Kesehatan

Tren Sleep Tourism Meningkat, Liburan untuk Perbaiki Pola Tidur

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 01 November 2022
Tren Sleep Tourism Meningkat, Liburan untuk Perbaiki Pola Tidur

Minat terhadap jenis pariwisata ini telah meroket sejak pandemi. (Foto: Pexels/Ron Lach)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERGI berlibur untuk memperbaiki kebiasaan tidur mungkin bukan cara yang konvensional. Namun, sleep tourism semakin populer selama beberapa tahun belakangan dengan peningkatan jumlah paket bermalam yang fokus untuk tidur bermunculan di hotel dan resort di seluruh dunia.

Minat terhadap jenis pariwisata ini telah meroket sejak pandemi, dengan sejumlah perusahaan terkenal memusatkan perhatian mereka kepada orang-orang yang kurang tidur. Selama 12 bulan terakhir, Park Hyatt New York di AS telah membuka Bryte Restorative Sleep Suite, suite seluas 83 meter persegi yang diisi dengan fasilitas peningkat tidur.

Sementara, Rosewood Hotels & Resorts di Dallas, Texas baru-baru ini meluncurkan koleksi tempat peristirahatan yang disebut Alchemy of Sleep, yang dirancang untuk mempromosikan hal serupa.

Zedwell, hotel pusat tidur pertama di London yang memiliki kamar-kamar yang dilengkapi dengan peredam suara inovatif telah dibuka pada awal 2020.

Bukan hanya hotel, produsen tempat tidur Swedia, Hastens juga tidak mau ketinggalan dengan mendirikan Hästens Sleep Spa Hotel pertama di dunia, sebuah hotel butik dengan 15 kamar, di kota Coimbra.

Baca juga:

Metode Bernapas 4-7-8 Dapat Bantu Kamu untuk Tertidur

Fokus pada tidur

Tren Sleep Tourism Meningkat, Liburan untuk Perbaiki Pola Tidur
Pada akhirnya, wisatawan memesan hotel benar-benar untuk tidur. (Foto: Pexels/Vlada Karpovich)

Jadi mengapa tidur tiba-tiba menjadi fokus besar bagi industri pariwisata? Rebecca Robbins, seorang peneliti tidur dan rekan penulis buku Sleep for Success! percaya, bahwa perubahan ini sudah lama terjadi, terutama yang berkaitan dengan hotel.

"Orang sering mengasosiasikan perjalanan dengan makanan mewah, memperpanjang waktu tidur, tapi atraksi dan hal-hal yang dilakukan saat bepergian malah akan mengorbankan tidur," jelas Robbins. "Sekarang, saya pikir baru saja terjadi pergeseran seismik besar dalam kesadaran dan prioritas kolektif kita pada kesehatan dan kebahagiaan," tambahnya.

Pandemi global tampaknya telah memainkan peran besar dalam hal ini. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan, bahwa 40 persen dari lebih dari 2.500 orang dewasa yang ambil bagian melaporkan penurunan kualitas tidur mereka sejak awal pandemi.

"Telah ada perhatian yang meningkat untuk tidur di era COVID-19, dan kemungkinan besar, karena begitu banyak orang yang 'berjuang' dengan tidurnya," kata Robbins.

Baca juga:

Tidur Siang Baik untuk Kesehatan, Asal...

Tidur demi kesehatan

Tren Sleep Tourism Meningkat, Liburan untuk Perbaiki Pola Tidur
Jenis paket sleep tourism dari hotel dan resort sangat bervariasi. (Foto: Pexels/Jaime Rivera)

Ahli hipnoterapi, meditasi, dan pelatih holistik Malminder Gill juga memperhatikan perubahan sikap terhadap tidur.

“Karena tidak mengherankan jika tidur merupakan aspek penting dalam hidup kita. Kurang tidur dapat menyebabkan banyak masalah berbeda dalam tubuh, dan kesehatan mentalmu. Jadi, kecemasan, depresi, suasana hati yang buruk, perubahan suasana hati -- segala macam hal, di atas rasa lelah," jelas Gill.

Gill telah bermitra dengan Cadogan Belmond Hotel di London, untuk menciptakan layanan khusus yang melayani tamu dengan masalah tidur yang disebut Sleep Concierge.

Layanan sleep tourism biasanya mencakup rekaman meditasi yang merangsang tidur, menu bantal pilihan, weighted blanket, teh sebelum tidur yang dikembangkan khusus untuk layanan ini, hingga bantal beraroma.

"Kami telah mencoba menyusun peluang yang menguntungkan kami. Jika kita menggabungkan semua hal itu, saya akan mengatakan ada peluang lebih tinggi untuk mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik. Namun, menurut saya tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua," sambungnya.

Jenis paket sleep tourism yang fokus pada tidur dari hotel dan resort juga sangat bervariasi, dengan konsep yang berbeda dan dengan pendekatan masing-masing. (aru)

Baca juga:

Tidur Lima Jam Tiap Hari Berbahaya untuk Kesehatan

#Kesehatan #Tidur #Pola Tidur #Traveling #Wisata Dunia
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Bagikan