Media Sosial

Twitter Beri Akses Semua Pengguna untuk Gunakan Spaces

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 22 Oktober 2021
Twitter Beri Akses Semua Pengguna untuk Gunakan Spaces

Twitter beri akses semua pengguna untuk gunakan Spaces. (Foto: Unsplash/Jeremy Bezanger)

Ukuran:
14
Audio:

TWITTER pertama kali meluncurkan fitur Spaces sebagai upaya untuk menyaingi kesuksesan Clubhouse pada November 2020. Spaces merupakan ruang obrolan audio.

Tapi saat awal diluncurkan, untuk dapat membuka sebuah ruang obrolan di Space, Twitter membatasinya. Hanya para pengguna yang memiliki paling sedikit 600 pengikut yang dapat membuka ruang obrolan.

Setelah hampir satu tahun kemudian, Twitter akhirnya memberi akses ke semua penggunanya untuk dapat membuka ruang obrolan audio Spaces-nya sendiri. Hak istimewa yang baru diberikan ini seharusnya sudah diberikan oleh Twitter sejak lama.

Baca juga:

Twitter Kembangkan Fitur Voice Transformer untuk Spaces, Ini Fungsinya

Twitter Beri Akses Semua Pengguna untuk Gunakan Spaces
Twitter pernah menjanjikan perubahan ini akan dilakukan di April 2021. (Foto: Unsplash/Joshua Hoehne)

Twitter sedikit tertinggal dari jadwalnya sendiri, mengingat pada bulan April 2021 mereka pernah menjanjikan setiap orang akan dapat membuka ruang obrolannya sendiri. Melalui sebuah cicitan tim Spaces mengumumkan perubahan yang mereka lakukan ini. Perubahan ini berlaku untuk pengguna Android maupun iOS.

Dalam cicitan tersebut juga terdapat sebuah GIF, menjelaskan kepada pengguna tentang bagaimana cara membuka ruang obrolan Space sendiri. Baik untuk mengingatkan kembali maupun mengajarkan pengguna yang belum pernah menggunakannnya.

Twitter Beri Akses Semua Pengguna untuk Gunakan Spaces
Cicitan Spaces yang mengumumkan perubahannya ini. (Foto: Twitter/Spaces)

Sepanjang 2021, Twitter telah menjadi yang terdepan dalam merilis banyak fitur baru untuk Spaces. Seperti kemampuan untuk menambahkan co-host dan memberikan akses hingga 10 pembicara dalam satu ruang obrolan.

Baca juga:

Twitter hadirkan fitur Co-Host di Spaces-nya

Spaces juga memiliki fitur agar para creator dapat menghasilkan uang yang disebut dengan Program Spark. Sekaligus melakukan uji coba Spaces dengan akses tiket, atau dikenal sebagai ruang audio yang mengharuskan pendengar membayar agar dapat masuk.

Semua fitur-fitur tersebut dihadirkan tanpa memberi semua pengguna akses yang paling vital dari semuanya, yakni opsi untuk menjadi tuan rumah ruang obrolan mereka sendiri.

Sementara itu Clubhouse telah mengakhiri akses dari undangan saja pada Juli 2021. Semenjak itu pengguna seluler dapat dengan bebas menggunakannya. Dengan Twitter yang hanya mencabut pembatasan akses pembuat ruangan, bisa dikatakan bahwa mereka telah melewatkan kesempatan emas untuk menarik banyak orang untuk mengunakan Spaces. (kna)

Baca juga:

Twitter Rilis Ticketed Spaces untuk Pengguna iOS

#Twitter #Media Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik tidak melakukan penahanan terhadap CS, melainkan mewajibkan yang bersangkutan untuk melapor dua kali dalam sepekan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Indonesia
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo sebelumnya mengemukakan rencana untuk memanggil penyedia platform media sosial seperti Meta dan TikTok guna membahas penanganan konten-konten provokatif di media sosial.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Lifestyle
Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Polisi Prancis kini menyelidiki kematian streamer 46 tahun itu.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
 Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Dunia
Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Ini bukanlah satu-satunya solusi, tapi ini akan membuat perbedaan.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
  Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Indonesia
Legislator PKB Usulkan Pembatasan Akun Ganda Media Sosial dalam RUU Penyiaran
Akun ganda sering kali disalahgunakan untuk tujuan negatif, dari penyebaran hoaks hingga penipuan.
Dwi Astarini - Rabu, 16 Juli 2025
Legislator PKB Usulkan Pembatasan Akun Ganda Media Sosial dalam RUU Penyiaran
Indonesia
Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran
DPR ingin pengaturan penyiaran platform digital dapat dijadikan satu terlebih dahulu dengan penyiaran konvensional ke dalam RUU Penyiaran sebab menyasar substansi yang sama.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran
Bagikan