Jangan Langsung Marah saat Anak Berkata Kasar

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 22 September 2020
Jangan Langsung Marah saat Anak Berkata Kasar

Yuk kenali cara ampuh mengatasi anak yang suka berkata kasar (Foto: pixabay/lysogsalt)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KETIKA mendengar anak tiba-tiba berkata kasar, tentunya membuat orang tua kaget dan mungkin marah pada anak. Padahal, menanggapi anak yang kerap berkata kasar bukanlah solusi terbaik.

Sama seperti orang dewasa, anak-anak bisa saja berkata kasar, berkata kotor, mengumpat atau memaki. Saat anak melakukannya, tentu hal itu membuat orang tua heran dan bertanya-tanya darimana sang anak belajar kata-kata itu.

Baca Juga:

Anak Harus Siap Hadapi Kenormalan Baru, ini Tips dari Kak Seto

Di usianya yang masih kecil, anak merupakan peniru yang ulung. Otaknya merekam segala yang dia lihat dan dengar. Tak terkecuali perkataan kasar yang pernah didengar dari Ayah, Ibu, teman-teman, atau tetangga. Padahal, belum tentu si kecil mengerti apa arti kata kasar yang dia ucapkan.

Biasanya, anak berusia di bawah lima tahun yang berkata kasar belum paham apa makna dari umpatan yang dia ucapkan. Anak tersebut bisa mengucap seperti itu lantaran meniru orang yang pernah berkata kasar di sekitarnya, atau bisa juga karena kata-kata itu menurutnya terdengar lucu.

Meski sang anak tak mengerti arti kata-kata kasar yang diucapkan, setidaknya dia harus mengerti bahwa kata-kata itu tidak pantas diucapkan.

Berikan penjelasan dan pemahaman pada si kecil dengan tutur kata yang baik, jangan lantas dimarahi (Foto: pixabay/free-photos)

Nah untuk mengatasi anak-anak yang suka berkata kasar, Ayah dan Bunda tidak perlu bingung. Seperti yang dilansir dari laman Alodokter, ada sejumlah tips untuk menangani anak yang kerap berkata kasar.

Tips pertama yaitu tetap tenang dan berikan penjelasan pada si kecil. Ketimbang kamu memarahinya, ajak si kecil untuk bicara. Berikanlah pemahaman bahwa kata kasar yang dia ucapkan itu mempunyai arti yang tidak baik, dan tidak pantas untuk diucapkan.

Tips kedua berikanlah contoh yang baik. Karena anak cenderung meniru orang. Kamu sebagai orang tua harus menjadi contoh yang baik untuknya. Sebisa mungkin untuk menghindari berkata kasar, mencaci atau menyumpah dengan nada marah di depan si kecil.

Bila kamu tak sengaja melakukannya, kamu harus cepat mengoreksi dan meminta maaf pada anak. Setelah itu berjanjilah untuk tak melakukannya lagi.

Saat kamu tengah marah, gunakan kalimat positif yang mudah dicerna oleh si kecil. Seperti 'Saat ini Ayah sedang marah dengan kamu, karena kamu tidak mau makan'.

Baca juga:

Cara Bijak Hindari Anak Kecanduan Gadget di Fase Kenormalan Baru

Tips ketiga perkayalah kosakatamu. Karena bagi anak di bawah lima tahun, salah satu cara yang bisa kamu lakukan yakni dengan memperkaya kosakata. Dengan begitu, si kecil memiliki banyak kata untuk mengekspresikan perasaan atau mendapat perhatian orang tuanya.

Caranya, kamu bisa mengajak si kecil ke perpustakaan membaca buku dongeng, atau menemani menonton film kartun yang edukatif. Lakukanlah hal tersebut secara rutin, agar perbendaharaan kata si anak semakin bertambah.

Tips keempat yakni batasi penggunaan gadget pada anak. Kata-kata kasar yang anak ucapkan bisa berasal dari gadget. Tak sedikit acara TV atau video di media sosial yang berisi konten tak mendidik, bahkan mengandung kata-kata kasar.

Perkayalah kosakata si kecil, agar bisa memilih banyak kata untuk mengekspresikan perasaan (Foto: pixabay/208167)

Selain itu, terlalu sering menggunakan gadget bisa mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik anak. Bila kamu tak bisa mendampingi si kecil saat menonton TV atau menggunakan gadget, sebaiknya kamu menerapkan batasan waktu penggunaannya.

Tips kelima yakni dengan cara menerapkan hukuman. Dalam hal ini kamu bisa memberikan hukuman ringan saat si kecil berkata kasar. Hal ini dilakukan untuk mendidik, dan sebaiknya terapkan juga hukuman tersebut untuk semua anggota keluarga, agar si kecil merasa diperlakukan dengan adil.

Contoh hukuman yang bisa kamu terapkan seperti hukuman denda. Jadi, bila ada yang berkata kasar, siapa pun itu harus memasukkan sejumlah uang yang telah ditentukan ke dalam kaleng. Selain mengajarkan anak bahwa berkata kasar dilarang, hal itu juga bisa membuatnya belajar menabung.

Selain hukuman, kamu juga jangan ragu untuk memberikan penghargaan bila si kecil bisa menjauhi kata kasar dan berbicara dengan santun. Dengan begitu, dia akan merasa dihargai dan diperhatikan.

Contohnya saat si kecil bercerita bahwa temannya berkata kasar namun dia menahan diri dan tidak mengikutinya. Katakanlah bahwa dia hebat dan kamu bangga padanya.

Nah, bila tips-tips di atas sudah dilakukan, namun si kecil masih kerap berkata kasar, kamu jangan ragu untuk meminta bantuan dari psikolog khusus anak. (ryn)

Baca juga:

Langkah Cerdas dan Menyenangkan Saat Dampingi Anak Belajar di Rumah

#Tips Kesehatan #Anak-anak #Anak Sekolah
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Kasih Bantuan Sembako Selain Uang untuk Membeli Perlengkapan Sekolah
Informasi ini diunggah akun Facebook “Cek Tanggal Pencairan PKH Hari ini”, yang membagikan foto Presiden Prabowo berisi narasi.
Frengky Aruan - Minggu, 30 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Kasih Bantuan Sembako Selain Uang untuk Membeli Perlengkapan Sekolah
Indonesia
Detik-Detik Tembok Sekolah Ambruk Timpa 4 Motor, Warga Kehilangan Mata Pencaharian dan Tempat Istirahat
Reruntuhan tembok yang sudah dipasangi garis polisi masih menutup total akses gang dan dua rumah warga
Angga Yudha Pratama - Jumat, 21 November 2025
Detik-Detik Tembok Sekolah Ambruk Timpa 4 Motor, Warga Kehilangan Mata Pencaharian dan Tempat Istirahat
Indonesia
Hidup Ditengah ‘Kepungan’ Gunung Sampah, Anak-Anak di Seputar TPA Bantar Gebang Didorong untuk Bermimpi dan Menjadikan Hidup Lebih Baik di Masa Depan
Yayasan Sekolah Alam Tunas Mulia dan Ranch Market memotivasi anak-anak TPA Bantar Gebang untuk bermimpi dan beraksi menuju masa depan yang lebih baik.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 15 November 2025
Hidup Ditengah ‘Kepungan’ Gunung Sampah, Anak-Anak di Seputar TPA Bantar Gebang Didorong untuk Bermimpi dan Menjadikan Hidup Lebih Baik di Masa Depan
Indonesia
Siswi SMA Strada Hilang Ditemukan Selamat di TIM, Polisi Dalami Motif dan Pihak Terlibat
Polisi menyelidiki kasus hilangnya siswi SMA Strada Tangerang, MG (16), yang sempat menghilang sepekan. Korban ditemukan selamat di Taman Ismail Marzuki.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 13 November 2025
Siswi SMA Strada Hilang Ditemukan Selamat di TIM, Polisi Dalami Motif dan Pihak Terlibat
Indonesia
Kronologi Siswi SMA Strada Tangerang Hilang hingga Ditemukan di Cikini, Sempat Singgah di Hotel
Siswi SMA Strada Thomas Aquino, Tangerang, yang hilang sepekan ditemukan selamat di TIM Cikini, Jakarta Pusat.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 13 November 2025
Kronologi Siswi SMA Strada Tangerang Hilang hingga Ditemukan di Cikini, Sempat Singgah di Hotel
Indonesia
DPR Soroti Rencana Penutupan 7 Sekolah di Aceh Barat, Khawatir Hak Pendidikan Anak Terancam
Komisi X DPR RI mendesak pemerintah daerah dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk mencari solusi
Angga Yudha Pratama - Senin, 29 September 2025
DPR Soroti Rencana Penutupan 7 Sekolah di Aceh Barat, Khawatir Hak Pendidikan Anak Terancam
Indonesia
Ikut Demo karena Ajakan di Media Sosial, Ratusan Pelajar dari Luar Jakarta Dihentikan Polisi saat Menuju Gedung MPR/DPR
Sampai pukul 08.30 WIB, telah ditahan pelajar yang akan menuju Gedung DPR sebanyak 120 siswa.
Dwi Astarini - Kamis, 28 Agustus 2025
Ikut Demo karena Ajakan di Media Sosial, Ratusan Pelajar dari Luar Jakarta Dihentikan Polisi saat Menuju Gedung MPR/DPR
Indonesia
Strategi Disdik DKI Cegah Siswa Ikut Demo, Pemberlakuan Belajar Jarak Jauh hingga Pengawasan Khusus pada Sekolah Rawan
Disdik DKI mengadakan rapat koordinasi dengan kepala sekolah dan Organisasi Perangkat Daerah
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Strategi Disdik DKI Cegah Siswa Ikut Demo, Pemberlakuan Belajar Jarak Jauh hingga Pengawasan Khusus pada Sekolah Rawan
Indonesia
Fenomena Gunung Es, masih Banyak Anak di Jakarta yang Putus Sekolah
Kondisi ini cukup miris sebab di Jakarta yang notabene kota metropolitan masih ada anak yang tidak mengeyam pendidikan.
Dwi Astarini - Kamis, 14 Agustus 2025
Fenomena Gunung Es, masih Banyak Anak di Jakarta yang Putus Sekolah
Indonesia
Banyak Siswa Takut Cek Kesehatan Gratis, Dokter Spesialis Anak Sebut Peran Guru Diperlukan
Hal itu mengingat rata-rata pelajar mau mendengarkan omongan guru.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Banyak Siswa Takut Cek Kesehatan Gratis, Dokter Spesialis Anak Sebut Peran Guru Diperlukan
Bagikan