Kesehatan

Ahli Gizi: Wahai Orang Indonesia, Susu Beruang Tak Bisa Sembuhkan Covid-19

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 06 Juli 2021
Ahli Gizi: Wahai Orang Indonesia, Susu Beruang Tak Bisa Sembuhkan Covid-19

Dokter dan pakar gizi angkat bicara tentang manfaat susu beruang (Foto: Pexels/Alex Green)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

LONJAKAN kasus COVID-19 beberapa minggu belakangan membuat masyarakat diserang kepanikan. Di tengah kepanikan tersebut, muncul sebuah informasi bahwa susu steril kalengan bermerek Bear Brand atau dikenal dengan Susu Beruang mampu menangkal virus COVID-19. Tak lama setelah kabar tersebar, masyarakat berbondong-bondong menyerbu Susu Beruang di pusat perbelanjaan. Di sejumlah supermarket produk itu ludes.

Fenomena panic buying seperti hal itu biasanya disebabkan ketakutan akan kehabisan persediaan. Rasa takut itu dipicu emosi dan pengaruh sosial. Membeli dalam jumlah banyak memberi orang rasa kendali atas situasi. Meski demikian, panic buying bukan hal bijak dilakukan di saat krisis. Hal itu bisa menimbulkan efek negatif, seperti gangguan rantai pasokan hingga kehabisan stok dan kenaikan harga.

BACA JUGA:

"Pagi Kerja, Malam Party" Starter Pack



Namun, muncul pertanyaan, apakah benar Susu Beruang memang efektif menangkal virus COVID-19?

Fenomena Susu Beruang untuk menyembuhkan pasien COVID-19 menggelitik dokter asing untuk berkomentar. Vice President, Chief Quality Officer, Chief Division of Infectious Diseases of University of Maryland Dokter Faheem Younus, MD, menegaskan Susu Beruang tidak dapat menyembuhkan COVID-19. "My Indonesian friends, susu ini, atau vitamin atau ivermectin tidak memiliki peran dalam pengobatan COVID," jelasnya di akun Twitter miliknya.

susu
Susu Beruang tak membuat imun terhadap infeksi virus corona.(Foto: Pexels/Samer Daboul)

Pernyataan Younus tersebut diamini dokter ahli gizi asal Indonesia, Dr dr Tan Shot Yen, M Hum. Ia menegaskan bahwa tidak ada hubungan antara jumlah vitamin dan risiko terinfeksi virus COVID-19. "Susu ngehits tidak membuat seseorang imun terhadap infeksi COVID-19. Kecuali ASI. Ibu yang terinfeksi atau telah vaksinasi terbukti menghasilkan antibodi dalam ASI," urainya.

menyusui
Antibodi bisa muncul di ASI busui yang telah divaksin.(Foto: Daily Express)

Berdasarkan informasi yang dilansir BKA, antibodi dari vaksin COVID-19 terdeteksi di semua busui yang sudah mendapatkan vaksin. Proses transfer antibodi dari ibu ke anak optimal terutama dua hingga enam minggu setelah ibu menyusui divaksin. "Penelitian terbaru menunjukkan vaksin ini aman untuk ibu menyusui bahkan antibodinya pun muncul di dalam ASI," ujar dokter Adam Prabata, PhD. Ketika antibodi sudah ditransfer, tubuh bayi berpotensi kebal terhadap virus COVID-19.(Avia)

#PPKM Darurat #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan