Unpad Siapkan Fasilitas Isolasi bagi Pasien COVID-19 Bergejala Ringan


Asrama Unpad. (Foto: Humas Unpad)
MerahPutih.com - Merespons meningkatnya kasus COVID-19 akhir-akhir ini, Universitas Padjadjaran (Unpad) mengubah Asrama PUPR Kampus Jatinangor menjadi fasilitas isolasi mandiri. Fasilitas ini, khusus melayani pasien COVID-19 sivitas akademika dan tenaga kependidikan Unpad yang bergejala ringan.
Koordinator Divisi Pencegahan Transmisi dan Penanganan Kasus Satgas COVID-19 Unpad Fedri Ruluwedrata Rinawan, mengatakan, saat ini beberapa kamar sudah disediakan sebagai ruang isolasi mandiri. Setiap kamar hanya diisi oleh satu pasien saja.
Baca Juga:
Sri Sultan Aktifkan Kembali Satgas COVID-19 setelah Umumkan 73 Kasus Positif Omicron
"Kalau di PUPR penuh kamarnya, kita akan buka Asrama Bale Wilasa 8," kata Fedri, Jumat (11/2).
Asrama PUPR dapat digunakan oleh sivitas akademika dan tenaga kependidikan yang memerlukan ruang isolasi mandiri jika tidak memungkinkan melakukan di rumah. Ada tahapan yang dilakukan untuk bisa memanfaatkan fasilitas tersebut.
Menurut Fedri, langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi gejala yang dialami. Jika ada indikasi terpapar COVID-19, sivitas akademika maupun tenaga kependidikan dapat menghubungi Manajer Akademik, Kemahasiswaan, dan Hubungan Alumni maupun tim champion di fakultas dan unit kerjanya masing-masing.
Dari laporan ini, manajer maupun tim champion akan melakukan verifikasi terhadap pasien. Verifikasi dilakukan untuk memastikan apakah yang bersangkutan merupakan warga Unpad serta memiliki indikasi gejala yang mengarah ke COVID-19.
Setelah itu, tim champion akan membuat surat permohonan kepada Satgas Covid-19 dan diteruskan ke tingkat universitas. Yang bersangkutan akan diundang untuk melakukan pemeriksaan PCR di Laboratorium Sentral Kampus Jatinangor sesuai jadwal.

"Kita perlu atur jadwal agar jangan sampai menumpuk. Jangan sampai jadi menularkan," tambah Fedri.
Pihak Satgas juga akan melakukan menelusuri riwayat kontak erat dari yang bersangkutan. Seluruh pihak yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien akan dilakukan pemeriksaan PCR.
Ia memaparkan, jika dinyatakan positif dan pasien mau diisolasi mandiri kampus, yang bersangkutan dapat menempati ruang isolasi di asrama. Tapi, jika pasien bergejala sedang dan berat akan diarahkan ke rumah sakit.
Fedri memastikan, selama isolasi mandiri, kondisi pasien terus dipantau. Satgas telah menyediakan dokter jaga yang bertugas di Asrama PUPR. Selain itu, Satgas tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi dan menyediakan obat-obatan suportif dan simptomatik yang dapat dimanfaatkan oleh pasien.
"Ini juga akan menjadi pertimbangan bagi penyelenggaraan pembelajaran tatap muka terbatas di kampus. Kalau kasusnya terus meningkat, maka untuk sementara PTMT dihentikan," kata Fedri. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Yogyakarta Aktifkan Posko PPKM Mikro Berbasis RT Antisipasi Gelombang Omicron
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya

Dokter Pelaku Pecehan Seksual di Garut Diduga Lulusan Unpad, Ini Kata Pejabat Universitas

Modus Pelaku Pelecehan Seksual di RSHS Bandung: Sempat Bius Korbannya hingga Tak Sadarkan Diri

Dokter Lakukan Perkosaan Keluarga Pasien di RSHS Bandung Dilarang Jadi Residen Seumur Hidup

Keluarga Pasien Alami Kekerasan Seksual, Unpad Keluarkan Dokter PPDS

Hingga 20 Desember, Penyebaran COVID-19 di Jakarta Capai 613 Kasus

Kenaikan Kasus COVID-19, Menhub Pastikan Tak Ada Pembatasan Mobilitas saat Nataru

Kemenkes Sarankan Penggunaan Masker di Tengah Lonjakan Kasus COVID-19

Kasus COVID-19 di Solo Naik, Gibran Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan
