Kesehatan

Harus Tahu, 3 Fakta Nikotin

Andrew FrancoisAndrew Francois - Selasa, 07 Juni 2022
Harus Tahu, 3 Fakta Nikotin

Dampak nikotin bagi tubuh. (Foto: Unsplash/Irina Riser)

Ukuran:
14
Audio:

NIKOTIN merupakan salah satu senyawa kimia yang terdapat pada rokok dan produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin.

Selama ini, kandungan nikotin dianggap dan dilabeli sebagai senyawa berbahaya bagi tubuh yang dapat memicu berbagai penyakit terutama akibat merokok. Namun, benarkah demikian? Ahli toksikologi Universitas Airlangga Shoim Hidayat, seperti dilansir ANTARA, mengungkap tiga fakta terkait dengan nikotin.

Baca juga:

Rokok Elektrik Tidak Efektif Obati Kecanduan Nikotin

1. Dampak nikotin pada tubuh

Dampak nikotin bagi tubuh. (Foto: Unsplash/Mathew MacQuarrie)

Nikotin memang merupakan senyawa kimia yang secara alami terdapat dalam berbagai tumbuhan seperti kentang, tomat, dan terung. Namun, tembakau merupakan tanaman yang sangat dikenal sebagai sumber yang paling kaya akan nikotin.

Sama seperti kafein, nikotin memiliki sifat sebagai stimulan ringan dan adiktif sehingga dapat menimbulkan efek ketergantungan. Kendati sering dituduh sebagai senyawa berbahaya, bila dikonsumsi dalam dosis rendah, nikotin bisa menimbulkan rasa nyaman, rileks, bahkan membantu penggunanya jadi lebih fokus.

2. Nikotin tidak bersifat karsinogenik

Nikotin tidak bersifat karsinogenik. (Foto: Unsplash/Andres Siimon)

Secara alami, nikotin merupakan senyawa yang terkandung dalam tembakau yang merupakan salah satu bahan baku utama dalam pembuatan rokok. Sejatinya nikotin tidak menyebabkan ketergantungan dan tidak tergolong ke penyebab penyakit akibat merokok.

Senyawa kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya atau HPHC (harmful and potentially harmful chemicals) yang berisiko mengganggu kesehatan baru terbentuk saat rokok dibakar. Artinya, pembakaran pada rokok menyebabkan asap yan mengandung senyawa kimia berbahaya tersebut.

Baca juga:

Rokok Putih dan Kretek, Mana Lebih Aman?

Senyawa HPHC tersebut bersifat toksik dan berpotensi menimbulkan penyakit berbahaya pada perokok termasuk menyebabkan pertumbuhan sel kanker yang memicu penyakit jantung. Senyawa HPHC tersebut antara lain asetaldehid, akrolein, benzene, karbon monoksida, formaldehid, dan nitrosamine specific tobacco.

3. Nikotin vs TAR

TAR membawa penyakit berbahaya, bukan nikotin. (Foto: Unsplash/Julia Engel)

Pada saat merokok, perokok melakukan proses pembakaran dengan suhu tinggi agar nikotin yang terkandung di dalam rokok dapat dinikmati. Proses pembakaran pada suhu tinggi tersebut menghasilkan asap yang di dalamnya terdapat TAR, kemudian asap dan TAR tersebut ikut terhirup ke paru-paru.

TAR merupakan total partikulat dalam asap rokok yang minus air dan nikotin. Di dalam TAR terdapat senyawa HPHC khususnya senyawa karsinogen yang dapat memengaruhi jantung.

"Jadi yang perlu dipahami bahwa senyawa kimia yang berbahaya dan berpotensi membawa penyakit berbahaya itu TAR, bukan nikotin. Informasi ini harus sampai ke telinga masyarakat secara luas terutama perokok dewasa," pungkas Shoim. (waf)

Baca juga:

Berhenti Merokok Buat Orang Mengonsumsi Lebih Banyak Junk Food

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan