Tentang Delirium, Gejala Baru COVID-19 pada Pasien Usia Lanjut

Muchammad YaniMuchammad Yani - Senin, 14 Desember 2020
Tentang Delirium, Gejala Baru COVID-19 pada Pasien Usia Lanjut

Delirium menghantui lansia yang terkena COVID-19. (Foto: 123RF/dragoscondrea)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DELIRIUM bisa menjadi sinyal peringatan dini COVID-19 pada orang dewasa yang lebih tua, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open. Lebih dari seperempat pasien di atas usia 65 tahun tiba di ruang gawat darurat dengan mengigau, dan lebih dari sepertiganya tidak memiliki gejala COVID-19 yang khas seperti batuk atau demam.

"Salah satu pesan utama kami, terutama saat ini, adalah benar-benar mencoba menyaring semua orang, terutama orang dewasa yang lebih tua," kata Benjamin Helfand, salah satu penulis studi dan kandidat doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Massachusetts seperti diberitakan statnews.com (14/12).

Baca juga:

FDA Resmikan Vaksin COVID-19 di AS

Delirium atau kebingungan, disorientasi, kurangnya konsentrasi, dan perubahan kognitif lain, dapat menjadi tanda umum infeksi virus SARS-CoV-2 pada orang dewasa lanjut usia. Golongan lansia memiliki sistem kekebalan yang merespons virus dan bakteri dengan cara yang berbeda dibandingkan orang dewasa yang lebih muda.

Delirium merupakan gejala baru COVID-19. (Foto: 123RF/choreograph)
Delirium merupakan gejala baru COVID-19. (Foto: 123RF/choreograph)

Sejauh tahun ini, delirium telah diidentifikasi sebagai gejala COVID-19 yang kurang umum, tetapi mungkin muncul lebih sering pada orang dewasa lansia dan mereka yang memiliki keparahan lebih tinggi hingga membutuhkan ventilator untuk bernapas. Secara umum, pasien dengan delirium dari penyakit apa pun akan tinggal di rumah sakit lebih lama dan lebih tinggi kemungkinan untuk tidak selamat.

“Delirium adalah barometer yang bagus. Kalau orang bingung perhatikan ya, karena saat ini mereka bisa terkena COVID,” ujar dokter perawatan kritis di Vanderbilt University Wes Ely, MD.

Baca juga:

Ini Perbandingan Vaksin COVID-19 dari Moderna dan Pfizer-BioNTech

Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis catatan medis untuk 817 pasien COVID-19 di tujuh rumah sakit di lima negara bagian AS ketika pandemi melonjak pada pertengahan Maret. Semua pasien berusia 65 tahun ke atas, dan usia rata-rata adalah 77 tahun.

Lebih dari 28 persen didiagnosis mengigau, yang merupakan gejala paling umum keenam setelah demam, sesak napas, oksigen rendah, batuk, dan kelemahan. Pada saat yang sama, lebih dari 37 persen penderita delirium tidak melaporkan gejala umum COVID-19 lainnya, dan 16 persen mengalami delirium sebagai gejala utama.

Delirium menyerang penderita COVID-19 yang sudah lansia. (Foto: 123RF/Sasirin Pamai)
Delirium menyerang penderita COVID-19 yang sudah lansia. (Foto: 123RF/Sasirin Pamai)

Mereka yang mengigau lebih mungkin berusia di atas 75 tahun, tinggal di panti jompo atau tempat tinggal dengan fasilitas layanan lansia, menderita penyakit Parkinson, telah mengonsumsi obat psikoaktif di masa lalu, dan memiliki masalah penglihatan atau pendengaran.

Meski begitu, sebagian besar unit gawat darurat tidak menyaring pasien untuk delirium sebagai bagian dari rutinitas mereka. Namun, para peneliti uji coba ini berharap penelitian mereka akan mendorong lebih banyak orang sadar dan mengobatinya lebih awal.

“Menambahkan delirium sebagai gejala umum COVID-19 akan mencegah kasus-kasus penting terlewatkan dan memungkinkan identifikasi dan manajemen lebih awal dari pasien yang rentan berisiko tinggi untuk hasil yang buruk,” demikian rekomendasi penelitian tersebut. (Aru)

Baca juga:

Jangan Asal Lakukan, Simak 5 Efek Samping Diet Keto

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan