Uni Eropa Telah Kurangi 20 Persen Permintaan Energi dari Rusia


Bendera Rusia berkibar di luar Konsulat Jenderal Federasi Rusia di New York. (ANTARA/REUTERS/Andrew Kelly/as)
MerahPutih.com - Perang yang terus berlangsung di Ukraina membuat Uni Eropa (EU) terus menjatuhkan sanksi pada Rusia, terutama mengurangi pasokan pendapatan negara dari sektor energi.
Uni Eropa paling tidak telah memangkas lebih dari 20 persen permintaan energi dari Rusia selama Agustus-November tahun lalu.
Baca Juga:
Jokowi ke Belgia Hadiri KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan langkah Eropa terhadap perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina adalah contoh terbaru tentang bagaimana EU "bersatu pada saat yang paling penting".
"Tidak akan ada impunitas atas kejahatan Rusia ini. Kami akan terlibat selama yang diperlukan dan mendukung rekan-rekan kami di Ukraina," katanya.
Setahun yang lalu, Eropa memiliki ketergantungan besar pada bahan bakar fosil Rusia. Ketergantungan yang telah terbangun selama beberapa dekade membuat EU rentan terhadap tekanan pasokan dan kenaikan harga energi dari Rusia, ujarnya.
Namun, Eropa sudah dapat mengatasi ketergantungan itu, yang disebutnya berbahaya. Uni Eropa telah mengganti 80 persen gas pipa Rusia.
"Secara paralel, kami telah mengisi penyimpanan kami. Tentu saja, kami telah mengurangi lebih dari 20 persen permintaan kami selama periode Agustus hingga November (2022) ," katanya.
Ia menegaskan, langkah bersama ini menurunkan harga gas lebih cepat dari perkiraan siapa pun.
"Dari puncaknya pada Agustus, saat itu 350 euro per megawatt jam, sekarang turun 80% pada bulan ini, di bawah level sebelum perang Ukraina," katanya.
Sementara itu, dilansir VOA Indonesia, Moskow mencari tanker yang akan digunakan untuk ekspor minyaknya setelah negara-negara G7 memberlakukan batasan harga pada minyak Rusia yang sekaligus juga membatasi penggunaan layanan kargo dan asuransi Barat.
China, importir minyak utama dunia, terus membeli minyak Rusia meskipun Barat memberlakukan sanksi. Selain itu,pengangkut minyak mentah berukuran sangat besar (VLCC), mengirimkan minyak mentah ke India dengan harga diskon. (*)
Baca Juga:
Uni Eropa Resmikan USB Type-C Jadi Konektor Umum untuk Pengisian Daya
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban

Indonesia Menang Sengketa Biodiesel Lawan Uni Eropa

Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen

Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri

UE Rilis Visa Schengen untuk WNI, Waka Komisi VII DPR: Perluas Pasar Produk RI di Eropa
