Tetap Waspada COVID-19 pada Liburan Nataru

P Suryo RP Suryo R - Senin, 25 Desember 2023
Tetap Waspada COVID-19 pada Liburan Nataru

Penyebab kembalinya COVID-19 karena berbagai hal, seperti penurunan imunitas populasi secara umum. (Pixabay/Fernandozhiminaicela)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KEMBALI menjadi bayangan tak nyaman COVID-19 yang mulai menyerang masyarakat. Memang pergerakannya tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, namun penyakit ini berpotensi kembali meruntuhkan kesehatan masyarakat.

Apalagi dalam kondisi liburan nataru saat ini. Masyarakat cenderung melakukan mobiltas yang jauh. Apakah akan menjadi potensi pandemi baru?

Baca Juga:

Cegah Kolesterol, Kontrol Makan saat Libur Natal dan Tahun Baru

covid
Masker masih menjadi pilihan terbaik bila berada di kerumunan atau ruang tertutup. (Pexels/August de Richelieu)

Menurut Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama yang dikutip dari Antara, peningkatan kasus COVID-19 sekarang dapat disebabkan sejumlah hal. Seperti penurunan imunitas populasi secara umum, karena sudah rendahnya penularan ilmiah di lapangan, lalu sudah lamanya jarak dari mendapat vaksinasi terakhir.

Dioa menyebutkan ada penyebab peningkatan lain, termasuk meningkatnya perjalanan akhir tahun dan adanya peran varian baru seperti JN.1 yang sejak 18 Desember lalu dinyatakan oleh Variant of Interest (VOI) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Di sisi lain, COVID-19 memang masih ada di dunia, dan tentu mungkin saja ada kenaikan kasus dari waktu ke waktu," jelas Tjandra.

Menurutnya data ilmiah seluruh dunia menunjukkan bahwa sebagian besar kasus-kasus COVID-19 sekarang ini memang relatif lebih ringan daripada keadaan tahun-tahun yang lalu.

Namun, bila ada kecurigaan seperti ada keluhan atau jelas ada kontak, maka masyarakat bisa memeriksakan diri.

"Di rumah saya bahkan menyediakan tes antigen sehingga kalau saya atau anak mantu ada yang curiga COVID-19 maka segera bisa periksa," kata Tjandra.

Tjandra menyebutkan sejumlah kiat agar masyarakat dapat liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus COVID-19 yang meningkat beberapa waktu terakhir.

Baca Juga:

Cegah Kenaikan Berat Badan, Batasi Asupan Kue Kering saat Natal

orangtua
Diimbau masyarakat yang belum vaksin segera melakukan suntikan vaksin. (Unsplash/Fadil Fauzi)



Salah satu kiatnya adalah mendapatkan vaksin sesuai prosedur yang ada. Misalnya untuk lansia dengan penyakit penyerta atau komorbid dan risiko tinggi lainnya sebaiknya mendapat vaksinasi ulangan 6-12 bulan sesudah vaksinasi terakhir. Ini sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) awal Desember 2023.

Melalui keterangan tertulis kepada ANTARA, Sabtu (23/12) dia mengingatkan pada mereka yang selama ini belum pernah mendapatkan vaksin untuk segera divaksin.

Kemudian jangan pernah melupakan peran masker. Menurut Tjandra, masker akan baik digunakan oleh mereka yang sedang sakit infeksi saluran napas, lansia dan mereka dengan komorbid.

Tjandra merujuk kebijakan Pemerintah Singapura yang menggunakan kata strongly encouraged untuk memakai masker bagi mereka yang berada di kerumunan, ruang tertutup dan bagi orang yang tidak sedang sakit tetapi bertemu kelompok rentan.

Di sisi lain, kebiasaan mencuci tangan perlu terus dijaga. Ini penting untuk pencegahan bukan hanya COVID-19 tapi juga berbagai penyakit menular lainnya baik penyakit pernapasan maupun sistem pencernaan.

Selain itu, kebiasaan hidup sehat juga harus terus dijaga seperti konsumsi makan bergizi, beraktivitas fisik dan berolahraga, beristirahat yang cukup dan sebagainya. (*)

Baca Juga:

Sambut 2024 dengan Cicipi 9 Hidangan Tradisional Khas Tahun Baru dari Seluruh Dunia

#Kesehatan #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Bagikan