Kesehatan

Terlalu Sering Gunakan Headphone, Earphone, dan Earbud Sebabkan Gangguan Pendengaran

Febrian AdiFebrian Adi - Selasa, 29 November 2022
Terlalu Sering Gunakan Headphone, Earphone, dan Earbud Sebabkan Gangguan Pendengaran

Terlalu besar volume saat dengar musik bisa menjadi penyebab. (Foto: Unsplash/Daniel)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PENGGUNAAN headphone, earphone, dan earbud terlalu sering mengancam kesehatan pendengaran satu miliar remaja dunia. Ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh BMJ Global Health.

Para peneliti memperkirakan bahwa 24 persen anak usia 12 hingga 34 tahun mendengarkan musik di perangkat pribadi mereka dengan volume suara yang tidak aman. Biasanya mereka memilih volume setinggi 105 desibel (db).

Selain itu, suara rata-rata di tempat hiburan atau konser yang mereka datangi berkisar antara 104 hingga 112 db. Angka tersebut yang dinilai menyebabkan kerusakan pendengaran.

Baca juga:

Sarkasme Bisa Jadi Tanda Kecerdasan pada Remaja

Kemungkinan lebih dari satu miliar remaja mengalami gangguan pendengaran. (Foto: Unsplash/C-DX)

Pada tingkat desibel yang lebih tinggi, periode waktu seseorang dapat dengan aman mendengarkan kebisingan lebih pendek. Misalnya pada 92 db, periode mendengarkan yang aman adalah 2,5 jam, lalu pada 98 db periode mendengarkan yang aman adalah 38 menit, dan pada 101 db, periode mendengarkan yang aman hanya 19 menit menurut para peneliti tersebut.

“Mendengarkan dengan volume yang tidak aman dan berulang dapat menyebabkan kerusakan fisiologis pada sistem pendengaran. Penyakit yang biasa muncul adalah tinnitus sementara atau permanen dan perubahan pendengaran,” ucap para peneliti seperti dikutip dari Guardian, Senin (28/11).

“Kerusakan pendengaran dapat bertambah selama hidup, dan paparan kebisingan pada masa muda dapat membuat individu lebih rentan terhadap gangguan pendengaran seiring bertambahnya usia,” sambung para peneliti.

Baca juga: Pentingnya Mempersiapkan Anak Hadapi Bencana Alam

Penggunaan earphone, headset, dan sejenisnya merupakan penyebab utama gangguan pendengaran. (Foto: Unsplash/Elice Moore)

Ancaman terbesar dari paparan suara keras adalah dapat melemahkan sel-sel sensorik telinga dan rambut-rambut halus. Hingga pada akhirnya mengakibatkan gangguan pada pendengaran. Kemudian paparan berulang terhadap suara keras dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen. Sebab, sekalinya sel sensorik dan rambut itu rusak, tak akan pernah bisa diperbaiki lagi.

Banyak orang tak menyadari bahwa kemampuan pendengaran dapat menurun secara perlahan. Semakin sering terpapar, semakin besar peluang menurun. Dan biasanya orang merasa kebal dengan suara keras. Karena itu, mereka tidak merasa pendengarannya terganggu. Padahal ketika merasa kebal dengan suara keras itulah penurunan pendengaran sedang terjadi.

Sebagai langkah preventif, gerakan ‘Safe Listening Habits’ organisasi kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan pemakaian perangkat pendengar dengan volume di bawah 60 persen. Selain itu, pengguna perangkat dengar pribadi dituntut lebih perhatian terhadap peringatan tingkat kebisingan yang telah hadir pada fitur ponsel pintar.

Kemudian tak lupa, pemakaian penyumbat telinga (ear plug) di konser dan tempat hiburan diperlukan untuk menghindari kerusakan permanen pada kesehatan telinga. Sayangi pendengaran kalian sebelum semuanya terlambat. (far)

Baca juga: 5 Fakta Menarik dari Zodiak Berelemen Udara
#Kesehatan #Headphone #Telinga
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan