Terima Senat Hun Sen, Puan Diundang Peresmian Nama Jalan Sukarno di Kamboja

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 07 Mei 2025
Terima Senat Hun Sen, Puan Diundang Peresmian Nama Jalan Sukarno di Kamboja

Ketua DPR RI Puan Maharani menerima kunjungan kehormatan Ketua Senat Kerajaan Kamboja, Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen (DPR RI)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menerima kunjungan kehormatan Ketua Senat Kerajaan Kamboja, Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/5).

Pertemuan ini merupakan upaya mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Kamboja, khususnya di bidang parlemen, perdagangan, pertahanan, hingga isu-isu sosial yang menjadi perhatian bersama.

“Selamat datang kepada Yang Mulia bapak Hun Sen, Ketua Senat Kerajaan Kamboja di gedung Parlemen Indonesia ini,” kata Puan.

Hun Sen datang ke DPR bersama sejumlah Senat Kerajaan Kamboja. Dalam pertemuan ini, Puan didampingi Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris, Anggota Komisi I DPR Nico Siahaan, Anggota Komisi III DPR Gilang Dhielafararez, dan Duta Besar Indonesia untuk Kamboja Santo Darmosumarto.

Sebelum Courtesy Call, Puan mendampingi Ketua Senat Kamboja Hun Sen menandatangani piagam kehadiran dilanjutkan foto bersama. Dalam kesempatan ini, Puan juga mengajak Hun Sen yang merupakan mantan Perdana Menteri Kamboja itu melakukan Tour Building Gedung Nusantara.

Baca juga:

Puan Terima Ketua Senat Kamboja Hun Sen di DPR Besok

Puan pun menjelaskan Gedung Nusantara yang juga dikenal dengan sebutan gedung kura-kura adalah salah satu tempat bersejarah di Indonesia. Ia menyebut pertemuan di gedung kura-kura memiliki arti penting.

"Gedung ini digagas oleh Presiden pertama RI bapak Sukarno. Atap gedung ini mencerminkan adanya kepakan sayap burung yang melambangkan Indonesia yang akan akan tumbuh dan berkembang," tutur Puan.

Saat bilateral meeting, Puan berbicara soal eratnya hubungan Indonesia dengan Kamboja yang telah terjalin sejak era Presiden Sukarno dan Raja Norodom Sihanouk. Sebelum pertemuan ini, Puan juga sudah pernah bertemu dengan Hun Sen dalam perhelatan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) di Phnom Penh pada 2022.

Puan juga menuturkan kontribusi Indonesia dalam proses perdamaian Kamboja di tahun 1980-an dan 1990-an sebagai warisan nilai-nilai dialog dan rekonsiliasi yang masih relevan saat ini.

"Hubungan yang erat di masa lalu tentu diharapkan dapat menjadi fondasi bagi hubungan yang solid bagi hubungan masa kini, dan di masa depan," sebut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Puan melanjutkan, Indonesia dan Kamboja perlu memperkuat kerja sama dalam menghadapi tantangan global seperti persaingan kekuatan besar dan perang dagang. Kedua negara juga dinilai perlu memperkokoh solidaritas ASEAN demi terciptanya kawasan Asia Tenggara yang damai dan stabil.

"Saat ini diperlukan sinergi antara pemerintah dan parlemen dalam mengatasi berbagai tantangan global, yang semakin kompleks," jelas Puan.

Dalam pertemuan tersebut, Puan dan Hun Sen sempat membahas persoalan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kamboja, meski tidak secara khusus.

Untuk kerja sama antar-parlemen, Puan menekankan pentingnya diplomasi parlemen dalam menghadapi tantangan global dan krisis multidimensi. Ia mendorong kerja sama lebih erat antara DPR RI dan Senat Kamboja melalui kunjungan pimpinan dan anggota parlemen, pertukaran pengetahuan, serta keterlibatan dalam forum regional seperti AIPA, APA (Asian Parliamentary Assembly), dan IPU (Inter-Parliamentary Union)

“Hubungan parlemen yang lebih erat akan memperkuat rasa saling percaya dan saling pengertian antara kedua negara,” jelasnya.

Lebih lanjut, mantan Menko PMK ini mengapresiasi volume perdagangan bilateral 2024 yang telah melampaui USD 1 miliar, namun masih ada potensi yang bisa ditingkatkan. Puan mendorong konektivitas dan promosi dua arah dalam memperkuat kerja sama ekonomi, termasuk rencana pembukaan rute penerbangan langsung oleh AirAsia rute Kamboja-Bali dan tambahan rute Jakarta–Phnom Penh.

"Kita perlu mencari peluang baru meningkatkan perdagangan bilateral. Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kerja sama ekonomi bilateral dengan meningkatkan konektivitas, mempromosikan perdagangan dua arah, dan meningkatkan kerja sama investasi," paparnya.

Puan juga mendorong kerja sama dalam aspek pengembangan industri halal Kamboja. Hal ini disebut dapat tercipta dengan dukungan Indonesia dalam pelatihan sertifikasi halal untuk mempermudah ekspor ke negara-negara Muslim.

“Kita juga perlu mengembangkan persahabatan antar masyarakat terutama generasi muda, guna mendukung solidnya hubungan kedua negara,” tutur Puan.

Baca juga:

Siang Ini, Prabowo Akan Terima Kedatangan Presiden Senat Kamboja di Istana Jakarta

Pada kesempatan ini, Hun Sen juga menekankan pentingnya peningkatan hubungan antara Indonesia dan Kamboja. Apalagi, Kamboja merasa memiliki hubungan spesial dengan Indonesia.

Bahkan Kamboja akan memberi nama jalan di ibukotanya dengan nama dua tokoh Indonesia yakni sang Proklamator, Sukarno, dan legenda diplomat Ali Alatas. Hun Sen mengundang Puan untuk datang ke Phnom Penh menghadiri peresmian dua nama jalan itu.

“Saya merasa terhormat bahwa kontribusi Indonesia telah diakui dengan dinamainya dua jalan di Phnom Penh berdasarkan nama tokoh-tokoh Indonesia, yaitu Presiden Sukarno dan Menteri Luar Negeri Ali Alatas,” ungkapnya.

Sebagai Cucu Sukarno, Puan secara khusus berterima kasih kepada Kamboja atas kehormatan tersebut.

“Ini bukan hanya kehormatan besar bagi keluarga Presiden Sukarno, tetapi juga bagi rakyat Indonesia,” kata Puan haru.

Puan berharap pertemuannya dengan Hun Sen dapat semakin mempererat hubungan kedua negara, khususnya hubungan antar-parlemen.

“Semoga pertemuan ini bisa berkontribusi memperkuat hubungan bilateral yang lebih kokoh antara Indonesia dan Kamboja,” ucapnya. (Pon)

#Puan Maharani #Kamboja #DPR RI
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Pengesahan UU Pariwisata Dinilai Bakal Jadi Angin Segar Target Ekonomi 8 Persen
Novita menekankan bahwa seluruh elemen masyarakat harus terlibat aktif dalam ekosistem pariwisata
Angga Yudha Pratama - Jumat, 03 Oktober 2025
Pengesahan UU Pariwisata Dinilai Bakal Jadi Angin Segar Target Ekonomi 8 Persen
Indonesia
DPR Desak Audit Konstruksi Total pada Pesantren Al Khoziny, Tegaskan Nyawa Santri dan Pekerja Tak Boleh Dipertaruhkan
Hingga kini, data mengenai jumlah santri yang ada di lokasi kejadian masih belum pasti
Angga Yudha Pratama - Kamis, 02 Oktober 2025
DPR Desak Audit Konstruksi Total pada Pesantren Al Khoziny, Tegaskan Nyawa Santri dan Pekerja Tak Boleh Dipertaruhkan
Indonesia
Karyawan SPBU Swasta Dikabarkan Kena PHK, DPR Nilai Pemerintah Wajib Perkuat Komunikasi Publik
Penting juga untuk menjamin perlindungan terhadap pekerja dan transparansi kebijakan agar publik memiliki kepercayaan penuh terhadap arah kebijakan energi nasional
Angga Yudha Pratama - Kamis, 02 Oktober 2025
Karyawan SPBU Swasta Dikabarkan Kena PHK, DPR Nilai Pemerintah Wajib Perkuat Komunikasi Publik
Indonesia
Ketua DPR Dorong Prabowo Segera Terbitkan Perpres Tata Kelola MBG
Program MBG harus dilakukan evaluasi secara menyeluruh imbas maraknya kasus keracunan yang dialami penerima manfaat.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Ketua DPR Dorong Prabowo Segera Terbitkan Perpres Tata Kelola MBG
Indonesia
DPR Perketat Pengawasan BUMN, Bonus Direksi Rugi Dilarang dan Rangkap Jabatan Harus Dihindari
Larangan rangkap jabatan adalah keniscayaan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 02 Oktober 2025
DPR Perketat Pengawasan BUMN, Bonus Direksi Rugi Dilarang dan Rangkap Jabatan Harus Dihindari
Indonesia
Kementerian Haji dan Umrah Resmi Jadi Mitra Komisi VIII DPR RI
Persetujuan mutlak dari anggota dewan menunjukkan dukungan terhadap langkah strategis ini
Angga Yudha Pratama - Kamis, 02 Oktober 2025
Kementerian Haji dan Umrah Resmi Jadi Mitra Komisi VIII DPR RI
Indonesia
DPR Resmikan RUU Kepariwisataan, Siap Beradaptasi dengan Revolusi Digital Global
Saleh menilai bahwa aspek yuridis dalam UU Kepariwisataan yang lama sudah tidak lagi memadai untuk menjawab kompleksitas dan tantangan sektor kepariwisataan saat ini
Angga Yudha Pratama - Kamis, 02 Oktober 2025
DPR Resmikan RUU Kepariwisataan, Siap Beradaptasi dengan Revolusi Digital Global
Indonesia
Puan Maharani Tegaskan DPR Harus Jawab Kritik Rakyat dengan Kerja Nyata
Ketua DPR RI sebut apa pun cara dan bentuk kritik tetap harus dipandang sebagai suara rakyat.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 02 Oktober 2025
Puan Maharani Tegaskan DPR Harus Jawab Kritik Rakyat dengan Kerja Nyata
Indonesia
Sekolah Dapat Bantuan Smart TV, DPR Minta Guru Diberi Pelatihan dan Diawasi agar tak Ada Penyalahgunaan
Memastikan adanya mekanisme pengawasan, agar perangkat yang disediakan negara, benar-benar digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
Sekolah Dapat Bantuan Smart TV, DPR Minta Guru Diberi Pelatihan dan Diawasi agar tak Ada Penyalahgunaan
Indonesia
Pengawasan Diperketat Pasca Kasus Keracunan, DPR Soroti Peran Ahli Gizi Program MBG
DPR berjanji akan terus mengawal transparansi proses sertifikasi, meminta laporan berkala, dan memastikan setiap anak menerima makanan bergizi yang aman dan higienis
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Pengawasan Diperketat Pasca Kasus Keracunan, DPR Soroti Peran Ahli Gizi Program MBG
Bagikan