Ini Perbandingan Vaksin COVID-19 dari Moderna dan Pfizer-BioNTech


Kabar gembira ada dua perusahaan internasional yang sebentar lagi memproduksi vaksin anti COVID-19. (Foto: Unsplash/Fusion Medical Animation)
UNTUK kedua kalinya pada bulan ini, ada berita baik yang menjanjikan dari kandidat vaksin COVID-19. Moderna mengatakan pada Senin (16/11), vaksinnya memberikan perlindungan kuat. Menyusul kabar yang sama dari Pfizer pekan lalu.
Moderna mengatakan vaksinnya tampaknya 94,5% efektif, menurut data awal dari studi perusahaan yang masih berlangsung. Seminggu yang lalu, pesaing Pfizer Inc. yang bermitra dengan BioNTech SE mengumumkan vaksin COVID-19 miliknya tampak sama efektifnya.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: COVID-19 Tak Lagi Berbahaya dan Mirip Flu Biasa

Hasil yang kuat ini merupakan kejutan karena para ilmuwan telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa setiap vaksin COVID-19 mungkin hanya sebaik vaksin flu yang sekitar 50 persen efektif.
Berikut beberapa perbandingan antara kedua vaksi itu seperti dirangkum dari time.com (17/11):
1. Kedua vaksin itu mengharuskan orang untuk mendapatkan dua suntikan, dengan jarak beberapa minggu.
2. Moderna memperkirakan akan memiliki sekitar 20 juta dosis, yang dialokasikan untuk AS pada akhir tahun 2020. Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech, berharap dapat memiliki sekitar 50 juta dosis secara global pada akhir tahun.
3. Studi vaksin tahap III kedua perusahaan farmasi itu masih berlangsung. Moderna mengakui tingkat perlindungan dapat berubah pada akhir uji coba. Selain itu, terlalu dini untuk mengetahui berapa lama perlindungan bertahan. Kedua peringatan tersebut juga berlaku untuk vaksin Pfizer.
4. Vaksin Moderna dan kandidat Pfizer-BioNTech disebut vaksin mRNA, teknologi baru yang tidak dibuat dengan virus korona itu sendiri. Ini artinya yang berarti tidak ada kemungkinan siapa pun dapat tertular dari suntikan.
5. Kedua vaksin tersebut berisi potongan kode genetik yang melatih sistem kekebalan untuk mengenali protein berduri di permukaan virus.
6. Baik vaksin Moderna dan Pfizer dibekukan tetapi pada suhu yang berbeda. Vaksin Moderna setelah dicairkan, dosisnya dapat bertahan lebih lama di lemari es dari yang diperkirakan, yaitu hingga 30 hari. Sementara, Pfizer membutuhkan penyimpanan jangka panjang pada suhu yang sangat dingin, yaitu hingga minus 70 derajat Celsius.
Baca Juga:

Meskipun uji coba tahap awal kedua vaksi itu membawa kabar baik, tapi ada yang perlu kamu ingat. Vaksin yang telah terbukti aman dan efektif akan menjadi awal, bukan akhir.
Pemberian vaksin ke seluruh orang di dunia akan menguji dan membebani jaringan distribusi, rantai pasokan, kepercayaan publik, dan kerja sama global. Diperlukan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menjangkau cukup banyak orang dan membuat dunia aman dari COVID-19.(Aru)
Baca Juga:
5 Langkah Pemulihan yang Bisa Dilakukan Jika Kamu Terpapar COVID-19
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan

Desain OPPO Find X9 Terungkap, Bakal Bawa Bezel Baru dan Paling Tipis di Kelasnya

Xiaomi 15T Series Siap Meluncur secara Global 24 September 2025, Intip Spesifikasinya

Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
