Parenting

Pentingnya Mempersiapkan Anak Hadapi Bencana Alam

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 28 November 2022
Pentingnya Mempersiapkan Anak Hadapi Bencana Alam

Anak rentan jadi korban bencana alam. (Foto: freepik/jcomp)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

GEMPA dengan kekuatan Magnitudo 5,6 menerjang kawasan Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11) sekitar pukul 13.21 WIB. Pusat gempa bumi itu berada di darat pada kedalaman 10 km di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur. Info terkini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 321 warga meninggal dunia hingga hari ketujuh atau Minggu (27/11).

Menurut data BNPB, Indonesia merupakan negara dengan potensi bencana alam yang tinggi, seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung merapi. Kejadian-kejadian tersebut tentunya tidak luput dari perhatian banyak orang, termasuk anak-anak. Mereka akan mengetahui kejadian tersebut dari berita di televisi.

Baca Juga:

Empat Film Tentang Tsunami, Nomor Tiga Diangkat Dari Kisah Nyata

Orang tua dan guru memiliki peran dalam mempersiapkan anak menghadapi bencana alam. Jangan sampai anak menjadi salah paham mengenai makna dari bencana alam. Maka dari itu, memberikan pendidikan dan pembekalan kepada anak mengenai bencana alam serta persiapan yang harus dilakukan sangat wajib.

United Nation International Strategy for Disaster mengeluarkan sebuah data yang menyebutkan bahwa 60 persen korban bencana alam adalah anak-anak. Memang sangat tidak mungkin bagi manusia untuk mutlak mencegah terjadinya suatu bencana alam. Namun, mempersiapkan anak menghadapi bencana sedini mungkin adalah penting.

Edukasi dini tentang bencana alam penting untuk anak. (Foto: Unsplash/Hisu lee)

Edukasi dini akan menjadi langkah awal masyarakat agar menjadi lebih sadar terhadap bencana alam. Sehingga saat bencana alam datang, para orang tua dan anak tidak panik dan bingung. Jika kamu sudah tahu harus melakukan apa saat bencana alam datang, setidaknya kamu sudah memiliki bekal dan bisa menyelamatkan diri sendiri. Kamu juga bisa menyelamatkan orang lain.

Golongan yang rentan menjadi korban bencana alam adalah anak-anak. Selain mereka memiliki kondisi fisik yang masih lemah, rasa cemas dan khawatir juga akan memengaruhi kondisi psikologis mereka. Jadi, tidak ada salahnya untuk memberi pendidikan kepada anak mengenai hal ini ya.

Selain orang tua, peran sekolah untuk mempersiapkan anak juga tidak kalah penting. Usia sekolah menjadi waktu yang tepat untuk memberi pendidikan mengenai persiapan saat bencana alam datang. Di sekolah, pengetahuan mengenai bencana alam dapat dijadikan bagian dari materi pelajaran atau dalam mata pelajaran muatan lokal.

Selain itu, pihak sekolah juga dapat memberikan pelatihan simulasi menghadapi bencana alam. Utamakan untuk memberi pengetahuan mengenai bencana alam yang lebih rentan terjadi pada wilayah tempat tinggal. Dibanding sekadar teori, anak-anak akan lebih mengerti informasi jika dibarengi dengan praktik.

Baca Juga:

Selamat Dari Tsunami dengan Cara Menyelam, Apakah Mungkin?

Penting sekali memberikan edukasi dini pada anak untuk menghadapi bencana alam dan membantu psikis anak agar lebih tenang dan tidak panik ketika bencana alam terjadi. Nah, melansir dari laman Parents, berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan anak dalam menghadapi bencana alam:

- Pantau berita mengenai tanda-tanda bencana alam, seperti informasi cuaca situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

- Beri penjelasan pada anak sesuai fakta. Jika anak penasaran mengenai berita bencana alam yang mereka dapatkan, maka kamu bisa menjelaskan padanya fakta yang terjadi. Tapi ingat, jangan terkesan sedang menakut-nakuti dan jelaskan dengan tenang.

- Ajak seluruh keluarga membuat rencana jika bencana alam terjadi. Sebelumnya, jangan lupa untuk mencari info apa saja yang seharusnya dipersiapkan, seperti pos evakuasi, barang-barang yang harus diselamatkan, dan lain-lain. Buat rencana untuk berbagai bencana alam, misalnya gempa bumi, badai, gunung meletus, banjir, dan sebagainya.

- Persiapkan disaster kit atau kotak siaga dalam menghadapi bencana alam. Rencana menghadapi bencana alam tanpa alat-alat akan menjadi tidak sempurna. Selain memberi tahu anak alat apa saja yang dibutuhkan, libatkan pula anak untuk mengumpulkan alat-alat tersebut.

Persiapkan disaster kit atau kotak siaga dalam menghadapi bencana alam. (Foto: freepik/wirestock)

Jika saat terjadi bencana alam gempa seperti gempa terbaru yang terjadi di Cianjur, maka kamu dan anak bisa lakukan hal berikut ini :

1. Berlindung di bawah meja

Saat kamu dan anak berada di dalam sebuah ruangan dan terjadi gempa, segeralah mencari meja atau bahan lain yang kuat, yang dapat digunakan untuk melindungi bagian tubuh jika terjadi keruntuhan.

2. Hindari berdiri di samping benda berat

Ketika terjadi gempa di dalam ruangan, jauhi benda-benda berat seperti rak atau lemari. Benda-benda tersebut bisa saja jatuh dan menimpa tubuh saat gempa berlangsung.

3. Tunggu waktu yang tepat untuk keluar

Saat gempa pasti kamu dan anak ingin segera cepat-cepat keluar ruangan. Namun, sebaiknya tunggu dulu beberapa saat hingga getaran gempa lebih mereda.

4. Lindungi wajah

Jika ruangan yang sedang ditempati memiliki banyak kaca, sebaiknya lindungi bagian wajahmu dan anak dengan tangan, kain tebal, atau benda lain. Tujuannya adalah agar apabila kaca tersebut pecah, maka kaca tersebut tidak akan melukai wajahmu dan anakmu.

5. Hindari berlindung di dapur

Jangan dan hindari berlindung di dapur, karena terdapat banyak benda-benda tajam yang mungkin saja dapat membahayakan dirimu dan anak. Selain itu, pastikan agar peralatan dapur seperti kompor dan sumber-sumber api lainnya telah dimatikan.

6. Jangan menggunakan lift

Saat gempa terjadi di sebuah gedung, maka sebaiknya tetap turun menggunakan tangga darurat dan jangan menggunakan lift. Hal ini untuk menghindari lift tiba-tiba mati jika terjadi gempa susulan.

Lebih baik kita mempersiapkan dan mengantisipasi daripada terlambat dan menyesal dikemudian hari. Yuk, jaga keselamatan keluarga terutama anak kita. (dgs)

Baca Juga:

Tanjung Lesung Berangsur Pulih Pasca Tsunami

#Bencana Alam #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Dunia
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal
Sedikitnya 21 kematian juga dilaporkan di seluruh Pakistan dalam 24 jam terakhir dan lebih dari 9.300 rumah hancur diterjang hujan lebat dan banjir.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal
Indonesia
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8
Selain itu guncangan juga dirasakan di Kota Palu dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8
Indonesia
Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 September 2025
Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada
Dunia
Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat
Tanah longsor nan menghancurkan itu benar-benar meluluhlantakkan sebagian wilayah yang dikenal sebagai daerah penghasil jeruk.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
 Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat
Dunia
Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyatakan gempa berkekuatan 6,0 yang terjadi pada Minggu pukul 23.47 itu berpusat 27 kilometer timur laut Jalalabad.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka
Indonesia
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga
PVMBG juga memperingatkan adanya potensi banjir lahar dingin
Angga Yudha Pratama - Rabu, 27 Agustus 2025
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga
Indonesia
Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari
Pada 23 Agustus 2025, pukul 18.00 WITA, status Gunung Lewotobi Laki-laki turun dari awas menjadi siaga atau level III.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari
Indonesia
PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh
PT KCIC memastikan, bahwa sistem pendeteksi gempa berfungsi di sepanjang jalur Whoosh. Notifikasi dini dari sistem tersebut langsung terdeteksi ketika gempa terjadi.
Soffi Amira - Kamis, 21 Agustus 2025
PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh
Indonesia
Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat
13 gempa susulan terjadi di Karawang-Bekasi hingga Kamis (21/8) pagi. Gempa tersebut dipicu oleh sesar naik busur belakang Jawa Barat.
Soffi Amira - Kamis, 21 Agustus 2025
Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat
Bagikan