UNICEF Sebut 1 Anak Tewas Tiap Harinya di Lebanon, Mereka Terluka Secara Fisik dan Mental

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 31 Oktober 2024
UNICEF Sebut 1 Anak Tewas Tiap Harinya di Lebanon, Mereka Terluka Secara Fisik dan Mental

Serangan Israel di kota Khiam, Lebanon. (ANTARA/HO-Anadolu/www.aa.com.tr)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Perang yang sedang berlangsung di Lebanon telah mengubah kehidupan anak-anak. Dalam banyak kasus, perang tersebut telah menimbulkan luka fisik yang parah dan luka emosional mendalam.

Menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, 166 anak telah tewas sejak Oktober 2023, sementara sedikitnya 1.168 orang terluka. Jumlah yang sangat besar ini terus bertambah setiap harinya.

"Sejak 4 Oktober tahun ini, sedikitnya satu anak tewas dan 10 orang terluka setiap harinya," kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell, dikutip dari laman resmi UNICEF, Kamis (31/10).

Ribuan anak lainnya yang selamat dari pengeboman terus-menerus selama berbulan-bulan tanpa cidera fisik, kini sangat tertekan oleh kekerasan dan kekacauan di sekitar mereka.

Baca juga:

Israel Ancam Serang Situs Warisan Dunia UNESCO di Lebanon

Anak-anak di seluruh Lebanon menunjukkan tanda-tanda tekanan emosional, perilaku, dan fisik yang mengkhawatirkan. Tim UNICEF telah bertemu dengan anak-anak yang dicengkeram oleh rasa takut yang luar biasa dan kecemasan yang meningkat, termasuk kecemasan akan perpisahan, takut kehilangan, menarik diri, agresi, dan kesulitan berkonsentrasi.

Banyak yang mengalami gangguan tidur, dihantui oleh mimpi buruk, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. "Kehilangan keamanan, stabilitas, dan dukungan yang disediakan sekolah, banyak dari anak-anak ini tidak memiliki ruang yang mereka butuhkan untuk bermain, belajar, dan pulih," tambah Russel.

Perang menghancurkan lingkungan yang aman dan mendukung yang dibutuhkan anak-anak. Ketika anak-anak dipaksa untuk menanggung stres traumatis dalam jangka waktu yang lama, mereka menghadapi risiko kesehatan dan psikologis yang parah, dan konsekuensinya dapat berlangsung seumur hidup.

"Sejak 23 September 2024, UNICEF telah menjangkau lebih dari 9.600 anak dan pengasuh dengan pertolongan pertama psikologis dan memberikan dukungan berbasis komunitas untuk hampir 10.000 anak."

Baca juga:

Pertimbangan Keamanan, Qatar Airways Hentikan Rute Iran dan Lebanon

Meski begitu, Russel mengatakan penyembuhan yang sebenarnya hanya dapat dimulai ketika kekerasan berakhir. Anak-anak di Lebanon membutuhkan gencatan senjata permanen dan segera sehingga mereka dapat mengakses layanan penting dengan aman dan mulai pulih dari trauma perang.

"Kita harus bertindak sekarang untuk mencegah lebih banyak anak terluka atau terbunuh, dan untuk melindungi masa depan setiap anak di Lebanon," tutupnya. (ikh)

#Lebanon
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Dunia
Israel Lakukan Serangan Udara Besar ke Wilayah Selatan dan Timur Lebanon
Serangan menghantam wilayah di Lembah Bekaa dan distrik Baalbek serta Jezzine.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 01 Agustus 2025
Israel Lakukan Serangan Udara Besar ke Wilayah Selatan dan Timur Lebanon
Dunia
Lebanon Bersiap Gelar Pemakaman Mantan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah
Pemimpin Hizbullah itu akan dimakamkan pada Minggu ini.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 22 Februari 2025
Lebanon Bersiap Gelar Pemakaman Mantan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah
Dunia
Israel Tarik Sebagian Pasukan dari Lebanon, Sisanya Bersiaga untuk Jaga Perbatasan
Israel telah menarik sebagian pasukannya dari Lebanon Selatan.
Ikhsan Aryo Digdo - Selasa, 18 Februari 2025
Israel Tarik Sebagian Pasukan dari Lebanon, Sisanya Bersiaga untuk Jaga Perbatasan
Dunia
Israel Masih Gempur Lebanon, Kesepakatan Gencatan Senjata Makin Sulit Tercapai
Israel kembali melancarkan serangan ke Lembah Bekaa, Lebanon.
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 31 Januari 2025
Israel Masih Gempur Lebanon, Kesepakatan Gencatan Senjata Makin Sulit Tercapai
Dunia
Tanah Lebanon yang Menanti Damai, Bayang-bayang Sepatu Bot Tentara Israel Masih Membekas
Jejak sepatu bot pasukan Israel masih membekas di tanah Lebanon.
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 24 Januari 2025
Tanah Lebanon yang Menanti Damai, Bayang-bayang Sepatu Bot Tentara Israel Masih Membekas
Dunia
Keluarga Minta Lebanon Ikut Campur dalam Pembebasan Al-Qaradawi, Sebut Ia Berhak Pulang ke Istanbul
Keluarga Abdul Rahman Al-Qaradawi minta tolong ke otoritas Lebanon untuk pembebasan.
Ikhsan Aryo Digdo - Senin, 06 Januari 2025
Keluarga Minta Lebanon Ikut Campur dalam Pembebasan Al-Qaradawi, Sebut Ia Berhak Pulang ke Istanbul
Dunia
Israel Telah 349 Kali Langgar Gencatan Senjata, Terbaru 3 Serangan Udara ke Lebanon
Pelanggaran terbaru ini menjadikan total pelanggaran kesepakatan gencatan senjata oleh Israel mencapai 349, berdasarkan perhitungan data yang dirilis otoritas Lebanon.
Wisnu Cipto - Jumat, 03 Januari 2025
Israel Telah 349 Kali Langgar Gencatan Senjata, Terbaru 3 Serangan Udara ke Lebanon
Dunia
KRI SIM-367 Antar 120 Prajurit TNI AL ke Lebanon Gabung UNIFIL
Indonesia masih menjadi negara yang paling banyak mengirimkan prajuritnya untuk melaksanakan misi perdamaian bersama UNIFIL di Lebanon sebanyak 1.230 prajurit.
Wisnu Cipto - Senin, 02 Desember 2024
KRI SIM-367 Antar 120 Prajurit TNI AL ke Lebanon Gabung UNIFIL
Dunia
Gancatan Senjata, Lebanon Tuduh Israel Langgar Kesepakatan
Tentara Lebanon mengatakan tentara Israel telah melanggar perjanjian tersebut beberapa kali pada Rabu dan Kamis.
Dwi Astarini - Jumat, 29 November 2024
Gancatan Senjata, Lebanon Tuduh Israel Langgar Kesepakatan
Dunia
Israel Setuju Gencatan Senjata, Lebanon Punya Waktu Hingga 9 Januari Pilih Presiden Baru
Pemerintah Lebanon dan Israel telah menandatangani kesepakatan senjata yang resmi berlaku sejak Rabu (27/11) pagi waktu setempat.
Wisnu Cipto - Jumat, 29 November 2024
Israel Setuju Gencatan Senjata, Lebanon Punya Waktu Hingga 9 Januari Pilih Presiden Baru
Bagikan