Twitter Diusir dari Salah Satu Kantornya karena Tidak Bayar Sewa

Andrew FrancoisAndrew Francois - Senin, 19 Juni 2023
Twitter Diusir dari Salah Satu Kantornya karena Tidak Bayar Sewa

Twitter belum bayar sewa kantor. (Foto: Unsplash/Jose Losada)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

TWITTER diduga tidak membayar sewa kantor seluas 65.000 kaki persegi di Boulder, Colorado, menurut keluhan yang diajukan oleh pemilik kantor pada Mei.

Setelah Elon Musk membeli Twitter pada Oktober 2022, jumlah karyawan perusahaan yang berbasis di kantor tersebut tidak jelas karena adanya pemotongan besar-besaran.

Sebelumnya, sekitar 300 karyawan bekerja di kantor tersebut, tetapi setelah pengurangan masif, 87 karyawan dipecat dan 38 lainnya mengundurkan diri.

Tuan tanah sebelumnya telah mengajukan keluhan terkait tunggakan sewa pada tanggal 12 Mei. Dokumen pengadilan mengonfirmasi bahwa Twitter telah menyewa empat unit kantor pada Februari 2020.

Baca juga:

Twitter Luncurkan Shop Module, Fitur Belanja Langsung dari Aplikasi

Ratusan karyawan telah hengkang dari kantor itu. (Foto: Unsplash/Israel Andrade)

Pemilik kantor mengklaim bahwa Twitter telah mengabaikan pemberitahuan default yang dikirimkan kepada mereka. Sebaliknya, Twitter menggunakan surat kredit yang telah mereka berikan sebagai jaminan untuk membayar sewa sebesar USD 968 ribu (Rp 14,5 miliar).

Pemilik kantor kemudian meminta agar Twitter mengisi ulang jaminan tersebut, namun permintaan tersebut diabaikan. Selain meminta kepemilikan kantor kembali, pemilik juga menuntut pembayaran tunggakan sewa, biaya hukum, dan bunga sebelum dan setelah keputusan yang diambil.

Seorang hakim telah mengeluarkan perintah yang memberikan waktu 49 hari kepada penegak hukum untuk mengusir Twitter dari kantor di Boulder, Colorado, yang berarti Twitter harus meninggalkan kantor tersebut sebelum akhir Juli.

Twitter juga terlibat dalam sengketa hukum terpisah dengan Avalanche Cleaning Company di Boulder terkait tagihan yang belum dibayar sebesar USD 93.500 (Rp 1,4 miliar) untuk kantor lainnya.

Sejak diambil alih oleh Elon Musk, Twitter telah mengalami banyak masalah, termasuk PHK massal dan keputusan kebijakan kontroversial yang telah merusak reputasinya secara signifikan.

Baca juga:

Twitter Berikan Status Terverifikasi untuk Akun Disney Palsu

Pendapatan Twitter terus menurun. (Foto: Unsplash/Shridhar Gupta)

Pada bulan Februari, CNN melaporkan bahwa lebih dari setengah dari 1.000 pengiklan terbesar Twitter telah meninggalkan platform tersebut pada bulan Januari. Pengiklan tersebut mengundurkan diri karena kekhawatiran tentang stabilitas platform akibat kebijakan moderasi kontennya yang lebih longgar.

Pengurangan pengiklan tersebut menyebabkan pendapatan iklan Twitter turun dari USD 127 juta (Rp 1,9 triliun) menjadi USD 48 juta (Rp 719 miliar) dari 1.000 pengiklan terbesarnya. Elon Musk juga menerima banyak kritik karena mengubah kebijakan terkait tanda centang biru di Twitter.

Sebelumnya, tanda centang biru diberikan kepada tokoh atau organisasi publik untuk memverifikasi identitas mereka, tetapi sekarang hanya dapat diperoleh melalui pembayaran langganan bulanan.

Keputusan tersebut menimbulkan kekacauan ketika sebuah akun membeli tanda centang biru seharga USD 8 (Rp 119 ribu) dan mengaku sebagai perusahaan farmasi Eli Lilly. Mereka kemudian mengirimkan cicitan bahwa perusahaan tersebut akan menyediakan insulin gratis. Setelah itu, nilai pasar Eli Lilly turun sekitar 6 persen. (waf)

Baca juga:

Twitter Hapus Centang Biru di Akun Resmi K-Pop

#Media Sosial #Twitter
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik tidak melakukan penahanan terhadap CS, melainkan mewajibkan yang bersangkutan untuk melapor dua kali dalam sepekan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Indonesia
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo sebelumnya mengemukakan rencana untuk memanggil penyedia platform media sosial seperti Meta dan TikTok guna membahas penanganan konten-konten provokatif di media sosial.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Lifestyle
Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Polisi Prancis kini menyelidiki kematian streamer 46 tahun itu.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
 Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Dunia
Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Ini bukanlah satu-satunya solusi, tapi ini akan membuat perbedaan.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
  Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Indonesia
Legislator PKB Usulkan Pembatasan Akun Ganda Media Sosial dalam RUU Penyiaran
Akun ganda sering kali disalahgunakan untuk tujuan negatif, dari penyebaran hoaks hingga penipuan.
Dwi Astarini - Rabu, 16 Juli 2025
Legislator PKB Usulkan Pembatasan Akun Ganda Media Sosial dalam RUU Penyiaran
Indonesia
Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran
DPR ingin pengaturan penyiaran platform digital dapat dijadikan satu terlebih dahulu dengan penyiaran konvensional ke dalam RUU Penyiaran sebab menyasar substansi yang sama.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran
Indonesia
Mengenal PoliceTube, Platform Milik Polri yang Mirip dengan YouTube dan TikTok
PoliceTube merupakan platform milik Polri, yang mirip dengan YouTube dan TikTok. Platform ini akan diluncurkan pada 1 Juli 2025.
Soffi Amira - Jumat, 27 Juni 2025
Mengenal PoliceTube, Platform Milik Polri yang Mirip dengan YouTube dan TikTok
Dunia
16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password
Sebanyak 16 miliar data bocor. Pengguna Apple, Facebook, dan Google diminta untuk mengganti kata sandinya.
Soffi Amira - Kamis, 26 Juni 2025
16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password
Indonesia
AS Perketat Visa Pelajar, Wajib Cantumkan Akun Media Sosial di Formulir
AS memperketat visa pelajar dari Indonesia. Jadi, pemohon visa wajib menyantumkan akun media sosial di formulir aplikasi.
Soffi Amira - Sabtu, 21 Juni 2025
AS Perketat Visa Pelajar, Wajib Cantumkan Akun Media Sosial di Formulir
Bagikan