Terungkap! Alasan DPRD DKI Pernah Berikan 'Lampu Hijau' Anies Bangun 'Getah-Getih'
Hiasan bambu 'Getah Getih' di Bundaran HI (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono membongkar alasan para anggota Dewan Kebon Sirih memberikan 'lampu hijau' kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membangun seni Bambu 'Getah Getih' pada Agustus 2018.
"Dulu kan pernah kita pertanyakan katanya kan tahan lama. Karena ada dia punya alat untuk bisa membuat bambu tahan lama gitu loh. Itu awal yang kita denger seperti itu,"ujar Gembong dikonfirmasi wartawan, Kamis (18/7).
Baca Juga: Anies Pasang Bambu Getah Getih Lalu Dibongkar, DPRD: Mubazir!
"Tapi itu karena barang seni, maka waktu itu oke saja kita apresiasi," sambung Gembong.
Selain itu, DPRD menyetujui langkah Anies tersebut lantaran ingin memberikan ruang lebih bagi seniman di Ibu Kota. "Tapi kalau faktanya sekarang sudah dibongkar artinya fakta apa yang sekarang disampaikan tidak sesuai," cetus Gembong.
Kedepan, Anies diharapakan untuk lebih hati-hati dalam menggelontorkan anggaran. Karena menurutnya, pemasangan karya seni Bambu 'Getah Getih' merupakan hal sia-sia atau mubazir lantaran belum genap satu tahun instalasi Getah Getih itu dibongkar.
Baca Juga: Alasan Pemprov DKI Bongkar Pajangan Bambu Rp550 Juta di Bundaran HI
Gembong menegaskan, anggaran yang dipakai untuk memasang 'Getah Getih' berasal dari uang rakyat yang harus sesuai penggunaannya.
"Sudah pasti (penggunaan anggaran), itu harus hati-hati kan duit rakyat tidak sedikit. Bahwa saat itu kita berikan apresiasi kepada gubernur untuk menghidupkan kreatifitas seni untuk ditampilkan di DKI Jakarta ya tapi harus proporsional," ucap Gembong. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun
Kenaikan Tarif Transjakarta Ibarat 'Pil Pahit' yang Wajib Ditelan Demi Bus Listrik dan Layanan Lebih Canggih
Dana Transfer Daerah Dipangkas, Pemprov DKI Hanya Bisa Uji Coba 100 Sekolah Swasta Gratis Tahun Depan
DPRD Harap Pemprov DKI Jangan Terburu Naikkan Pajak, Warga Sudah Terdampak Usai DBH Dipangkas
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
Anggaran DKI Jakarta Menciut Gara-Gara DBH Dipangkas, Banjir dan Jalan Rusak Warga Jakarta Terancam Diabaikan?
Pansus KTR DKI Cabut Larangan Merokok 200 Meter dari Tempat Pendidikan dan Area Anak
DPRD DKI Desak Solusi Mikroplastik Air Hujan, ITF Sunter-Bantargebang Jadi Kunci
RAPBD DKI 2026 Disesuaikan Jadi Rp 81,2 Triliun, Dana Bagi Hasil dari Pusat Turun Rp 15 Triliun