Kesehatan

Ini Perbandingan Vaksin COVID-19 dari Moderna dan Pfizer-BioNTech

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 17 November 2020
Ini Perbandingan Vaksin COVID-19 dari Moderna dan Pfizer-BioNTech

Kabar gembira ada dua perusahaan internasional yang sebentar lagi memproduksi vaksin anti COVID-19. (Foto: Unsplash/Fusion Medical Animation)

Ukuran:
14
Audio:

UNTUK kedua kalinya pada bulan ini, ada berita baik yang menjanjikan dari kandidat vaksin COVID-19. Moderna mengatakan pada Senin (16/11), vaksinnya memberikan perlindungan kuat. Menyusul kabar yang sama dari Pfizer pekan lalu.

Moderna mengatakan vaksinnya tampaknya 94,5% efektif, menurut data awal dari studi perusahaan yang masih berlangsung. Seminggu yang lalu, pesaing Pfizer Inc. yang bermitra dengan BioNTech SE mengumumkan vaksin COVID-19 miliknya tampak sama efektifnya.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: COVID-19 Tak Lagi Berbahaya dan Mirip Flu Biasa

vaksin
Vaksin Moderna akan dibuat dalam jumlah 20 juta dosis. (Foto: technologyreview)

Hasil yang kuat ini merupakan kejutan karena para ilmuwan telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa setiap vaksin COVID-19 mungkin hanya sebaik vaksin flu yang sekitar 50 persen efektif.

Berikut beberapa perbandingan antara kedua vaksi itu seperti dirangkum dari time.com (17/11):

1. Kedua vaksin itu mengharuskan orang untuk mendapatkan dua suntikan, dengan jarak beberapa minggu.

2. Moderna memperkirakan akan memiliki sekitar 20 juta dosis, yang dialokasikan untuk AS pada akhir tahun 2020. Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech, berharap dapat memiliki sekitar 50 juta dosis secara global pada akhir tahun.

3. Studi vaksin tahap III kedua perusahaan farmasi itu masih berlangsung. Moderna mengakui tingkat perlindungan dapat berubah pada akhir uji coba. Selain itu, terlalu dini untuk mengetahui berapa lama perlindungan bertahan. Kedua peringatan tersebut juga berlaku untuk vaksin Pfizer.

4. Vaksin Moderna dan kandidat Pfizer-BioNTech disebut vaksin mRNA, teknologi baru yang tidak dibuat dengan virus korona itu sendiri. Ini artinya yang berarti tidak ada kemungkinan siapa pun dapat tertular dari suntikan.

5. Kedua vaksin tersebut berisi potongan kode genetik yang melatih sistem kekebalan untuk mengenali protein berduri di permukaan virus.

6. Baik vaksin Moderna dan Pfizer dibekukan tetapi pada suhu yang berbeda. Vaksin Moderna setelah dicairkan, dosisnya dapat bertahan lebih lama di lemari es dari yang diperkirakan, yaitu hingga 30 hari. Sementara, Pfizer membutuhkan penyimpanan jangka panjang pada suhu yang sangat dingin, yaitu hingga minus 70 derajat Celsius.

Baca Juga:

Bongkar Klaim Vitamin C Dapat Menyembuhkan COVID-19

vaksin
Vaksin buatan Pfizer-BioNTech disebut vaksin mRNA. (Foto: ft.com)

Meskipun uji coba tahap awal kedua vaksi itu membawa kabar baik, tapi ada yang perlu kamu ingat. Vaksin yang telah terbukti aman dan efektif akan menjadi awal, bukan akhir.

Pemberian vaksin ke seluruh orang di dunia akan menguji dan membebani jaringan distribusi, rantai pasokan, kepercayaan publik, dan kerja sama global. Diperlukan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menjangkau cukup banyak orang dan membuat dunia aman dari COVID-19.(Aru)

Baca Juga:

5 Langkah Pemulihan yang Bisa Dilakukan Jika Kamu Terpapar COVID-19

#Teknologi #Vaksinasi #Vaksin Covid-19 #Kesehatan #COVID-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Fun
iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan
iPhone 17 Air dilaporkan masih kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge. Meski lebih tipis dan ringan, tetapi kapasitas baterainya kini jadi sorotan.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan
Fun
Desain OPPO Find X9 Terungkap, Bakal Bawa Bezel Baru dan Paling Tipis di Kelasnya
Desain OPPO Find X9 kini sudah terungkap. Kabarnya, ponsel ini akan membawa bezel baru dan tertipis di kelasnya.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
Desain OPPO Find X9 Terungkap, Bakal Bawa Bezel Baru dan Paling Tipis di Kelasnya
Fun
Xiaomi 15T Series Siap Meluncur secara Global 24 September 2025, Intip Spesifikasinya
Xiaomi 15T Series akan membawa sejumlah peningkatan signifikan, mulai dari segi hardware maupun desain.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Xiaomi 15T Series Siap Meluncur secara Global 24 September 2025, Intip Spesifikasinya
Fun
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold
Ponsel terbaru Samsung itu diperkirakan akan menggunakan desain lipatan tiga dengan dua engsel ke dalam yang membentuk huruf "G"
Wisnu Cipto - Jumat, 05 September 2025
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Bagikan