Tito Bahas Pelaksanaan Pileg di Tengah Pagebluk COVID-19 dengan Dubes Korsel

Mendagri Tito Karnavian melakukan pertemuan dengan Duta Besar Korea Selatan (Korsel) Kim Chang-Beom di Jakarta, Senin (8/6) (Humas Kemendagri)
Merahputih.com - Mendagri Tito Karnavian melakukan pertemuan dengan Duta Besar Korea Selatan (Korsel) Kim Chang-Beom di Jakarta, Senin (8/6).
Keduanya membahas mengenai pelaksanaan Pemilu Legislatif di tengah pandemi COVID-19 yang sukses dilaksanakan Korsel pada 15 April lalu. Korsel disebut-sebut sebagai salah satu negara yang sukses mengendalikan penyebaran COVID-19.
Korsel melakukan sejumlah tahapan pemilu pada Januari hingga Maret 2020. Saat itu, penyebaran virus Sars Cov-II tengah meningkat di Korsel.
Baca Juga:
Gubernur Jateng Tunjuk 7 Rumah Sakit Screening Gratis Corona, 2 Rumah Sakit di Solo
Menariknya, partisipasi masyarakat Korsel dalam pemilu itu justru meningkat dari pelaksanaan sebelumnya. Pelaksanaan pemilu itu tentunya menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Sejak tahun 1992 angka partisipasi tertinggi, yakni 66,2 persen. Di tahun lalu, 58 persen. Itu menarik sekali dan kemudian berlangsung aman tanpa ada ledakan kasus COVID-19,” ungkap mantan Kapolri itu.
Tito dan Kim banyak berdiskusi tentang jalannya pemilu dan pengamanan, dan bagaimana protokol kesehatan yang diterapkan. Dukungan publik yang tinggi menjadi salah satu elemen yang membuat partisipasi masyarakat meningkat.

Ada juga protokol-protokol kesehatan yang dilakukan, termasuk perlakuan terhadap hak pilih yang positif (COVID-19), mereka yang sedang dikarantina, dan para pemilih umum.
"Bagaimana penggunaan alat protektif, kemudian jenis-jenis proteksi apa yang dipakai pada saat pemilihan umunya,” terang mantan Kapolda Metro Jaya yang mengenakan masker itu.
Sementara itu, Kim Chang-Beom berharap Pilkada serentak di 270 daerah di Indonesia sukses digelar pada 9 Desember 2020. Kim mengklaim telah menyampaikan pengalaman negaranya dalam menyelenggarakan pileg tanpa satu orang pun terinfeksi COVID-19.
“Hari ini, saya menyampaikan harapan kami agar pilkada yang akan diselenggarakan di Indonesia pada 9 Desember nanti dapat berlangsung secara sukses dan aman. Juga dengan partisipasi yang sangat tinggi,” tuturnya.
Baca Juga:
Kim mengutarakan kesuksesan pemilu Korsel karena protokol kesehatan, kepercayaan publik, aksi solidaritas, dan kolaborasi untuk saling menjaga diri. Kim mengatakan salah satu yang mendorong partisipasi tinggi itu karena semua ikut ambil bagian untuk menjaga keamanan satu sama lain.
“Kerja sama ini sebuah bentuk solidaritas yang penting untuk menyukseskan pileg secara efektif dan aman. Kedepannya, bagi Indonesia tentu perlu sebuah keyakinan, kepercayaan, serta kerja sama dan gotong-royong, untuk menunjukkan sebuah mode baru, sebuah mode sukses pilkada dan pemilu kepada dunia,” tutur Kim yang mengenakan batik ini. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Mendagri Tito Minta Pemda Hidupkan Lagi Siskamling untuk Jaga Keamanan Wilayah

Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru

Mendagri Larang Kepala Daerah yang Wilayahnya Terjadi Demo Pergi Ke Luar Negeri

Tutup Rakernas, Surya Paloh Targetkan NasDem Masuk 3 Besar Pemilu 2029

NasDem Siap Tantang Partai Besar, Punya Strategi Khusus Rebut Tiga Besar Pemilu 2029

DPR Mulai Bahas Pilihan Alternatif Model Pilkada, Usulan PKB Gubernur Ditunjuk Presiden Belum Ada Yang Nolak

Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar

Legislator Ungkap Keuntungan dari Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal

Partai Tengah Lagi Bikin Strategi Simulasi Pemilu dan Pilkada

Partai Buruh Ajukan Uji Materi Minta Ambang Batas Parlemen Dihapus Pada Pemilu 2029
