Media Sosial

Twitter Rilis Ticketed Spaces untuk Pengguna iOS

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 31 Agustus 2021
Twitter Rilis Ticketed Spaces untuk Pengguna iOS

Twitter rilis Ticketed Spaces yang memungkinkan pengguna untuk memonetisasi konten. (Foto: Unsplash/Alexander Shatov)

Ukuran:
14
Audio:

TWITTER merilis fitur Ticketed Spaces yang memungkinkan pengguna untuk memonetisasi konten yang mencakup Space berbayar untuk pengguna iOS. Twitter telah mengumumkan fitur ini pada awal 2021 dan saat ini Ticketed Spaces telah diluncurkan ke beberapa pengguna iPhone.

Twitter Spaces merupakan platform berbasis audio yang telah diperkenalkan perusahaan pada 2021 untuk bersaing dengan Clubhouse. Saat ini, setiap pengguna dapat membuat dan bergabung dengan Spaces di Twitter yang telah mengalami perubahan sistem karena Ticketed Spaces.

Baca juga:

Twitter Luncurkan Shop Module, Fitur Belanja Langsung dari Aplikasi

Twitter Rilis Ticketed Spaces untuk Pengguna iOS
Fitur 'Ticketed Spaces' pengguna akan dikenai biaya tertentu untuk bisa mendengarkan pembicaraan di Spaces. (Foto: Twitter)

Layanan Space memungkinkan pengguna untuk bergabung secara langsung dalam ruang perbincangan virtual dan dapat mengajukan pertanyaan kepada pembicara. Namun dengan adanya fitur Ticketed Spaces, pengguna akan dikenakan biaya saat mendengarkan sebuah ruang percakapan.

Hal ini menjadi salah satu cara pembicara untuk bisa menghasilkan pendapatan dari Twitter. Pembicara dapat menetapkan harga tiket untuk pengguna yang ingin bergabung dalam ruang perbincangan virtual miliknya. Dimulai dari harga USD 1 atau setara dengan Rp 14 ribu hingga USD 999 atau setara dengan Rp 14 juta.

Twitter menjelaskan bahwa pembicara akan memiliki 97 persen dari hasil yang didapatkan dari penjualan tiket. Hal ini tidak termasuk dengan biaya yang di bebankan oleh Apple dan Google kepada pengguna lewat transaksi dalam aplikasi.

Dengan kata lain, perusahaan perusahaan hanya mengambil sekitar tiga persen dari setiap tiket yang terjual. Sehingga jika pembicara menghasilkan sekitar USD 50 ribu atau setara dengan Rp 700 juta, maka Twitter akan memotong pendapatan tersebut menjadi 20 persen.

Baca juga:

Fitur Fleet Resmi Dihapus dari Platform Twitter

Menurut The Verge, tidak menutup kemungkinan jika Twitter akan meningkatkan jumlah komisinya untuk Ticketed Spaces di masa mendatang. Namun, tak semua pengguna Twitter dapat mengaplikasikan fitur Ticketed Spaces untuk dapat memonetisasi konten mereka. Hanya pengguna yang memiliki setidaknya 1.000 pengikut dan telah menyelenggarakan setidaknya tiga Spaces dalam 30 hari terakhir.

Twitter Rilis Ticketed Spaces untuk Pengguna iOS
Twitter juga dikabarkan akan merilis fitur 'Super Follows'. (Foto: Twitter)

Tak hanya meluncurkan Ticketed Spaces untuk mendukung pengguna melakukan memonetisasi konten, Twitter juga mengumumkan adanya fitur Super Follow pada 2021.

Fitur berbayar itu akan memberikan pengguna konten eksklusif dari akun Twitter yang mereka ikuti. Namun hingga saat ini, Twitter belum memberikan informasi lebih lanjut terkait keberlanjutan fitur Super Follow. (cit)

Baca juga:

Twitter hadirkan fitur Co-Host di Spaces-nya

#Media Sosial #Twitter
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik tidak melakukan penahanan terhadap CS, melainkan mewajibkan yang bersangkutan untuk melapor dua kali dalam sepekan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Indonesia
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo sebelumnya mengemukakan rencana untuk memanggil penyedia platform media sosial seperti Meta dan TikTok guna membahas penanganan konten-konten provokatif di media sosial.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan
Lifestyle
Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Polisi Prancis kini menyelidiki kematian streamer 46 tahun itu.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
 Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
Dunia
Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Ini bukanlah satu-satunya solusi, tapi ini akan membuat perbedaan.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
  Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun
Indonesia
Legislator PKB Usulkan Pembatasan Akun Ganda Media Sosial dalam RUU Penyiaran
Akun ganda sering kali disalahgunakan untuk tujuan negatif, dari penyebaran hoaks hingga penipuan.
Dwi Astarini - Rabu, 16 Juli 2025
Legislator PKB Usulkan Pembatasan Akun Ganda Media Sosial dalam RUU Penyiaran
Indonesia
Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran
DPR ingin pengaturan penyiaran platform digital dapat dijadikan satu terlebih dahulu dengan penyiaran konvensional ke dalam RUU Penyiaran sebab menyasar substansi yang sama.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Keberatan Platform Digital User Generated Content Diatur UU Penyiaran
Bagikan