UNICEF Bantu Remaja Putri Indonesia Hadapi Menstruasi Pertamanya


Menstruasi pada remaja putri Indonesia (Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio)
MENSTRUASI adalah cara kerja tubuh yang terjadi alami pada perempuan yang sudah matang secara reproduksi. Meskipun itu adalah hal yang normal, masih banyak orang terutama remaja putri yang malu membahas isu tentang menstruasi. Mereka tidak ingin membahas tentang pengalaman reproduksinya tersebut karena malu dan takut menjadi bahan cemoohan.
Fenomena tersebut bahkan sudah terjadi sebelum pandemi COVID-19 terjadi. Menurut Communication Officer UNICEF Indonesia, Vania Santoso, kurangnya informasi dan sumber daya menimbulkan stigma negatif tentang menstruasi. Hal tersebut juga menimbulkan kesalahpahaman tentang menstruasi dan menyebabkan perilaku yang tidak menyenangkan seperti ejekan atau cibiran tentang menstruasi.
Baca juga:
Ahli Gizi: Wahai Orang Indonesia, Susu Beruang Tak Bisa Sembuhkan Covid-19

Rasa malu akan pengalaman menstruasi membuat remaja perempuan memilih untuk mencari tahu berbagai informasi seputar menstruasi di internet. "Berdasarkan hasil survey dari U-report, perempuan tetap mencari informasi seputar menstruasi tetapi mereka lebih suka dan nyaman apabila informasi yang didapatkan oleh mereka pribadi secara daring," ungkap Vania.
Dengan hal itu, UNICEF coba membantu remaja perempuan mengelola periode menstruasi dengan cara yang ringan dan menyenangkan. UNICEF memperkenalkan sebuah aplikasi di ponsel bernama Oky. Aplikasi tersebut dirancang agar perempuan bisa memantau menstruasinya. Melalui aplikasi tersebut, remaja perempuan dapat mengenal pengaruh menstruasi terhadap kondisi tubuh dan suasana hatinya. Mereka pun akan lebih paham dengan perubahan dalam dirinya.
Baca juga:

Tidak hanya itu, Oky juga membantu kaum hawa agar bisa memprediksi masa menstruasinya. Para remaja perempuan pun kini bisa mengantisipasi siklus menstruasinya, mengetahui fakta seputar menstruasi serta mendapatkan kiat agar tetap fit selama menstruasi. Dalam mengusung aplikasi tersebut, UNICEF didukung oleh Kimberly-Clark Softex. Tidak hanya itu, UNICEF juga turut bekerja sama dengan SNV selaku mitra LSM, GIZ Fit for Schools, Lemina, dan Unimuda.
Perkenalan aplikasi Oky pertama kali dilakukan kepada perempuan di Papua. Itu karena informasi yang didapatkan oleh perempuan-perempuan di ujung Timur Indonesia tersebut tidak selengkap perempuan di wilayah lain. Sebagai bagian dari inisiatif ini, UNICEF juga bekerja sama dengan Jeni Karay, seorang influencer dari Papua yang menggunakan media sosialnya untuk mengedukasi anak-anak muda dan publik secara umum tentang beragam isu sosial. (Avia)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
PNM Kalahkan Grameen Bank dan BRAC, Raih Penghargaan Global Microfinance & Female Empowerment Award

Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet

The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati

DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
