Tips Aman Memakai Aplikasi Video Conference Zoom, Akun Email Kuncinya!


Yuk intip tips mencegah peretasan pada Zoom (Foto: metro.uk)
SEMENJAK pandemi Virus Corona yang melanda berbagai wilayah di dunia, masyarakat diminta oleh pemerintahan di berbagai negara agar tetap diruma saja, atau melakukan social distancing.
Hal itu guna memutus rantai penyebaran Virus Corona yang kian merajalela. Karena itu, sejumlah perusahaan banyak yang menerapkan sistem Work From Home atau bekerja dari rumah.
Baca Juga:
Efek banyaknya orang-orang yang bekerja dari rumah, aplikasi video conference mendadak ramai diminati para masyarakat di seluruh dunia. Salah satunya aplikasi Zoom.

Tapi, seperti yang dilansir dari laman local10, belakangan ini terbesit berbagai kabar jika banyak para peretas yang mengincar pengguna aplikasi Zoom.
"Kini penduduk Florida lebih banyak daripada sebelumnya yang bekerja dari rumah, dan mengadakan pertemuan virtual, trend baru yang disebut Zoombombing sedang muncul" ucap Jaksa Agung Florida Ashley Moody.
Menurut Moody, Zoombombing terjadi saat peretas membajak konferensi video internet, seperti yang ditawarkan oleh platform Zoom. Peretas kerap menyajikan materi yang tak pantas, ofensif atau mengganggu.
Terkait peretasan pada Zoom, bagi Moody itu bukan lelucon. Dia lebih memprihatinkan ialah semakin banyak anak yang rentan terhadap peretasan privasi ini, karena siswa sekarang banyak yang menggunakan video conference untuk belajar secara virtual.
Contoh kasusnya pada pekan lalu dilaporkan bahwa seorang pria memperoleh akses ke sesi pembelajaran online kelas sekolah umum di Orlando, dan pria tersebut menunjukan dirinya.
Baca Juga:
Ratusan Data Pribadi Pengguna Zoom Disebar, Orang Ini Pelakunya!
Hacker Masuk ke Akun Email

Sementara itu pegiat sekaligus praktisi Teknologi informasi (IT) di Indonesia Rusmanto menjelaskan aplikasi Zoom tergolong rawan diretas hacker. "Zoom gampang diretas karena mereka belum memakai enkripsi data end-to-end sebagai proteksi," ujar dia.
"Yang diincar hacker itu akun e-mail, karena umumnya akun e-mail yang digunakan orang untuk mengakses Zoom juga dipakai untuk keperluan penting lain seperti e-banking, pay pal, dan sebagainya," imbuh Head IT MerahPutih.com itu.
Rusmanto menyarankan orang-orang untuk mengakses Zoom menggunakan akun e-mail berbeda dengan yang digunakan untuk keperluan penting. "Lebih baik menggunakan akun e-mail cadangan untuk mengakses Zoom," ujarnya.
"Penting juga buat membedakan dan memperkuat kombinasi password untuk setiap akun e-mail, apalagi yang digunakan untuk urusan keuangan. Penyakit kita itu sering menyamakan password di setiap akun e-mail biar gampang diingat, ini sebenarnya yang mempermudah hacker buat meretas sana-sini," tutupnya.

Merangkum penjelasan di atas, MerahPutih.com coba memberikan beberapa tips agar rapat kamu tak disusupi oleh peretas atau hacker di Zoom. Caranya antara lain:
1. Membuat kata sandi terpisah untuk setiap pertemuan virtual
2. Membentuk ruang tunggu zoom untuk peserta rapat.
3. Kunci pertemuan setelah semua orang yang diundang hadir telah bergabung
4. Jangan memposting tautan rapat secara publik di media sosial atau forum publik lainnya.
5. Akun e-mail yang didaftarkan untuk mengakses Zoom sebisa mungkin tidak terkoneksi ke akun-akun penting lainnya, seperti akses perbankan dan kantor.
(Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Jakarta Sudah Aman, Gubernur Pramono Cabut Kebijakan WFH ASN Pemprov

Kebijakan WFH usai Demo hingga Long Weekend Maulid Nabi: 138 Ribu Warga Jakarta Pergi ke Luar Kota

Aksi Demo Mereda, Work From Home ASN Jakarta Dicabut, Minta Berangkat Kerja Pakai Angkutan Umum

Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025

Belajar dari Pengalaman, Pengamat Ingatkan Payment ID Rentan Dibobol Hacker

Akun X @H4ckmanac Klaim Bobol 700.000 Data Penerimaan CPNS, Begini Penjelasan Kemenhan

Gubernur Jakarta Pramono Anung Kaji Penerapan WFH saat HUT ke-79 Bahayangkara

16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password

Terungkap! Kebocoran Data Login Terbesar dalam Sejarah: 16 Miliar Kredensial Bobol Akibat Malware Infostealer

Menhub Sebut Kebijakan WFA Ubah Pola Mudik Lebaran 2025
