Twitter Kembangkan Fitur Voice Transformer untuk Spaces, Ini Fungsinya


Twitter diperkirakan akan meluncurkan inovasi terbaru untuk platform Spaces. (Foto: Twitter/@TwitterSpaces)
TWITTER diperkirakan akan kembali meluncurkan inovasi terbaru. Saat ini Twitter diperkiraan sedang mulai mengembangkan fitur voice transformer untuk platform berbasis audio-chat, Spaces.
Fitur voice transformer ini nantinya akan memungkinkan pengguna Spaces untuk menyamarkan dan merubah suara mereka dengan efek yang telah tersedia.
Fitur ini mungkin terdengar sebagai sesuatu yang remeh bagi sebagian orang, namun fitur ini diharapkan tidak hanya dapat memberikan kesenangan ke dalam obrolan, namun juga memberikan kenyamanan bagi pengguna.
Baca juga:

Voice Transformer dapat digunakan oleh pengguna yang tidak ingin suara aslinya terdengar. Guna mencegah pengguna mengalami pelecehan yang disebabkan karena suara pengguna. Bagi pengguna yang tidak ingin privasi dan identitas suaranya diketahui saat melakukan obrolan dalam Spaces, fitur ini dapat memudahkan mereka untuk tetap anonim sehingga tetap dapat menggunakan Spaces.
Perkiraan ini pertama kali diungkapkan oleh Jane Manchun Wong lewat akun Twitter pribadinya. Wong merupakan seorang peneliti aplikasi yang seringkali memberikan bocoran terkait fitur terbaru dari sebuah aplikasi. Dalam sebuah tweet, ia menjelaskan bahwa fitur Voice Transformer yang sedang digarap Twitter dapat mengubah suara dan memberikan efek gema.
Baca juga:

Kontributor MacRumors Steve Moser kemudian mengumumkan daftar lengkap dari efek suara yang diperkirakan akan tersedia di Spaces. Seperti efek suara lebah, kartun, helium, incognito, karaoke, mikrofon, telepon, spatial, stadion, dan panggung.
Seakan mengonfirmasi rumor tersebut, Danny Singh selaku bagian dari tim pengembangan Twitter Spaces menjelaskan lewat salah satu tweet miliknya. Tim Twitter Spaces sedang mengembangkan sesuatu yang menyenangkan. Namun hingga saat ini, belum terdapat informasi lebih detail terkait kapan fitur ini akan tersedia.
Twitter mulai meluncurkan aplikasi Spaces pada Juni 2020 untuk pengguna iOS. Kemudian pada Maret 2021, Twitter mulai menambahkan aplikasi ini pada sistem Android. Pada April 2021, aplikasi ini juga telah dapat diakses lewat desktop.
Aplikasi Spaces memiliki fungsi yang serupa dengan platform Clubhouse. Spaces memungkinkan para pengguna Twitter untuk berkumpul dengan pengguna lainnya dan akan terlibat dalam sebuah obrolan berbasis audio. (cit)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur

Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan

Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung

Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun

Legislator PKB Usulkan Pembatasan Akun Ganda Media Sosial dalam RUU Penyiaran

Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran
