Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya

ImanKImanK - Sabtu, 31 Mei 2025
Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya

Ilustrasi covid-19 2025. Foto Freepik

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia baru-baru ini mengeluarkan Surat Edaran (SE) sebagai langkah antisipasi terhadap peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi di beberapa negara Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.

Surat Edaran ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap COVID-19 serta risiko wabah lainnya, sekaligus mengingatkan berbagai pihak terkait seperti Dinas Kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan pemangku kepentingan lainnya agar tetap waspada dan melakukan pengawasan ketat.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan oleh Plt. Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes, Murti Utami, disebutkan bahwa varian COVID-19 yang dominan menyebar di masing-masing negara tersebut adalah sebagai berikut:

Baca juga:

Kemenkes Keluarkan SE Kewaspadaan COVID-19 Buntut Kasus Negara Tetangga Naik

  • Thailand: Varian dominan adalah XEC dan JN.1.

  • Singapura: Varian dominan adalah LF.7 dan NB.1.8, yang merupakan turunan dari JN.1.

  • Hongkong: Varian dominan adalah JN.1.

  • Malaysia: Varian dominan adalah XEC, yang juga merupakan turunan dari JN.1

Perbedaan karakteristik varian XEC dan JN.1 di Thailand dan Malaysia

varian XEC dan JN.1

Varian COVID-19 XEC dan JN.1 yang dominan di Thailand dan Malaysia memiliki karakteristik yang berbeda, khususnya dalam hal kecepatan penularan dan dampaknya terhadap kelompok rentan.

Varian XEC

  • XEC merupakan sublineage dari Omicron yang merebak di Thailand dan Malaysia.

  • Varian ini dikenal menyebar sangat cepat, sekitar tujuh kali lebih cepat dibandingkan flu biasa.

  • XEC cenderung menyerang kelompok rentan, termasuk lansia dan anak-anak, meskipun gejalanya relatif ringan.

  • Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa varian ini belum masuk ke Indonesia hingga pekan ke-20 tahun 2025, namun tetap diwaspadai karena potensi penularannya yang tinggi.

  • Gejala yang ditimbulkan oleh XEC mirip dengan flu atau pilek, seperti demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan, dan biasanya membaik dalam beberapa minggu.

Baca juga:

Dinkes DKI Pastikan tak Ada Peningkatan Kasus COVID-19 di Jakarta

Varian JN.1

  • JN.1 juga merupakan varian yang dominan di Thailand dan Malaysia, serta di Hongkong.

  • Varian ini memiliki mutasi pada protein lonjakan (spike protein), namun perubahan ini diperkirakan tidak signifikan mengubah tingkat keparahan penyakit.

  • JN.1 tidak disebutkan memiliki kecepatan penularan setinggi XEC, dan gejala yang ditimbulkan cenderung tidak terlalu berat.

  • Varian ini juga menjadi induk bagi beberapa subvarian lain seperti NB.1.8 di Singapura dan XEC di Malaysia, menunjukkan adanya evolusi lebih lanjut dari JN.

Tingkat keparahan infeksi dari varian XEC dibandingkan JN.1

Tingkat keparahan infeksi varian XEC dibandingkan JN.1 menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan meskipun keduanya memiliki kemampuan penularan yang tinggi.

Varian XEC

  • XEC dikenal menyebar sangat cepat, hingga tujuh kali lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya, sehingga menyebabkan lonjakan kasus yang cukup signifikan di beberapa negara seperti Thailand dan Malaysia.

  • Meski penularannya sangat cepat, gejala yang ditimbulkan oleh XEC umumnya mirip dengan varian Omicron sebelumnya, yaitu ringan hingga sedang, seperti demam, batuk, pilek, kelelahan, dan sakit tenggorokan.

  • Belum ada bukti bahwa XEC menyebabkan tingkat keparahan penyakit yang lebih tinggi atau peningkatan angka kematian yang signifikan dibandingkan varian lain. Vaksin yang ada saat ini juga diperkirakan masih efektif melawan varian ini.

Baca juga:

Ramalan Zodiak Hari Ini 1 Juni 2025: Asmara, Karier, dan Hubungan Keluarga

Varian JN.1

  • JN.1 diklasifikasikan sebagai Varian of Interest (VOI) oleh WHO dan tidak dianggap menimbulkan risiko kesehatan masyarakat yang lebih serius dibandingkan varian lain yang beredar.

  • Varian ini cenderung lebih mudah menyebar dan dapat menghindari sebagian kekebalan, tetapi tidak menyebabkan peningkatan keparahan penyakit atau rawat inap yang signifikan.

  • Gejala yang muncul pada infeksi JN.1 juga umumnya ringan dan mirip dengan varian COVID-19 lainnya, seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan kelelahan.

  • Meskipun ada laporan kematian terkait JN.1 di beberapa tempat, tidak ada bukti kuat bahwa varian ini meningkatkan risiko kematian secara umum.

#Varian JN.1 #Varian XEC #COVID-19 #Kasus COVID-19 #Singapura #Malaysia #Hong Kong #Thailand #Kementerian Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

ImanK

Berita Terkait

Dunia
Tentara Kamboja dan Thailand Bentrok di Perbatasan, Pemerintah Kedua Negara Saling Tuduh
Sebagai catatan, kedua negara tetangga di Asia Tenggara ini telah mencapai gencatan senjata pada 28 Juli
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 September 2025
Tentara Kamboja dan Thailand Bentrok di Perbatasan, Pemerintah Kedua Negara Saling Tuduh
Indonesia
Muhammadiyah Resmika Rumah Hamka di Malaysia, Aset Dibeli Sejak 2024
Tahun 2024 menjadi tahun bersejarah karena Rumah Hamka dapat dibeli lunas. Selain itu PCIM Malaysia pada tahun tersebut juga secara legal terdaftar di Malaysia.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
Muhammadiyah Resmika Rumah Hamka di Malaysia, Aset Dibeli Sejak 2024
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Takut Terjadi Perang, Malaysia Minta Maaf dan Kembalikan Blok Ambalat ke Indonesia
emerintah Malaysia menyebut persoalan Ambalat akan diselesaikan melalui jalur diplomatik, hukum, dan teknis forum penetapan batas maritim.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Takut Terjadi Perang, Malaysia Minta Maaf dan Kembalikan Blok Ambalat ke Indonesia
Dunia
Mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra tak lagi Bisa Berkelit, Mahkamah Agung Thailand Perintahkan Jalani Satu Tahun Hukuman di Penjara
Thaksin kemudian dijatuhi hukuman delapan tahun penjara karena konflik kepentingan, penyalahgunaan kekuasaan, dan korupsi selama masa pemerintahannya.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra tak lagi Bisa Berkelit, Mahkamah Agung Thailand Perintahkan Jalani Satu Tahun Hukuman di Penjara
Dunia
Anutin Charnvirakul Jadi PM Baru Thailand, Keluarga Thaksin Shinawatra Menyingkir ke Dubai
Politisi berusia 58 tahun itu memulai karir politiknya di Partai Thai Rak Thai yang didirikan eks perdana menteri Thaksin Shinawatra.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Anutin Charnvirakul Jadi PM Baru Thailand, Keluarga Thaksin Shinawatra Menyingkir ke Dubai
Indonesia
Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru
Keputusan itu diambil karena situasi yang tidak lazim terkait pencalonan perdana menteri setelah pengunduran diri Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra berdasarkan perintah pengadilan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dikabarkan menantang Indonesia untuk berperang di Laut Ambalat. Lalu, apakah berita ini benar?
Soffi Amira - Selasa, 02 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
Dunia
Pengadilan Thailand Copot PM Paetongtarn Shinawatra karena Telepon dengan Pemimpin Kamboja
Putusan itu menjadikan Paetongtarn, putri mantan PM Thaksin Shinawatra, sebagai perdana menteri kelima yang dicopot pengadilan sejak 2008.
Dwi Astarini - Jumat, 29 Agustus 2025
 Pengadilan Thailand Copot PM Paetongtarn Shinawatra karena Telepon dengan Pemimpin Kamboja
Dunia
Singapura Serius nih, Pengguna Vape yang Kena Razia akan Kena Hukuman Cambuk dan Denda, Wisatawan Juga Bisa Kena Loh
Hukuman dan denda ini bahkan juga berlaku bagi warga asing dengan ancaman tambahan dideportasi.
Dwi Astarini - Kamis, 28 Agustus 2025
  Singapura Serius nih, Pengguna Vape yang Kena Razia akan Kena Hukuman Cambuk dan Denda, Wisatawan Juga Bisa Kena Loh
Olahraga
Memaknai Inklusif dalam Aice 7th Indonesia Open Woodball Versi Pemain Senior Asal Singapura
Pertandingan Aice 7th Indonesia Open Woodball berlangsung sejak 22-24 Agustus 2025.
Frengky Aruan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Memaknai Inklusif dalam Aice 7th Indonesia Open Woodball Versi Pemain Senior Asal Singapura
Bagikan