Yuk Simak, Ini Sejarah 3 Daerah Calon Ibu Kota Baru Indonesia

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 16 Mei 2019
Yuk Simak, Ini Sejarah 3 Daerah Calon Ibu Kota Baru Indonesia

Bukit Soeharto, salah satu daerah calon ibu kota baru indonesia

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat serius untuk memindahkan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke luar pulau Jawa. Kepala Negara sudah mengunjungi tiga kota calon ibu kota baru.

Calon Ibu Kota Baru Indonesia
Presiden Joko Widodo mengunjungi kawasan Bukit Soeharto di Kalimantan Timur (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Ketiga daerah tersebut berada di Kalimantan yakni Kabupaten Gunung Mas, Palangka Raya, dan Bukit Soeharto. Meskipun sudah mengunjungi ketiga wilayah itu, Jokowi belum memutuskan lokasi calon ibu kota baru.

Berikut sejarah singkat tiga calon ibu kota baru:

1. Kabupaten Gunung Mas

Kabupaten Gunung Mas
Kabupaten Gunung Mas

Presiden Jokowi menilai Kabupaten Gunung Mas di Kalimantan Tengah paling siap menjadi ibu kota baru Indonesia. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kapuas provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan UU Nomor 5 tahun 2002.

Ketika masih tergabung dalam Republik Indonesia Serikat (1946-1950) termasuk dalam Kawasan Dayak Besar. Daerah ini memiliki potensi sumber daya alam seperti emas, perak, tembaga, timah hitam, besi, mika, batu bara, dan lainnya.

Nama Gunung Mas karena di bawah gunung tersebut terdapat banyak kandungan emas yang menempel di batu. Gunung Mas merupakan tempat penambangan emas milik Belanda ratusan tahun silam, saat Kerajaan Belanda masih menjadi penjajah di negeri ini.

Terkait wacana pemindahan ibu kota, Presiden Jokowi menyebut Kabupaten Gunung Mas paling siap. Khususnya soal luas lahan, bebas banjir, dan gempa bumi. Pemerintah juga harus menyiapkan infrastruktur dari nol.

"Urusan banjir mungkin di sini tidak, ya kan. Urusan gempa di sini tidak," kata Jokowi saat meninjau salah satu lokasi alternatif pengganti ibu kota RI, di Kab. Gunung Mas, Kalteng, Rabu (8/5).

kesiapan infrastruktur harus dimulai dari nol lagi, ya kan. Itu juga salah satu pertimbangan. Masalah sosial politiknya, masalah sosiologi masyarakatnya, semuanya," jelasnya.

Tetapi, benarkah Gunung Mas bebas dari banjir? Pada awal Mei 2019, Pemkab Gunung Mas menetapkan status darurat bencana banjir.

Dilaporkan Antara, Bupati Gunung Mas, Arton S. Dohong, mengatakan daerah yang terkena imbas banjir adalah Kecamatan Sepang, Mihing Raya, Kurun, Tewah, Kahayan Hulu Utara, dan Damang Batu.

Meskipun demikian, Presiden Jokowi bisa saja memutuskan Kabupaten Gunung Mas menjadi ibu kota baru Indonesia karena sudah melihat berbagai aspek penting.

“Saya ini ke lapangan hanya satu (tujuan), mencari feeling-nya. Biar dapat feeling-nya. Kalau sudah dapat feeling-nya nanti kalkulasi dan hitung-hitungan dalam memutuskan akan lebih mudah," tegasnya.

2. Palangka Raya

Tugu Soekarno
Tugu Soekarno Palangkaraya

Palangka Raya merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah. Kota ini dibangun pada tahun 1957 (UU Darurat No. 10/1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah)

Seiring wacana pemindahan ibu kota, Palangka Raya sudah sempat dibahas pada era Presiden Soekarno. Saat itu, Bung Karno menilai Palangka Raya merupakan tempat suci dan agung yang cocok menjadi ibu kota negara yang baru.

Dalam buku berjudul ‘Soekarno & Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangkaraya’ karya Wijanarka disebutkan, dua kali Bung Karno mengunjungi Palangkaraya, Kalimantan Tengah untuk melihat langsung potensi kota itu menjadi pusat pemerintahan.

Sebagai calon ibu kota baru, Palangka Raya memiliki keunggulan dari segi fasilitas mulai dari transportasi, pendidikan, pariwisata, media dan lain-lain.

3. Bukit Soeharto

 Bukit Soeharto

Bukit Soeharto

Presiden Joko Widodo mengunjungi Kawasan Bukit Soeharto, yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (7/5) siang.

"Intinya kita akan ingin melihat visi ke depan kita seperti apa dan yang paling penting Indonesia sebagai negara besar kita ingin memiliki juga pusat pemerintahan yang terpisah dengan pusat ekonomi, bisnis, perdagangan, (dan) jasa," kata Jokowi.

Bukit Soeharto merupakan sebuah taman hutan raya dengan luas ± 61.850 hektare.

Menurut Jokowi, timnya sudah 1,5 tahun melakukan studi di Bukit Soeharto.

“Di sini semuanya saya melihat sangat mendukung. Kebetulan ini berada di tengah-tengah jalan tol Samarinda-Balikpapan,” ujarnya.

Dilihat dari sisi geografis, Bukit Soeharto sudah siap menjadi calon ibu kota baru karena didukung infrastruktur seperti bandara yang berada di Balikpapan dan Samarinda dan pelabuhan.

“Artinya itu akan banyak menghemat biaya,” sambung Presiden.

Namun, tampaknya Bukit Soeharto tidak akan menjadi ibu kota baru. Kenapa? Karena Bukit Soeharto adalah hutan lindung yang tak boleh diganggu.

Menurut Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro pemerintah tidak mau mengorbankan hutan lindung. (*)

Baca Juga : Pare-Pare dan Mamuju Masuk Nominasi Lokasi Ibu Kota Baru

#Pemindahan Ibu Kota #Palangkaraya
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Legislator Harap Segera Ada Kepala OIKN Definitif untuk Selaraskan Visi-Misi Prabowo
Sekaligus segera menandatangani Keputusan Presiden (Kepres) terkait kepemimpinan Otorita IKN
Angga Yudha Pratama - Kamis, 31 Oktober 2024
Legislator Harap Segera Ada Kepala OIKN Definitif untuk Selaraskan Visi-Misi Prabowo
Indonesia
Jokowi Isyaratkan Prabowo yang Teken Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN
Jokowi menegaskan buka hanya gedung yang siap, melainkan listrik, furnitur, hingga sumber daya manusia
Angga Yudha Pratama - Rabu, 18 September 2024
Jokowi Isyaratkan Prabowo yang Teken  Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN
Indonesia
Pembangunan IKN Terhambat, Jokowi Ungkap Penyebabnya
Jokowi mengungkapkan penyebab pembangunan IKN terhambat. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan Kalimantan Timur selalu diguyur hujan setiap harinya.
Soffi Amira - Selasa, 16 Juli 2024
Pembangunan IKN Terhambat, Jokowi Ungkap Penyebabnya
Indonesia
Pengamat Nilai Reputasi Negara Dipertaruhkan Saat Upacara HUT RI di IKN
Reputasi negara dipertaruhkan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 12 Juli 2024
Pengamat Nilai Reputasi Negara Dipertaruhkan Saat Upacara HUT RI di IKN
Indonesia
Nasib Kantor Milik Pemerintah Pusat Saat Ibu Kota Pindah ke IKN
Jadi nanti Keputusan Presiden itu termasuk mengatur tahapan perpindahan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 09 Juli 2024
Nasib Kantor Milik Pemerintah Pusat Saat Ibu Kota Pindah ke IKN
Indonesia
Ibu Kota Pindah ke IKN, GBK dan Monas Tetap jadi Aset Negara
Jadi nanti Keputusan Presiden itu termasuk mengatur tahapan perpindahan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 09 Juli 2024
Ibu Kota Pindah ke IKN, GBK dan Monas Tetap jadi Aset Negara
Indonesia
Argumen Otorita Ibu Kota Nusantara Gelar Upacara HUT RI di Dua Tempat
Upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024 digelar di dua lokasi,
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 16 Juni 2024
Argumen Otorita Ibu Kota Nusantara Gelar Upacara HUT RI di Dua Tempat
Indonesia
Bangun IKN Sudah Habiskan Duit Rp 37, 41 Triliun
Infrastruktur Permukiman sebesar Rp11,42 triliun, antara lain pembangunan Instalasi Pengolahan Air atau IPA dengan progres 65 persen dan ditargetkan pada Juli sudah bisa berfungsi di IKN.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 Juni 2024
Bangun IKN Sudah Habiskan Duit Rp 37, 41 Triliun
Indonesia
40 Perusahaan Teknologi Global Nyatakan Tertarik Bangun IKN
IKN akan menjadi living lab atau laboratorium hidup bagi pengembangan teknologi, di mana riset dan inovasi menjadi salah satu pembangkit ekonomi ke depan.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 28 April 2024
40 Perusahaan Teknologi Global Nyatakan Tertarik Bangun IKN
Indonesia
Realisasi Anggaran untuk Pembangunan IKN Capai Rp 4,3 Triliun
Jadi Sepaku Semoi, embung dan pengendalian banjir itu menggunakan seluruh APBN
Angga Yudha Pratama - Jumat, 26 April 2024
Realisasi Anggaran untuk Pembangunan IKN Capai Rp 4,3 Triliun
Bagikan