Twitter Rilis Kebijakan Baru Terkait Verifikasi Centang Biru
Kebijakan ini berlaku 20 Januari 2021. (Foto: Unsplash/Brett Jordan)
TWITTER baru saja mengumumkan bahwa mereka akan mengeluarkan kebijakan baru mengenai verifikasi centang biru di 20 Januari 2021 mendatang. Kebijakan ini hadir kembali setelah Twitter sempat memberikan jeda selama tiga tahun. Pembaruan verifikasi ini didasari atas puluhan ribu saran publik sejak dua pekan lalu.
“Kebijakan baru ini akan meletakkan dasar untuk perbaikan di masa mendatang dengan menentukan arti verifikasi, siapa yang memenuhi syarat untuk verifikasi, dan mengapa beberapa akun mungkin kehilangan verifikasi agar lebih adil,” tulis pihak Twitter dalam blog resminya.
Juru bicara Twitter mengatkaan pengajuan untuk mendapatkan centang biru akan dimulai setelah perusahaan mengumumkan kebijakan ini. Artinya, pengguna baru bisa mengajukan centang biru setelah 20 Januari 2021.
“Aplikasi akan dibuka di beberapa titik di awal 2021,” kata juru bicara Twitter mengutip The Verge, Kamis (17/12).
Baca juga:
Sebagai salah satu perusahaan media sosial terbesar di dunia, Twitter memang mendengarkan setiap masukan dari penggunanya. Untuk kabar terbaru ini, mereka menerima lebih dari 22 ribu tanggapan survei dan belajar banyak untuk meningkatkan kebijakan mereka.
“Banyak dari pengguna menyarankan kami menambahkan kategori untuk verifikasi, termasuk akademisi, ilmuwan, dan pemimpin agama. Kami berencana untuk menjajaki penambahan kategori khusus ini ke kebijakan tahun depan,” kata pihak Twitter.
Twitter akan memperbarui refernsinya ke Wikipedia agar lebih selaras dengan standar yang diterbitkan ensiklopedia untuk kelayakan dan kualitas artikel. Selain itu, mereka juga akan menglarifikasi judul pada kategori 'Berita' untuk menyertakan 'Berita dan Jurnalis', serta kategori 'Olahraga dan e-Sport' agar lebih inklusif.
Beberapa perubahan dalam kebijakan verifikasi Twitter yang baru mencakup persyaratan informasi profil yang lebih longgar sebagai syaratnya. Pengguna akun harus mencantumkan alamt email, nomor telepon yang diverifikasi, gambar profil, dan nama tampilan.
Baca juga:
“Jika akunmu berisiko kehilangan tanda terverifikasi, kamu akan menerima email secara otomatis dan pemberitahuan dalam aplikasi untuk menghindari penghapusan otomatis centang biru,” kata pihak Twitter.
Di tahun depan, Twitter juga berencana untuk menghilangkan centang biru bagi akun yang tidak aktif atau melanggar kebijakan Twitter. Namun, Twitter tida akan menghapus centang biru pada orang yang sudah meninggal.
Sedangkan akun yang dijalankan oleh individu, selama pemegang akun membuat perubahan sebelum 20 Januari 2021 terkait persyaratan, tidak ada risiko kehilangan centang biru. (and)
Baca juga:
Twitter Tindak Tegas Cicitan Mengharapkan Kematian Seseorang
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Kumpulan Ucapan Natal Cocok untuk WhatsApp dan Media Sosial
Imbas Konten Pornografi, X Harus Bayar Denda Rp 80 Juta ke Pemerintah
Polda Jabar Bakal Selidiki YouTuber Resbob Terkait Dugaan Ujaran Kebencian
DPR Usul Buzzer Bisa Langsung Diusut Tanpa Aduan, Revisi UU ITE Kembali Diungkapkan
Indonesia Resmi Atur Anak di Ruang Digital, Sanksi Bagi Platform Tengah Dirumuskan
Menkomdigi Tegaskan Batas Usia Pengguna Medsos Wajib Dipatuhi, PSE Siap Kena Sanksi
Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Buntut Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pramono Kaji Pembatasan Medsos Bagi Siswa
[HOAKS atau FAKTA] : Mark Zuckerberg Sebut, Jika Perang antara AS dan Iran Pecah, Dunia akan Kehilangan Media Sosial Instagram hingga Google
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting