Jangan Asal Lakukan, Simak 5 Efek Samping Diet Keto
Diet keto mampu menurunkan berat badan. (Foto: Cohen Medical Associates)
SEBAGIAN orang mungkin tertarik untuk melakukan diet keto demi mendapatkan tubuh yang ideal. Diet keto sendiri merupakan metode diet yang dilakukan dengan cara membatasi konsumsi karbohidrat dan menggantinya dengan protein dan lemak. Metode ini memanfaatkan kondisi ketosisi akibat proses metabolisme dalam tubuh.
Meski dapat menurunkan berat badan, diet ini masih menuai kontroversi. Mengutip laman Alodokter, berikut lima efek samping diet keto.
Baca juga:
1. Bau mulut
Bau mulut merupakan efek samping diet keto yang paling sering terjadi. Aroma bau ini ditimbulkan dari aseton, yaitu zat yang dihasilkan sebagai produk sampingan dari metabolisme lemak. Aroma aseton menyerupai cairan pembersih kutek dan mungkin tercium selama hari-hari pertama menjalani diet keto.
2. Penyakin ginjal memburuk
Diet keto membatasi asupan karbohidrat dan menggantinya dengan protein serta lemak. Pola makan tinggi protein ini dapat memperberat kerja ginjal dan akhirnya memperparah kondisi ginjal yang sudah mengalami kerusakan. Beberapa ahli juga berpendapat bahwa pola makan tinggi protein dapat memperburuk penyakit batu ginjal.
3. Gangguan pencernaan
Perubahan pola makan bisa memicu gangguan pencernaan. Pada diet keto, konstipasi merupakan gangguan pencernaan yang paling sering terjadi. Hal ini dikarenakan tidak tercukupinya asupan serat dan kurangnya konsumsi air putih.
Meksi terbilang jarang, sebagian orang juga mungkin mengalami diare saat menjalani diet ini. Kamu pun akan merasa sangat lapar dan lemas karena hanya mengonsumsi sedikit sekali karbohidrat.
Baca juga:
4. Kram otot
Orang yang sedang menjalani diet keto juga berisiko mengalami kram otot. Penyebabnya adalah kurangnya asupan mineral yang bisa berdampak pada kelenturan dan kekuatan otot. Saat menjalani diet keto, asupan protein juga meningkat. Pola makan tinggi protein ini berisiko meningkatkan kadar asam urat serta dapat menyebabkan nyeri sendi dan otot.
5. Ketoasidosis
Ketoasidosis diabetik merupakan kondisi berbahaya ketika kadar keton di dalam darah sangat tinggi dan membuat pH darah turun atau menjadi asam. Ketoasidosis diabetik bisa menyebabkan koma hingga kematian. Orang yang paling berisiko mengalami kondisi ini adalah penderita diabetes.
Terdapat pula gejala-gejala yang timbul, seperi sering buang air kecil, mual, nyeri perut, sesak napas, lemas, hingga sering haus. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas