Kesehatan

Tidur Lima Jam Tiap Hari Berbahaya untuk Kesehatan

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 20 Oktober 2022
Tidur Lima Jam Tiap Hari Berbahaya untuk Kesehatan

Penelitian tersebut mengamati lebih dekat jam tidur hampir 8.000 pegawai negeri di Inggris. (Foto: Pexels/Ron Lach)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KURANG tidur selama ini dianggap masalah sepele. Padahal kurang tidur berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan serius pada tubuh. Ini diperkuat oleh studi baru yang memberikan bukti bahwa orang berusia 50 tahun ke atas yang tidur lima jam atau kurang pada malam hari memiliki risiko lebih besar terkena berbagai penyakit kronis dibandingkan dengan rekan sebaya yang tidur lebih lama.

Demikian studi yang diterbitkan Selasa (18/10) di jurnal PLOS Medicine. Kesimpulan tersebut diperoleh setelah mengamati lebih dekat hampir 8.000 pegawai negeri di Inggris yang tidak memiliki penyakit kronis pada usia 50 tahun. Para ilmuwan meminta para peserta untuk melaporkan berapa lama tidur yang mereka dapatkan selama uji klinis setiap empat sampai lima tahun untuk 25 tahun ke depan.

Bagi mereka yang berusia 50, hanya tidur lima jam atau kurang akan berisiko 30 persen lebih tinggi terkena penyakit kronis dari waktu ke waktu daripada mereka yang tidur setidaknya tujuh jam semalam. Pada usia 60, risikonya meningkat 32 persen. Dan pada usia 70, risikonya 40 persen lebih besar.

Penyakit tersebut meliputi diabetes, kanker, penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung, penyakit paru obstruktif kronik, penyakit ginjal kronis, penyakit hati, depresi, demensia, gangguan mental, parkinson dan radang sendi.

Baca juga:

Jangan Sering Mengecek Gawai Setelah Bangun Tidur

tidur lima jam sehari
Orang berusia 50 tahun ke atas yang tidur lima jam atau kurang berisiko lebih besar terkena penyakit kronis. (Foto: Pexels/Ron Lach)



Manfaat Tidur


Penelitian lain menunjukkan bahwa orang dewasa yang tidak cukup tidur atau sekira tujuh hingga sembilan jam semalam, memiliki peluang lebih besar terkena penyakit kronis yang juga mencakup obesitas dan tekanan darah tinggi. Demikian menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), AS.

Berbeda dari penelitian lain, studi baru ini tidak menemukan bahwa mereka yang tidur lebih dari sembilan jam memiliki masalah kesehatan. Masalahnya, hanya sedikit orang dalam penelitian yang tidur selama itu. Ini mungkin memengaruhi hasil.

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan lain. Sebagian besar subjek adalah lelaki kulit putih. Perempuan hanya sepertiganya. Para peneliti mengatakan pegawai negeri juga cenderung sedikit lebih sehat daripada populasi umum.

Selain itu, studi tersebut mengandalkan data yang dilaporkan sendiri, yang dianggap kurang dapat diandalkan dibandingkan jika orang-orang berada dalam studi tidur di mana para ilmuwan dapat secara langsung mengamati bagaimana orang tersebut tidur.

“Durasi tidur pendek pada usia paruh baya dan usia tua dikaitkan dengan risiko lebih tinggi timbulnya penyakit kronis dan multimorbiditas,” ungkap studi baru tersebut.

“Temuan ini mendukung promosi tidur berkualitas yang baik pada pencegahan primer dan sekunder dengan menargetkan kondisi perilaku dan lingkungan yang memengaruhi durasi dan kualitas tidur,” begitu kesimpulan yang diberitakan CNN (18/10).

Sharon Cobb, seorang peneliti dan direktur program keperawatan pralisensi sekaligus profesor dari Mervyn M. Dymally School of Nursing di Charles R. Drew University of Medicine and Science, Los Angeles, AS, mengatakan temuan tersebut penting karena memberikan lebih banyak bukti bahwa tidur dan kondisi kronis memiliki koneksi.

“Saya pikir untuk waktu yang lama, kami telah menekankan bahwa kamu perlu tidur. Namun, sekarang kita mulai benar-benar maju. Ada lebih banyak literatur yang keluar bahwa tidur dapat memengaruhi lebih dari sekadar kesehatan mental. Ini juga mempengaruhi lebih banyak penyakit penyerta,” kata Cobb.

Baca juga:

Jangan Sering Makan Kudapan Manis Sebelum Tidur

tidur lima jam sehari
Tidur selalu menjadi salah satu bagian terbesar dari syarat bagi orang untuk menjadi sehat. (Foto: Pexels/SHVETS Production)



Kualitas Tidur Juga Penting


Cobb menunjukkan bahwa durasi tidur itu penting, tetapi jangan lupakan juga kualitasnya. Ini faktor yang tidak ditangkap oleh penelitian terbaru tersebut. Menurut dia, studi tidak menjelaskan apa yang mungkin menyebabkan kondisi kronis di antara orang-orang yang tidur lima jam atau kurang.

Penelitian lain telah menunjukkan bahwa tidur adalah proses restoratif yang memproduksi dan mengatur hormon dalam tubuh. Demikian pendapat Adam Knowlden, profesor ilmu kesehatan dari University of Alabama, yang tidak terlibat dalam penelitian baru tersebut, tetapi pernah mengkaji seluk-beluk tidur.

Hormon mengatur hal-hal seperti nafsu makan, metabolisme, dorongan seks, tekanan darah dan detak jantung, suhu tubuh, dan ritme sirkadian (perubahan fisik, mental, dan perilaku yang mengikuti siklus 24 jam). Jika tubuh tidak menghasilkan hormon yang cukup karena kurang tidur, ini akan menimbulkan masalah kesehatan kronis, selain hal-hal seperti kelelahan, nyeri tubuh, dan masalah tekanan darah.

Studi menunjukkan bahwa kurang tidur juga dapat meningkatkan peradangan, pertahanan alami tubuh terhadap infeksi atau cedera. Peradangan sementara dapat menjadi tanda tubuh bekerja dengan baik melindungi tubuh, tetapi jika kronis, justru malah bikin penyakit.

"Tidur selalu menjadi salah satu bagian terbesar dari syarat bagi orang untuk menjadi sehat," kata Knowlden.

“Sering kali, orang melihat kebutuhan untuk tidur sebagai ketidaknyamanan. Mereka berpikir untuk mendapatkan hasil maksimal dari kehidupan, mereka perlu mengurangi waktu tidur untuk maju atau menjadi lebih sosial, tetapi itu benar-benar sebaliknya,” katanya.

Dia menyimpulkan, sebagian besar penelitian menunjukkan kualitas hidupmu benar-benar meningkat jika cukup tidur. (aru)

Baca juga:

Tidur Siang Baik untuk Kesehatan, Asal...

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan