Media Sosial

Twitter Kembangkan Fitur Voice Transformer untuk Spaces, Ini Fungsinya

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 28 Juli 2021
Twitter Kembangkan Fitur Voice Transformer untuk Spaces, Ini Fungsinya

Twitter diperkirakan akan meluncurkan inovasi terbaru untuk platform Spaces. (Foto: Twitter/@TwitterSpaces)

Ukuran:
14
Audio:

TWITTER diperkirakan akan kembali meluncurkan inovasi terbaru. Saat ini Twitter diperkiraan sedang mulai mengembangkan fitur voice transformer untuk platform berbasis audio-chat, Spaces.

Fitur voice transformer ini nantinya akan memungkinkan pengguna Spaces untuk menyamarkan dan merubah suara mereka dengan efek yang telah tersedia.

Fitur ini mungkin terdengar sebagai sesuatu yang remeh bagi sebagian orang, namun fitur ini diharapkan tidak hanya dapat memberikan kesenangan ke dalam obrolan, namun juga memberikan kenyamanan bagi pengguna.

Baca juga:

Twitter Uji Coba Fitur Upvote dan Downvote

Twitter Kembangkan Fitur Voice Transformer pada Spaces, Ini Fungsinya
Fitur Voice Transformer yang diperkirakan akan segera dirilis oleh Twitter untuk pengguna Spaces. (Foto: Twitter/@wongmjane)

Voice Transformer dapat digunakan oleh pengguna yang tidak ingin suara aslinya terdengar. Guna mencegah pengguna mengalami pelecehan yang disebabkan karena suara pengguna. Bagi pengguna yang tidak ingin privasi dan identitas suaranya diketahui saat melakukan obrolan dalam Spaces, fitur ini dapat memudahkan mereka untuk tetap anonim sehingga tetap dapat menggunakan Spaces.

Perkiraan ini pertama kali diungkapkan oleh Jane Manchun Wong lewat akun Twitter pribadinya. Wong merupakan seorang peneliti aplikasi yang seringkali memberikan bocoran terkait fitur terbaru dari sebuah aplikasi. Dalam sebuah tweet, ia menjelaskan bahwa fitur Voice Transformer yang sedang digarap Twitter dapat mengubah suara dan memberikan efek gema.

Baca juga:

Kiat-kiat Ampuh Mencegah Perundungan di Twitter

Twitter Kembangkan Fitur Voice Transformer pada Spaces, Ini Fungsinya
Bocoran beberapa fitur suara dalam Voice Transformer. (Foto: Twitter/@SteveMoser)

Kontributor MacRumors Steve Moser kemudian mengumumkan daftar lengkap dari efek suara yang diperkirakan akan tersedia di Spaces. Seperti efek suara lebah, kartun, helium, incognito, karaoke, mikrofon, telepon, spatial, stadion, dan panggung.

Seakan mengonfirmasi rumor tersebut, Danny Singh selaku bagian dari tim pengembangan Twitter Spaces menjelaskan lewat salah satu tweet miliknya. Tim Twitter Spaces sedang mengembangkan sesuatu yang menyenangkan. Namun hingga saat ini, belum terdapat informasi lebih detail terkait kapan fitur ini akan tersedia.

Twitter mulai meluncurkan aplikasi Spaces pada Juni 2020 untuk pengguna iOS. Kemudian pada Maret 2021, Twitter mulai menambahkan aplikasi ini pada sistem Android. Pada April 2021, aplikasi ini juga telah dapat diakses lewat desktop.

Aplikasi Spaces memiliki fungsi yang serupa dengan platform Clubhouse. Spaces memungkinkan para pengguna Twitter untuk berkumpul dengan pengguna lainnya dan akan terlibat dalam sebuah obrolan berbasis audio. (cit)

Baca juga:

Kurang Peminat, Twitter Bakal Tutup Fleets

#Media Sosial #Twitter
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik tidak melakukan penahanan terhadap CS, melainkan mewajibkan yang bersangkutan untuk melapor dua kali dalam sepekan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Indonesia
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo sebelumnya mengemukakan rencana untuk memanggil penyedia platform media sosial seperti Meta dan TikTok guna membahas penanganan konten-konten provokatif di media sosial.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Lifestyle
Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Polisi Prancis kini menyelidiki kematian streamer 46 tahun itu.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
 Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Dunia
Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Ini bukanlah satu-satunya solusi, tapi ini akan membuat perbedaan.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
  Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Indonesia
Legislator PKB Usulkan Pembatasan Akun Ganda Media Sosial dalam RUU Penyiaran
Akun ganda sering kali disalahgunakan untuk tujuan negatif, dari penyebaran hoaks hingga penipuan.
Dwi Astarini - Rabu, 16 Juli 2025
Legislator PKB Usulkan Pembatasan Akun Ganda Media Sosial dalam RUU Penyiaran
Indonesia
Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran
DPR ingin pengaturan penyiaran platform digital dapat dijadikan satu terlebih dahulu dengan penyiaran konvensional ke dalam RUU Penyiaran sebab menyasar substansi yang sama.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran
Bagikan