di Jabar masih perlu mengadposi kerangka kerja dari WHO. Selain itu, penyelenggaraan audit kesehatan dan pengembangan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi menjadi rekomendasi.
Di bidang sosial dan kebijakan publik, pemetaan kebutuhan masyarakat mulai dari pra-KS1 hingga level 4. Selain itu, pembuatan Perda yang khusus berkaitan dengan penggunaan anggaran COVID-19 di Jabar juga perlu disiapkan.

Di bidang komunikasi, tim merekomendasikan pembuatan strategi komunikasi perubahan perilaku dengan mengikutsertakan tokoh agama dan masyarakat, mendesak pemerintah pusat untuk mengeluarkan kebijakan yang mengatur tentang tata kelola dan sumber daya aparatur pada masa pandemi, hingga mendesak untuk mengeluarkan UU tentang automatic stabilization untuk menghindari diskresi masalah anggaran pada masa pandemi.
"Saya haturkan terima kasih kepada Unpad, karena kita butuh penglihatan secara jarak jauh terhadap situasi di lapangan. Pembacaan secara jernih dan penglihatan jarak jauh tentunya hanya bisa dilakukan oleh institusi pendidikan tinggi," Ridwan Kamil mengapresiasi hasil kajian dan rekomendasi.
Ridwan Kamil juga meminta Unpad untuk melakukan studi di bidang lainnya. Salah satu isu yang penting dilakukan kajian adalah bagaimana menyiapkan strategi efektif dan terintegrasi apabila terjadi disrupsi atau pandemi serupa pada generasi mendatang. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Rektor Unpad: Kesehatan Terjamin Akan Mendukung Pemulihan Ekonomi
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Situasi Indonesia Panas, Rektor UMJ: Perbedaan Pandangan Jangan Berujung Kekerasan

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Pelantikan Gunakan Bahasa Asing, Kemendiktisaintek Diminta Tegur Rektor UPI

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
