5 Langkah Pemulihan yang Bisa Dilakukan Jika Kamu Terpapar COVID-19


Ini hal penting yang harus dilakukan jika mengalami gejala ringan COVID-19. (Foto: pixabay/15734951)
DI TENGAH pandemi COVID-19, sebagian masyarakat telah siaga dan melakukan simpanan bahan makanan, minuman, dan kebutuhan rumah tangga lainnya untuk persiapan karantina. Meskipun begitu, apakah kamu telah memikirkan tentang apa saja yang kamu butuhkan jika kamu terpapar COVID-19?
Dilansir dari US National Library of Medicine National Institutes of Health, diperkirakan 80% dari mereka yang terinfeksi virus Corona di Tiongkok hanya mengalami gejala ringan sampai sedang.
Jika kamu mulai merasakan gejala COVID-19, jangan panik.
Dilansir dari Healthline, Jennifer Williams selaku ilmuwan dan ahli hidrasi di perusahaan perangkat medis dan produk Abbott mengatakan bahwa ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk membantu pemulihanmu.
Baca juga:
Self-Quarantine Bagai LDR, Lakukan 4 Cara Pacaran Ala Pandemi Corona!
1. Hubungi Call Center

Ketika kamu merasakan gejala-gejala dari COVID-19, segera menghubungi Call Center di 112 atau 0812-8837-6955. Kamu juga bisa mengecek informasi seputar data pantauan COVID-19 di Jakarta pada situs corona.jakarta.go.id.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang yang terinfeksi COVID-19 kemungkinan akan merasakan sakit selama satu sampai 14 hari sebelum mengalami gejala. Beberapa gejala yang biasa dirasakan adalah demam, letih, dan batuk kering.
Baca juga:
2. Jangan panik, buat rencana isolasi

Kamu harus memahami bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami kekurangan tenaga medis, sehingga saat ini para ahli medis yang tersedia sedang berjuang menghadapi para pasien yang dianggap membutuhkan pertolongan segera.
Jangan panik, karena CDC melaporkan bahwa 80% dari orang-orang yang terinfeksi COVID-19 pulih dengan sendirinya tanpa membutuhkan perawatan khusus. Maka dari itu langkah-langkah berikut sangatlah penting untuk dilakukan.
Dr. Lisa Ide mengatakan bahwa pastikan kamu memiliki daftar kontak darurat, cara berkomunikasi dengan keluarga dan rekan kerja. "Buat persediaan makanan untuk dua sampai empat minggu," ungkap Dr. Lisa.
Untuk persediaan makanan, pikirkan makanan yang bergizi dan tahan lama seperti beras, pasta, kacang-kacangan kaleng, buah kaleng, kornet, sayur beku, dll.
Jika kamu memiliki binatang, pastikan juga untuk menyetok bahan makanan hewan peliharaanmu. Isolasikan diri selama dua minggu untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Baca juga:
3. Perpanjang masa simpan untuk buah dan sayur

Buah dan sayur segar juga penting untuk menjaga kesehatan dan membantu pemulihan. Karena isolasi, kamu bisa melakukan cara ini untuk memperpanjang masa simpan buah dan sayuran.
Buatlah sop sayur dan saus untuk pasta atau makanan lainnya sekaligus dalam skala besar, kemudian bekukan. Kamu bisa menggunakan tempat es batu dan meletakkannya di freezer.
Baca juga:
4. Obat-obatan

Dr. Roy Benaroch di Emory University mengatakan bahwa obat yang paling berguna untuk pusing, demam, dan nyeri badan adalah yang mengandung asetaminofen atau paracetamol.
"Banyak orang yang menggunakan ibuprofen, namun ada beberapa kekhawatiran terutama di Eropa yang mengatakan bahwa ibuprofen kurang aman. Meskipun belum terbukti benar, namun jika ingin ekstra hati-hati, kamu bisa menggunakan asetaminofen sebagai gantinya," ungkap Dr. Roy.
Baca juga:
5. Zinc dan vitamin C

Dr. Morton Tavel dari Indiana University School of Medicine mengatakan bahwa Zinc menjadi salah satu zat paling popular untuk memerangi virus Corona.
"Meskipun belum terbukti secara langsung bahwa tablet hisap zinc bisa mencegah atau mengobati COVID-19, tetapi zinc memang memiliki sifat antivirus dan ditunjukkan dalam penelitian laboratorium untuk menghambat replikasi virus Corona dalam sel tubuh," ungkapnya.
Asli Elif Tanugur Samanci selaku ilmuwan makanan juga mengatakan bahwa Vitamin C juga baik untuk kekebalan tubuh, apalagi ketika mereka sedang bekerja lebih berat ketika sedang terjangkit virus. (shn)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
