Tingkat Toleransi Bekasi Melonjak dari Dua Terbawah


Abang Ari (kedua kiri) dan Mpok Lisa (kanan) menerima mahkota pemenang saat malam final pemilihan Abang Mpok Kota Bekasi 2017. (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
MerahPutih.com - SETARA institute merilis hasil penelitian Indeks Kota Toleran (IKT) 2017 terhadap 94 kota di Indonesia dalam hal promosi dan praktik toleransi.
Dari hasil yang diterima, Kota Bekasi yang semula berada pada peringkat dua terbawah pada riset 2015 lalu, menanjak naik ke posisi 53.
Hal ini diungkapkan Peneliti SETARA Institute Halili saat merilis hasil penelitian di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (16/11).
"Bekasi, dalam IKT tahun ini, melompat dari peringkat dua terendah atau peringkat 93 ke peringkat 53 pada tahun 2017," kata Halili.
Menurut dia, naiknya tingkat toleransi di Bekasi lantaran beberapa hal, di antaranya sikap pemimpin daerah yang mau mengembangkan sikap toleran di wilayahnya.
"Wali Kota Bekasi Rahmat Efendi mau merespons peristiwa intoleran di wilayahnya. Terbaru, saat Wali Kota didemo massa menuntut pencabutan izin Gereja Santa Clara. Dengan tegas Pak Rahmat mengatakan tidak akan mencabut izinnya," kata dia.
Selain itu, Wali Kota Rahmat juga pernah membentuk Majelis Kerukunan Umat Beragama untuk membendung paham intoleran di Bekasi.
"Ini respons cepat kepala daerah saat itu, Bekasi disebut berada pada peringkat terbawah dari sisi toleransi," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah kota yang belum menambah naik tingkat toleransinya adalah Bogor dan Depok.
"Dua kota ini masih berada pada tingkat terbawah segi toleransinya, belum ada perubahan sejak penelitian 2015 lalu," ujar dia.
Sedikit informasi, SETARA institute melakukan penelitian pada akhir 2017 ini dengan menggunakan sejumlah indikator penilaian IKT 2017. Di antaranya, regulasi pemerintah kota, RPJMD kota, tindakan pemerintah, pernyataan pemerintah, tindakan peristiwa, regulasi sosial, pelanggaran, dan demografi beragama. (Fdi)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Manado Kota Paling Toleran Se-Indonesia
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Gempa Bekasi, Belasan Kereta Jarak Jauh Terpaksa Berhenti Mendadak demi Keselamatan Penumpang

Gara-gara Gempa Bekasi Magnitudo 4,9, 8 Jadwal Whoosh Dibatalkan dan Penumpang Kebingungan

Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem

Normalisasi Sungai di Bekasi Belum Efektif Kurangi Banjir, Ada 120 Tidak Yang Harus Diperbaiki

Gubernur Pramono Sodorkan Bantuan ke Banten dan Kota Bekasi, Pinjamkan Pompa untuk Atasi Banjir

Diciduk di Tasikmalaya, Pria Bekasi Tega Perkosa Anak Tirinya 2 Tahun Mengaku Dirasuki Setan

Perkosa Anak Tiri 3-4 Kali Sebulan Selama 2 Tahun, Pria di Bekasi Terancam 15 Tahun Bui

Masuk 3 Besar Penumpang Terpadat, Stasiun Bekasi akan Dirancang Jadi Simpul Komuter di Jabodetabek

Wujud Toleransi, Gereja Santa Theresia Sumbangkan Sapi Kurban ke Umat Islam Tanah Abang

Terlempar dari Daftar 10 Besar Kota Toleransi, Walkot Solo: Kami Sedang Menyusun Perda
