Berkicau 'Kebal dari Virus Corona', Trump Ditandai Twitter

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 12 Oktober 2020
Berkicau 'Kebal dari Virus Corona', Trump Ditandai Twitter

Donald Trump meluncurkan tweet tentang penegasan bahwa dirinya 'kebal Virus Corona' (Foto: pixabay/alurean)

Ukuran:
14
Audio:

TWITTER menonaktifkan sejumlah opsi berbagi pada tweet Presiden AS, Donald Trump, Minggu (12/10). Media sosial berlambang burung biru kecil itu menandai tweet Trump karena melanggar aturan soal penyebaran informasi yang salah terkait dengan virus Corona.

Pada tweet tersebut, Trump mengatakan ia kebal dari virus Corona (COVID-19) serta tidak bisa menularkan virus yang mematikan itu ke orang lain.

Baca Juga:

Cegah Hoaks, Twitter Akan Batasi Retweet

"Sudah dikeluarkan total dari dokter Gedung Putih kemarin. Itu berarti aku imun terhadap COVID-19 dan aku tak akan menularkannya ke oranng lain. Amat senang mengetahui hal ini," kata Trump pada akun Twitter @realDonaldTrump.

Namun, meski cuitan Donald Trump itu sudah ditandai oleh twitter, cuitan tersebut masih bisa dilihat oleh pengguna yang mengklik tanda peringatan dari twitter.

Twitter mengambil langkah menandai cuitan Trump karena dianggap melanggar aturan soal penyebaran informasi yang salah terkait Virus Corona (Foto: The Verge)

Tindakan itu dilakukan sesuai dengan posisi Twitter yang menjaga agar tweet dari pejabat terpilih tetap terlihat yakni untuk kepentingan publik.

"Kami mencoba mencegah tweet seperti ini yang melanggar peraturan Twitter, agar tidak menjangkau lebih banyak orang," tulis Twitter, seperti yang dilansir dari laman The Verge.

Penegasan Trump bahwa dia sekarang 'Kembal' karena dia sudah tertular Virus Corona merupakan alasan kuat tweet tersebut ditandai oleh Twitter. Karena, ada kasus-kasus yang diberitakan tentang pasien Virus Corona yang terinfeksi kembali.

Seorang pria di Nevada terjangkit COVID-19 pada bulan Maret lalu pulih pada April, kemudian jatuh sakit lagi pada Mei. Kasus infeksi ulang Virus Corona pertama yang diberitakan terjadi di Hong Kong, di mana pasien tidak menunjukan gejala untuk yang kedua kalinya.

Baca Juga:

Twitter Tindak Tegas Cicitan Mengharapkan Kematian Seseorang

Situs web Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memiliki informasi terbatas tentang terinfeksi ulang virus COVID-19, namun dikatakan bahwa seseorang yang pernah dan pulih dari COVID-19 mungkin memiliki tingkat terinfeksi virus yang rendah ditubuhnya hingga 3 bulan usai diagnosis. Menurut penelitian, itu bukan berarti seseorang kebal terhadap infeksi ulang dari virus.

Seorang juru bicara Twitter mengatakan, ini bukan pertama kalinya platform itu menonaktifkan pembagian tweet oleh presiden yang berisi informasi yang salah.

Selain memperbarui kebijakannya bulan lalu yang akan menandai atau menghapus tweet berisi informasi palsu tentang kecurangan dan hasil pemilu, Twitter pun mengatakan akan menandai postingan dari kandidat yang mengumumkan kemenangan sebelum waktunya.

Twitter terus melakukan pembaruan untuk mencegah penyebaran informasi yang salah atau hoaks (Foto: pixabay/photomix-company)

Lalu, Twitter juga mengatakan pada bulan maret bahwa mereka mengambil pendekatan tanpa toleransi terhadap informasi yang salah terkait Virus corona di platformnya.

Pembaruan minggu lalu semakin memperketat aturan seputar penyebaran hoaks atau informasi yang salah, serta mendorong orang untuk mengutip tweet dan menambahkan komentar mereka sendiri ke tweet seebelum me-retweet seseorang.

Pembaruan yang dilakukan twitter juga termasuk rencana untuk menandai atau menghapus tweet yang dimaksudkan untuk memicu campur tangan dalam pemilu atau hasil pemilu, serta tweet dari tokoh politik dengan lebih dari 100 ribu followers, termasuk Donald Trump, yang cuitannya diberi tanda 'menyesatkan' agar tidak menjangkau lebih banyak orang.

Sedikit informasi, twitter telah menadnai beberapa tweet Donald Trump karena melanggar kebijakannya tentang media yang dimanipulasi dan integritas sipil serta pemilu, karena men-tweet kebohongan tentang pemungutan suara melalui surat. (Ryn)

Baca Juga:

Twitter Akan Berikan Perintah untuk Membaca Sebelum Retweet

#Twitter #Akun Twitter #Donald Trump
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Dunia
Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'
Trump dikabarkan menginginkan konflik di wilayah tersebut segera berakhir
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Hubungan Donald Trump-Benjamin Netanyahu Makin Renggang Usai Presiden AS Sebut Serangan Israel ke Doha 'Tindakan Ceroboh'
Dunia
Profil Charlie Kirk, Politisi AS yang Ditembak hingga Tewas saat Berpidato di Utah
Charlie Kirk meninggal dunia usai tewas ditembak saat berpidato di Utah, Amerika Serikat. Ia merupakan politisi AS yang mendukung Israel.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Profil Charlie Kirk, Politisi AS yang Ditembak hingga Tewas saat Berpidato di Utah
Dunia
Geger, Influencer Pendukung Trump Charlie Kirk Ditembak di Leher, Timbulkan Kepanikan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengonfirmasi bahwa influencer yang juga komentator politik konservatif AS Charlie Kirk meninggal dunia
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Geger, Influencer Pendukung Trump Charlie Kirk Ditembak di Leher, Timbulkan Kepanikan
Dunia
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Hakim menyebut langkah Trump sebagai kedok untuk serangan ideologis terhadap universitas top AS.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
  Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Dunia
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Sejak Jumat lalu, ada sekitar 104.000 unggahan dengan tagar #Trumpdead di platform X milik Elon Musk, dengan total 35,3 juta tayangan.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS
Putin dan Jong-un mendampingi Xi saat mereka menuju ke platform.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
 Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS
ShowBiz
Taylor Swift Umumkan Pertunangan, Presiden AS Donald Trump hingga Anggota Kerajaan Inggris Ucapkan Selamat
Padahal, tahun lalu Trump bilang ia benci Taylor Swift.
Dwi Astarini - Rabu, 27 Agustus 2025
Taylor Swift Umumkan Pertunangan, Presiden AS Donald Trump hingga Anggota Kerajaan Inggris Ucapkan Selamat
Dunia
Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska
Sejumlah laporan media menyebut Rusia mungkin akan menukar wilayah tersebut untuk mendapatkan kendali penuh atas empat wilayah yang diklaim.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska
Dunia
Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump
Kesepakatan ini terjadi saat otoritas AS meningkatkan tekanan terhadap jaringan kriminal yang menyelundupkan narkoba melintasi perbatasan.
Dwi Astarini - Kamis, 14 Agustus 2025
Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump
Bagikan